Film menjadi salah satu bentuk dari media massa yang muncul pada akhir abad ke-19. Film awalnya dibuat dengan tujuan sebagai salah satu bentuk hiburan pada masa itu dan telah menjangkau semua kalangan masyarakat.
Film juga pada awalnya dibuat juga untuk tujuan propaganda, oleh karena itu film mengandung unsur komunikasi yang sangat besar karena memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan kepada penonton. Produksi film kemudian berkembang sangat pesat dan telah banyak film-film yang beredar di masyarakat.
Salah satu film yang ramai diperbincangkan masyarakat khususnya di Indonesia adalah film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku tahun 2018 yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Singkat cerita, film ini memiliki genre drama kehidupan sosial yang mengangkat isu tentang maskulin dan feminism atau bisa disebut juga LGBT.
Film ini bercerita tentang kisah perjalan seorang penari lengger lanang bernama Juno yang memiliki banyak trauma sejak masih kecil. Kehidupan Juno yang keras membuat dirinya melewati masa peleburan tubuh maskulin dan feminism yang terbentuk secara alami dari kehidupan desa dan keluarganya yang mengakibatkan dirinya memiliki rasa kepada sesama laki-laki.
Film ini banyak menuai kontroversi dan penolakan oleh masyarakat Indonesia. Mereka berpendapat bahwa film ini dinilai terlalu vulgar dan tidak sesuai dengan norma dan budaya Indonesia. Banyak dari mereka juga menilai jika film tidak layak untuk ditonton dan diputar di bioskop karena dapat merusak moral bangsa.
Kontroversi dan penolakan tersebut mengakibatkan penayangan film ini diberhentikan secara paksa oleh sebuah organisasi masyarakat serta pemerintahan daerah karena dinilai mempromosikan isu LGBT yang tidak sesuai dengan budaya mereka.
Banyak juga daerah-daerah di Indonesia yang benar-benar melarang penayangan film ini karena khawatir dapat menyebabkan dampak negatif pada masyarakat di daerah tersebut.
Meski banyak sekali penolakan dan respon negative, film ini justru mendapat banyak respon baik dan apresiasi di luar negeri. Film ini justru masuk nominasi Oscar dan telah banyak diputar pada festival pemutaran film di luar negeri.
Paradigma film ini yang membicarakan mengenai pengambilan sudut pandang terhadap suatu permasalahan sosial dalam masyarakat. Permasalahan tersebut merupakan isu yang sensitif yang ada dalam masyarakat Indonesia yaitu mengenai LGBT yang menjadi masalah pro dan kontra dalam masyarakat.
Pesan dalam film dibuat dalam bentuk audio-visual oleh serangkaian adegan dan cerita yang diperankan oleh pemain film yang terlibat, hal tersebut membuat film memiliki dua aspek penting dalam komunikasi yaitu teks dan bahasa.
Ferdinand de Saussure merupakan salah satu tokoh penting dalam dunia komunikasi khususnya pada semiotika atau semiologi, Saussure berpendapat bahwa seseorang akan mampu mempresentasikan sesuatu berdasarkan pengalaman hidupnya.
Salah satu gagasan dari Saussure yang memiliki dampak penting dalam dunia komunikasi adalah pemilihan antara signifier (penanda) dan signified (penanda) yang digunakan untuk membongkar makna sebuah tanda.
Dalam sebuah film, teks dan bahasa akan memberikan suatu makna tertentu ke dalam benak penonton. Oleh karena itu, gagasan Saussure tersebut dapat digunakan untuk membongkar pesan dari suatu adegan film yang dikemas menggunakan teks dan bahasa.Â
 Dalam film Kucumbu Tubuh Indahku tersebut, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dengan dialek khas Banyumasan. Seluruh film tersebut menggunakan bahasa Jawa yang membuat film tersebut terasa unik dan berbeda. Penonton akan disuguhkan dengan pengalaman baru menonton film dengan bahasa daerah dan bukan bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Jawa sendiri terdapat perbedaan kata-kata yang diucapkan jika berbicara dengan orang yang lebih tua dan dengan orang yang seumuran. perbedaan bahasa tersebut ada karena orang jawa memiliki budaya untuk selalu menghormati orang-orang yang lebih tua dan telah hidup lebih lama. Hal tersebut membuat adanya bahasa Jawa Kromo dan bahasa Jawa Ngoko.
Dalam film tersebut, sang aktor yang berperan sebagai Juno tidak hanya menunjukan kemampuanya berakting, namun juga terdapat pesan yang ingin disampaikan dalam beberapa dialognya dengan pemeran film lainya.
Saat berbicara dengan dengan pamannya, ia berbicara menggunakan bahasa Jawa Kromo halus, sedangkan saat berbicara dengan temannya sang petinju, Juno menggunakan bahasa ngoko. Hal tersebut memiliki makna bahwa seseorang harus selalu menjaga sopan santun nya saat berbicara dengan orang yang lebih tua dan selalu menghormati mereka.Â
Dalam film tersebut, banyak juga dialog-dialog yang memiliki makna tertentu. Adegan film tersebut pasti memiliki alasan yang berhubungan dengan suatu penciptaan makna. Kalimat yang diutarakan oleh pemeran film tersebut akan menjadi signifier pada analisis tanda dan makna.Â
Tanda dalam konteks tersebut merujuk pada penggunaan teks dan bahasa. Analisis kalimat dari dialog dalam film Kucumbu Tubuh Indahku akan berada pada tataran tekstual.
Sejarah dan budaya orang Jawa memberikan pesan-pesan moral tentang dinamika kehidupan sosial. Kalimat-kalimat pada film tersebut banyak memiliki pesan tersembunyi yang harus digali lebih dalam untuk dapat mengetahui pesan dan makna sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H