Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebastian Salang, " Jangan malu dan merasa kalah karena memilih jalan ini"

29 Juli 2015   00:46 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:24 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kita gagal meraih kekuasaan tapi kita menang dalam membela nilai yang kita yakini“ (Sebastian Salang)

Itulah penggalan pesan pendek dari Sebastian Salang, yang dikirimkannya malam kemarin, Senin (27/7/2015). Pesan yang ditujukan untuk seluruh pendukung perihal pengunduran dirinya dari pencalonan Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pendiri Formappi (Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia) ini mengawali pesannya sebagai berikut, “Saya tidak bisa melukiskan bagaimana perasaan saya saat ini, atas kebersamaan, ketulusan, pengorbanan, semangat, dan komitmen kita semua selama proses sampai saat kita memutuskan untuk tidak melanjutkan proses Pilkada.

Saya harus buat keputusan seperti ini, menghentikan prosesnya dan menolak transaksi, menolak membayar partai demi ambisi, mengejar kekuasaan dengan jalan pintas. Mungkin anggota tim, relawan, pendukung dan keluarga kecewa, marah dan tidak terima karena tidak ikut pilkada.

Tetapi itulah harga yang harus di bayar dengan sikap dan pilihan ini. Maafkan saya atas semua ini. Di sisi lain mungkin ada yang tertawa, sinis, melecehkan dan merasa puas ketika kita tidak ikut. Ini pahit buat saya dan kita semua.


Tetapi satu hal saya minta kita jangan malu dan merasa kalah karena memilih jalan ini. Tetapi pilihan ini dengan sadar kita ambil demi nilai yang diyakini dan niat tulus untuk mengabdi. Kita tidak sedang memburu Kekuasaan, Jabatan, apalagi Harta. “

Sebastian Salang yang pernah menjadi Sekjen Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), memulai pesannya dengan ucapan yang melukiskan perasaannya, atas kebersamaan, ketulusan, pengorbanan, semangat, serta komitmen semua pendukungnya.

Pendukung Sebastian, tidak hanya calon pemilih, relawan, keluarga, maupun parpol pendukung di Kabupaten Manggarai, namun para sahabat, aktivis maupun orang-orang yang jauh dari gelanggang politik di kepulauan Flores.

Ia tentu saja sudah mempertimbangkan putusannya itu dengan matang, sematang dirinya yang bergelut di dunia aktivis sejak belia. Ia tidak sebagaimana yang dikira orang, hanya bisa mengkritisi kelakuan para taktikus politik, lewat luar gelanggang. Namun, ia memilih untuk masuk ke dalam gelanggang dan berproses didalamnya.

Sebastian Salang mengakhiri pesannya sebagai berikut: “ Seperti janji saya diawal, apabila Partai minta bayar saya akan menolak dan memilih mundur dari pencalonan dan akan disampaikan kepada Publik. Janji itu saya tepati dan satu dua hari kedepan saya akan umumkan ke publik.

Mengapa kita tidak ikut pilkada. Semuanya akan dijelaskan. Kita memberi pesan kepada bangsa ini, ditengah sikap pragmatis partai, politik penuh transaksi dan manusia-manusia yang haus kekuasaan denga membayar, kita berdiri tegak untuk melawan semua itu.

Di tengah pesimisme publik dalam proses Pilkada ini, masih ada orang seperti kita yang tidak goyah dengan prinsip dan nilai yang kita yakini. Salam hormat saya buat kita semua. Mungkin kita gagal meraih kekuasaan tapi kita menang dalam membela nilai yang kita yakini. Maaf atas segalanya. Hanya kata terima kasih yang mampu saya ungkapkan untuk melukiskan segala yang luar biasa yang telah kita jalani bersama.” (Sebastian Salang)

Setelah membaca pesan pendeknya tersebut, rasa-rasanya saya tidak mempercayainya. Bagaimana tidak, saya sebelumnya telah mengetahui, jika Sebastian telah memperoleh dukungan pencalonan dari Golkar dan PKB, yang jika diakumulasi memiliki 6 kursi.

Ia sesungguhnya butuh satu kursi saja, sebagaimana yang disyaratkan. Namun, Sebastian Salang sudah memilih dan menunjukan komitmennya sejak awal. Saya pribadi melalui pesan singkat di akun Facebook, yang juga saya teruskan padanya hanya dapat mengatakan begini:

“ Salut untuk Abang Sebastian Salang, yang telah memutuskan untuk mengakhiri proses pencalonannya sebagai Bupati Manggarai, Flores, NTT. Kami yang mensuportmu tidaklah kecewa, namun justru menghormati pilihan untuk tetap berpegang pada idealisme (tidak bersedia membeli tiket yang diimingi parpol untuk dapatkan rekomendasi). Tentu tidak sedikit pihak yang sinis dengan pilihan ini, namun yakinlah sosok yang berkualitas dan punya prinsip seperti abanglah yang terus akan berjaya hari ini dan nanti . Salam dari Pulau Dewata” (***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun