Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Main Tanpa Kalah, Menang Jangan Jumawa

30 September 2015   16:33 Diperbarui: 30 September 2015   17:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesebelasan Wuamesu ENDE dibabak penyisihan turnamen Flobamora Cup 2015 tergabung dalam Grup B bersama Ofalangga Rote, Manggarai Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat. Berbalut kostum kebanggaan biru putih merah, Baladuta Muda Triwarna pelan-pelan mengukir Sejarah.

Klub kebanggaan warga diaspora Ende Lio di Bali ini, selalu diwanti-wanti agar meski main tanpa kalah, saat menangpun jangan jumawa.

“Kesombongan akan merusak segalanya, meremehkan lawan manapun awal dari petaka. Bermainlah sebagaimana seharusnya kalian bermain ” Nasehat Antonius Laka, salah seorang sesepuh Ende Lio Bali yang sejak awal terus mensuport anak-anaknya.

Purnawirawan TNI AD ini acapkali terlihat di sudut lapangan, tidak karena dua orang anaknya Ade Rulli dan Yenus, bermain membela keseblasan Ende, namun karena rasa kecintaannya pada Wuamesu sejak dulu.

Rumahnya di jalan PB Sudirman pun acapkali menjadi tempat berkumpul dan rumah dialog para pemain, selain rumah Ketum Wuamesu Bali Marcel Paga di Desa Tuka Badung.

Saat mengawali laga perdana, Ende ditahan imbang Manggarai Timur, selanjutnya dalam laga kedua menang besar atas Sumba Tengah. Saat melakoni laga ketiga, Ende unggul atas Sumba Barat, terakhir pada laga puncak berhasil menahan imbang Ofalangga Rote.

Berikut ini kami turunkan rangkuman kilas balik Ende, sejak laga pertama hingga puncak laga penyisihan Grup B.

Tahan Imbang MANGGARAI TIMUR

Manggarai Timur menjadi salah satu tim yang diperhitungkan Ende dalam babak penyisihan Grup B. Boleh dikatakan, anak-anak Mborong sejak awal, oleh sejumlah pengamat dipandang tim yang potensial menjuarai Flobamora Cup7. Meladeni Manggarai Timur menjadi ujian serius bagi Ende dalam laga perdananya ini.

Keseblasan Ende berjumpa Manggarai Timur di GOR Ngurah Rai Denpasar, Minggu (09/8). Sejak pluit babak pertama dibunyikan, Manggarai Timur tampil ngotot dan unggul dalam penguasaan bola. Serangan gencar anak-anak Mborong di babak pertama tak mampu membuahkan hasil gol satupun.

Memasuki babak kedua, gebrakan Manggarai Timur membuahkan hasil, bola berhasil merobek jala Ende yang sempat mengundang polemik itu. Andre Segu Dkk saat itu menganggap bola telah out sebelum akhirnya bersarang ke gawang Ende.

“ Saat itu hakim garis sudah mengangkat bendera, tanda bola keluar garis, namun wasit menyatakan gol tersebut sah” Ujar Kapten Ende Andre Zgu.

Semangat tempur anak-anak Ende justru meningkat usai gol Manggarai Timur. Melalui serangan cepat ke jantung pertahanan lawan, membuat barisan belakang Manggarai Timur kewalahan.

Pemain Ende Frengki Nauolin bernomor punggung 8 mendapat tekel keras dekat mulut gawang. Wasitpun memberi hadiah pinalti. Kesempatan emas tersebut tak disia-siakan, Ende akhirnya menyamai skor 1-1 hingga pertandingan berakhir.

Gunduli SUMBA TENGAH

Keseblasan Ende bangkit dari keterkejutan, setelah bola dari kaki Peter, pemain nomor punggung 7 Sumba Tengah, berhasil perawani jala Ende di menit 16 babak pertama.

Tarian Sumba Tengah meliuk gemas, bersahutan lekikan panjang suporter fanatik yang memadati tribun GOR Ngurah Rai Denpasar, Minggu (23/8). Sayang, kegembiraan Sumba Tengah hanya bertahan 9 menit.

Lewat gerak taktis bola-bola pendek, Ende akhirnya menyamai kedudukan pada menit 25, anak-anak Sumba Tengah pun galau, kedudukan imbang 1:1 tak berubah hingga turun minum.

Memasuki babak ke dua, laskar Marilonga Ende nampak lebih sabar membangun serangan, sementara pasukan Sumba Tengah tak berhenti alirkan bola, agar bisa kembali berpesta.

Tak disangka, Ardi pemain Ende bernomor punggung 12, sekejab menerabas jala Sumba Tengah pada menit ke 23, gol pun tercipta. Hanya 4 menit berselang, kembali Ende gunduli Sumba Tengah melalui Allan pemain bernomor punggung 9.

Riki Cs agaknya tak memberi ruang pelipur lara bagi keseblasan Sumba Tengah. Ende kembali lesakan Gol pada menit 33 lewat Yenus bernomor punggung 17.

Upaya untuk menutup malu dihalangi waktu, wasitpun meniup pluit panjang, kedudukan 4:1 untuk kemenangan Ende tak bisa dibendung.

Lumat SUMBA BARAT

Dalam laga ketiganya, Minggu (6/9), keseblasan Ende membukukan kemenangan 2:1 atas Sumba Barat. Istimewanya, laga yang berlangsung di GOR Ngurah Rai Denpasar ini disaksikan langsung pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan. Tampak selendang Lio Ende melilit dilehernya.

Gol awal kemenangan Ende terjadi di babak pertama melalui striker haus gol Rikardus Pango. Gol cantik Riki sapaannya, terjadi setelah kemelut besar di hidung gawang Sumba Barat. Hingga turun minum, kedudukan 1:0 untuk kemenangan Ende belum berubah.

Memasuki babak kedua, Sumba Barat tak berhenti menekan basis pertahanan Ende. Sumba Barat akhirnya menyamai kedudukan 1:1. Gol balasan Sumba Barat ini tidak membuat nyali anak-anak asuh Yan Daulaka ciut.

Bermain penuh motivasi, kembali Riki, striker Ende bernomor punggung 10 melulantakan gawang Sumba Barat. Skor 2:1 untuk keunggulan Ende tidak berubah hingga wasit meniup pluit berakhirnya pertandingan.

Melaju Bersama ROTE

Keseblasan Ende dan Rote akhirnya menuntaskan babak penyisihan grup, setelah dalam laga yang mempertemukan dua klub ini berakhir imbang 2-2 di GOR Ngurah Rai Denpasar, Kamis (24/9)

Ofalangga Rote yang diasuh pelatih Rafael Mesker langsung menggebrak sejak pluit babak pertama. Melalui bola-bola atas, anak-anak Rote mampu mengancam pertahanan Ende. Tak diduga lewat tendangan jarak jauh dari kaki pemain gaek Carlos Rafael, bola bergerak cepat ketitik sudut gawang Ende.

Upaya Kipper Ende Xaviola Bentenk menepis bola pun gagal, 1-0 untuk keunggulan Rote. Tak berselang lama, giliran anak-anak Ende membuat kejutan. Melalui permainan apik kaki ke kaki, sebuah peluang dimanfaatkan striker Ende Ricky Aconk, 1-1 balasan gol Ende.

Kembali kedua keseblasan membangun serangan, persis menjelang turun minum, penetrasi Rote lewat kaki Aswin Kiuk berbuah manis, kembali bola getarkan jala Ende, kedudukan 2-1 tak berubah hingga turun minum.

Di babak kedua, Ende terlihat lebih ekspresif. Sayang, serangan demi serangan Ende selalu terpatahkan. Tidak itu saja, striker Ende Ricky Aconk pun harus dirawat, pendarahan serius di kepalanya membuat laga sempat terhenti.

Tidak disangka. Ricky kembali tampil, meski kepalanya berbalut verban putih. Ajaib, sebuah peluang langsung dimanfaatkan pemain bernomor punggung 10 dengan nama baptis Rikardus Pango ini. Kematangan Ricky terlihat setelah ia berhasil mengelabui basis pertahanan Rote, gol balasan Ende-pun terlahir lewat kepalanya yang terbalut verban itu.

Hasil pertandingan Ende versus Rote berakhir seri 2:2, yang sekaligus memastikan jalan bagi kedua tim menuju babak delapan besar. Statistik pertandingan meski point Ende dan Rote sama-sama 8, namun posisi juara grup dipegang Ende yang lebih unggul pemasukan gol. (*)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun