SIAPA PEMBUNUH CAYLEE?
Titik terang kasus pembunuhan balita tersebut terlacak dari pencarian yang dilakukan oleh ibunya sendiri. Pengacara Casey mengklaim Caylee saat itu tenggelam. Meski begitu Casey dinyatakan bersalah dalam memberikan empat laporan informasi palsu kepada polisi.
Casey tetap dibebaskan dari tuduhan pembunuhan tingkat pertama terhadap putrinya sendiri. Lalu saat persidangan, para ahli yang diajukan jaksa penuntut menyidik komputer keluarga Anthony.
Hasilnya, para ahli yang bersaksi mengungkap bahwa komputer keluarga Anthony digunakan untuk mencari kata-kata dan frase mencurigakan, dengan menggunakan Google.
Kata dan frase itu antara lain "chloroform" (dikaitkan dengan tuduhan membunuh dengan obat bius), "chest trauma" (sebuah luka serius di dada), "internal bleeding" (pendarahan internal), "how to make chloroform" dan "neck breaking".
Namun stasiun TV Orlando, WKMG TV, melaporkan bahwa polisi telah mengabaikan sebagian kata kunci penting yang bisa jadi bukti. Seseorang telah melakukan pencarian di Google dengan kata "foolproof suffocation" (atau membunuh hingga korbannya kehilangan nafas tanpa ketahuan), dari komputer keluarga Anthony.
Pencarian itu dilakukan pada 16 Juni 2008, hari di mana Caylee menghilang. Sebuah buku tentang kasus ini yang ditulis oleh pengacara Casey Anthony, Jose Baez, sebelumnya melaporkan bahwa ada orang lain yang lakukan pencarian itu, namun ini tak bisa dibuktikan.
Buku tersebut bahkan menuduh bahwa ayah Caylee, George Anthony, telah melakukan pencarian di Google terkait metode pembunuhan.
WKMG melaporkan bahwa pencarian dengan kata "foolproof suffocation" itu terjadi beberapa jam setelah George Anthony sudah tak berada di tempat kerja.
Dengan demikian, Casey merupakan orang yang paling mungkin mengetik pencarian tersebut. Jika sang ibu telah menggunakan Google untuk mencari tahu bagaimana cara membunuh bayinya, juri mungkin akan memiliki kesimpulan berbeda.