Mohon tunggu...
valerian Timothy
valerian Timothy Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

a civilian who like creative way of solving problem.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Kita Memiliki Simbol Indonesia?

28 November 2013   23:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:33 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penduhuluan

Kita mengenal peradaban jaman dahulu lewat simbol-simbol yang mereka guratkan pada artefak, lukisan di saya, baju tradisional, desain rumah, dan sebagainya. Lalu, apa saja simbol-simbol peradaban yang telah ditorehkan oleh peradaban Indonesia saat ini?


Entah mengapa saya rasa Indonesia itu bukan negara Jawa. Sesungguhnya, Indonesia itu negara imajinasi dari penduduk jawa, sumatera, kalimantan, sulawesi, bali, ntt, ntb, dan papua. Sehingga walaupun saya rasa budaya Indonesia itu kaya sekali, tetapi budaya pemersatunya tidak ada. Budaya pemersatu Indonesia selama ini terlalu mengusung budaya salah satu budaya saja dan hal tersebut menyebabkan rasa iri dari penduduk dari kepulauan lain yang ga merasa itu budaya mereka.

Tentang simbol pakaian Indonesia


Contohnya orang Jawa tidak merasa pakaian tradisional indonesia itu adalah pakaian koteka juga. Setiap kali terjadi konferensi, selalu pakaian batik yang dipakai dan disebut sebagai pakaian tradisional indonesia. Padahal dalam kenyataannya, orang papua merasa itu bukan baju tradisional mereka. Apakah mereka ini tidak termasuk orang indonesia?sebab itu saya rasa harus ada baju pemersatu indonesia yang lebih modern dari pakaian tradisional yang mencirikan indonesia yang lebih beradab. Saya rasa ide untuk membuat sebuah pakaian nasional yang jauh lebih modern dan mencirikan peradaban indonesia yang lebih maju itu akan sangat menguntungkan indonesia di amata internasional. Membuat sebuah pakaian yang cocok untuk seluruh penduduk indonesia yang tinggal di negara tropis, kepulauan, kaya akan SDA, dan sangat beragam warna kulit dan budaya. Baju ini akan menajdi simbol baru yang menandakan peradaban bangsa indonesia yang menjadi warisan peradaban masa depan.

bicara soal baju atau pakaian saja tidak cukup, masih banyak simbol-simbol lain yang dapat di buat untuk menandakan peradaban bangsa indonesia sebagai negara kepulauan di iklim tropis. kita tahu banyak sekali peninggalan peradaban jaman  jaman dahulu banyak ditelusuri pada benda-benda yang menjadi kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. pada paragraf sebelumnya kita bicar soal sandang sehingga pada episode selanjutnya kita perlu membuat simbol peradaban pada bidang pangan.

Tentang pangan


pangan atau makanan khas indonesia itu belum tergali secara mendalam. kita tahu selama ini makanan pokok Indonesia adalah beras. tetapi banyak yang tidak sadar bahwa 6 pulau di Indonesia tidak semuanya memiliki pasokan beras yang mampu memenuhi kebutuhan makanan penduduknya sehingga beberapa penduduk di pulau tertentu menyebut maknan pokok mereka adalah pangan non-nasi, seperti jagung, singkong, dan sagu. hal ini memunculkan pertanyaan: apakah seluruh penduduk indonesia benar-benar memakan nasi sebagai bahan pokok? jawabannya tentu tidak sehingga, diperlukan simbol pengganti nasi atau beras sebagai simbol pangan nasional kita semua. sebuah kulinari yang mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang tinggal di iklim tropis. apakah harus dingin, kurang berminyak, kurang berkarbohidrat, memiliki kandungan kuah tinggi, memiliki beberapa warna, atau ide lainnya. makanan ini kemudian menjadi simbol peradaban Indonesia yang akan dikenal oleh masyarakat indonesia, internasional, dan peradaban manusia di masa depan. dengan begitu bangsa Indonesia akan dikenang sebagai salah satu bangsa yang berhasil membangun peradaban yang setara dengan peradaban bangsa lainnya. bukankah ide ini sangatlah kreatif?! mengapa kita tidak segera mencobanya?


Tentang papan


terakhir soal papan. saat ini kiblat arsitektur indonesia mengacu pada desain minimalis untuk mengakali pertumbuhan penduduk dan efisiensi biaya. akan tetapi desain minimalis di Indonesia tidak mencirikan simbol bahwa desain tersebut sangat indonesianis. desain-desain sangat berkiblat desain barat yang tentunya mencirikan peradaban dunia barat. apabila di kemudian hari peradaban di masa depan menemukan peradaban bangsa indonesia jaman dahulu, maka mereka dapat menyimpulkan peradaban bangsa indonesia jaman dahulu tidak peduli pada filosofi arsitektur temapt mereka tinggal. tentu fakta tersebut sebaiknya tidak ada. maka dari itu, peradaban ini perlu memikirkan simbol-simbol arsitektur yang mencirikan indonesia dari sabang sampai merauke. dengan begitu, simbol ini akan semakin menandakan bahwa kita semua orang indonesia memiliki simbol arsitektur yang dipakai di rumah-rumah kita.


menurut saya, simbol arsitektur bisa berupa penerapan rumah yang didesain cocok untuk mengurai panas udara akibat iklin tropis, menurangi sinar UV, atau bahkan simbol arsitekturnya juga terdapat pada desain kota yang membuat kota tersebut lebih adem dan nyaman untuk ditinggali. banyak sekali ide yang bisa digali dari penciptaan simbol arsitektur bagi peradaban indonesia yang tinggal di negara kepualuan di iklim tropis ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun