Mohon tunggu...
Valerie Albertina Louisa
Valerie Albertina Louisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UKWMS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bertahan di Situasi Kerusuhan

29 November 2022   00:37 Diperbarui: 29 November 2022   00:59 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, kita dapat melihat bukti nyata bahwa kehendak untuk bertahan hidup pasti ada di setiap manusia. Para pemain dari Persebaya langsung meninggalkan stadion ketika pertandingan telah usai untuk menghindari serangan dari supporter Arema.

Para penonton yang juga menghadapi kerusuhan itu berdesakkan untuk keluar, saling mendorong, bahkan menginjak-injak orang yang tidak mampu menyelamatkan dirinya. Di situasi itu, orang-orang tidak bisa memperhatikan orang lain karena kehendak untuk hidup itu menguasai dan mengontrol diri mereka masing-masing. Setiap orang akan fokus pada kehendak untuk bertahan hidup, sehingga orang yang tidak mampu bertahan disituasi itu akan terinjak-injak dan tidak berdaya.

Kehendak selalu mendorong kita untuk terus bertahan dan membuat kita memiliki hasrat.
Kehendak memacu kita untuk berusaha memenuhi keinginan karena keinginan selalu lebih besar dari pada apa yang diperoleh. Jika keinginan terlalu mudah untuk dicapai, kita akan merasa bosan. Sebaliknya ketika kita sulit memenuhi keinginan itu, kita cenderung tidak bahagia.

Sehingga Arthur Schopenhauer mengatakan kehendak itu penderitaan dan kesengsaraan yang terus ada dan harus ada dalam diri manusia. Karena hal inilah Arthur Schopenhauer dianggap sebagai orang pesimis. Tapi sikap pesimis Arthur Schopenhauer lebih mengarah pada penolakan nafsu, hasrat, dan keinginan manusia yang bisa menyebabkan penderitaan. Ia menyimpulkan pada dasarnya kehendak itu irrasional yang artinya bebas tanpa kontrol. Tapi pemikiran irrasional juga bisa menyebabkan keadaan yang tidak teratur. Karena hal ini, diperlukannya pengatur/kontrol atas kehendak buta agar kehidupan bisa berjalan seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun