Di padang gurun yang sunyi, jejak kita tertinggal,
Seakan menyusuri waktu, menciptakan sejarah sendiri.
Seperti penjelajah yang meninggalkan tanda,
Kita melangkah bersama, meretas takdir yang bersama.
Jejak ini, bukan hanya kumpulan debu dan pasir,
Ia mencatat detak jantung, bisikan hati yang terpendam.
Melangkah seiring waktu, diiringi oleh langit yang menyaksikan,
Kita mengukir kenangan dalam setiap detik yang terlewati.
Di bawah langit yang tak pernah berhenti bercerita,
Jejak kita menari-nari, membentuk garis melingkar.
Seperti puisi yang terus berlanjut, tanpa akhir yang pasti,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!