Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ida I Dewa Ayu Dwi Yanti: Kartini Itu Beda karena Ia Menulis!

21 April 2016   01:00 Diperbarui: 21 April 2016   01:21 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Denpasar - KIPRAH perjuangan Raden Ajeng Kartini, mesti dimaknai secara lebih kritis, sehingga butuh cara yang kreatif untuk memperkenalkannya kepada kaum muda. Hal ini disampaikan, aktivis perempuan Bali, Ida I Dewa Ayu Dwi Yanti di Denpasar, Rabu (20/4/2016),

“ Saat ini masih saja ada pengulangan, dimana hari Kartini, diidentikan dengan ritual peragaan busana, lomba rias kecantikan atau kuliner bagi ibu-ibu atau gadis remaja”, Ungkap Yanti sapaannya.

Semestinya yang harus dihidupkan itu spirit kartini yang tidak kenal takut menentang ketidakadilan lewat cara yang lebih kontekstual melalui kampanye anti human traficking, gerakan perempuan menentang narkoba, perempuan tolak korupsi atau desakan memperkecil angka busung lapar, serta kematian ibu saat melahirkan,

“ Kecantikan fisik itu relatif, namun tampil anggun dan cerdas jauh lebih dihargai. Perempuan itu penentu masa depan peradaban, karena dari rahimnya akan lahir generasi baru”

Sosok yang saat ini terlibat aktif dalam Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Bersatu Bali ini, tidak menampik bila ada banyak kemajuan dalam diri perempuan Indonesia.

“Kiprah perempuan Indonesia saat ini sudah jauh lebih maju dari sebelumnya. Yang paling terlihat adalah tampilnya sejumlah perempuan hebat dalam Kabinet Jokowi-JK, semakin tersebarnya kepemimpinan perempuan dalam sektor-sektor publik, parpol termasuk berkiprah di lembaga tinggi negara ” Ujarnya.

Mahasiswi S2 Universitas Warmadewa Bali ini, mengharapkan agar, semua perempuan tanpa terkecuali, harus terus meningkatkan kualitas diri, sehingga kehadirannya semakin dihargai karena kapasitas bukan sekedar karena jenis kelamin saja.

“Kartini itu beda karena ia menulis. Ini yang membuatnya dihargai dan terus dikenang. Tidak mudah menjadi seorang yang mampu menuangkan seluruh gairah, kegelisan dan cita-cita besarnya lewat tulisan. Saya percaya, bila seseorang yang bisa menulis, tentu memiliki kemampuan intelektual yang lebih baik dan Kartini sudah membuktikannya ” Tutup Ayu Dwi Yanti yang juga aktif di POSPERA, FBN RI, serta KNPI Provinsi Bali. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun