Persoalan terbesar kita ada pada ingatan. Sehingga sejarah juga adalah usaha tiada akhir, sebuah perjuangan melawan lupa.
Catatan ini saya unggah sembari mengingat suasana penuh gemuruh sorak, saat hakim tunggal Peten Sili menjatuhkan palu setelah membaca putusan Praperadilan di Pengadilan Negeri Denpasar siang kemarin, Rabu 29 Juli 2015.
Sebagian besar manusia yang hadir bersukacita, termasuk saya. Suasana yang serupa, juga menyeruak di sosial media. Sebagian besar pengguna jaringan dunia maya juga bersorak, termasuk saya. Perayaan kemenangankah?
Lantas apa kata yang tepat untuk mengungkapnya? Bukankah, manusia perlu berekspresi untuk merayakan suka cita? Bukankah kemenangan besar itu, juga karena kemenangan-kemenangan kecil seperti ini. Entahlah.
Saya hanya ingin menyampaikan sebuah pesan dan harapan, meminjam seuntai sajak Chairil Anwar, “ Kerja belum selesai, belum apa-apa”. (***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H