Mohon tunggu...
Valentino SatriowibowoK
Valentino SatriowibowoK Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Read a book

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Esensial Literasi Digital

13 Agustus 2022   20:38 Diperbarui: 13 Agustus 2022   21:41 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Latar Belakang

Pandemi membuat internet menjadi hal yang sangat penting. Semua yang manusia lakukan, seperti sekolah, belanja, atau meeting dengan rekan kantor dilakukan secara online. Hal ini memunculkan banyak aplikasi meeting seperti zoom, Google Meet, atau aplikasi kelas online seperti Google Classroom. Dengan adanya aplikasi-aplikasi ini, pertemuan tidak harus dilakukan secara tatap muka, dan siswa tetap bisa belajar.

Buah dari Internet

Adanya internet juga membuat opsi untuk belajar menjadi bertambah. Banyaknya arus informasi membuat internet menjadi tempat yang baik sebagai media pembelajaran. Di Indonesia, rata-rata penggunaan internet harian adalah 7 jam 59 menit, hampir 8 jam sehari. Jika dimanfaatkan dengan baik, tentu akan menguntungkan. 

Contoh, bisa digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Sekarang membaca tidak perlu melalui buku lagi, ada opsi seperti artikel di website, video-video pengetahuan di Youtube, atau bisa mengunduh file PDF di internet. 

Video-video pengetahuan pun tidak melulu lewat Youtube saja, kita bisa menemukannya juga di Instagram dna Tiktok, atau bisa juga kita mengikuti webinar yang banyak diadakan. Dengan begini kita bisa menambah pengetahuan sekaligus meningkatkan literasi digital ini, mumpung ada banyak waktu karena pandemi.

Internet memang membawa dampak positif dalam membantu aktivitas masyarakat di masa pandemi ini. Namun, bagai pisau bermata dua, internet bisa juga membawa dampak negatif bagi kita. 

Mungkin masyarakat di kota-kota besar yang internetnya sudah berkembang bisa dengan mudah mencari informasi di internet, tetapi cepatnya arus informasi jika tidak diimbangi dengan SDM yang memadai akan sia-sia. Banjir informasi atau disebut infodemi ini membutuhkan kecakapan digital. 

Hanya akan membawa dampak yang kurang baik jika kita tidak memiliki kecakapan yang cukup. Contoh adalah mudah tersebarnya hoax atau berita bohong. Kejadian seperti ini marak terjadi, terutama di grup-grup Whatsapp yang terkadang saat menerima berita yang belum tentu kebenarannya, si penerima sudah menyebarkannya saja. 

Hal inilah yang membuat arus informasi tidak terkendali dan mudah bagi hoax untuk masuk. Tidak hanya hoax, kasus hate-speech juga sering terjadi, entah bagi orang Indonesia sendiri maupun bagi orang luar yang diserang orang Indonesia melalui komentar. Contoh kasus hate speech adalah saat perusahaan Microsoft memberikan sebuah penelitian bahwa netizen Indonesia tidak sopan. 

Otomatis netizen Indonesia yang merasa terhina langsung menyerang akun milik Microsoft. Ini justru akan membuktikan kepada publik bahwa netizen Indonesia memang memiliki etika yang buruk.  Maka dari itu, pemerintah menyiapkan 12,4 juta program literasi digital. Sudah ada 2,6 juta orang yang ikut berpartisipasi dalam program yang disediakan pemerintah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun