Mohon tunggu...
Valentino Barus
Valentino Barus Mohon Tunggu... Editor - Laki-laki, tinggal di Jakarta Timur, berkeluarga (istri, dengan dua anak)

Sarjana Hubungan Internasional, lulusan UGM, minat terhadap masalah-masalah sosial politik dan kemasyarakatan. Hobbi: jalan-jalan dan berenang Berkarya di bidang penerbitan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada Dilematis

26 September 2020   19:17 Diperbarui: 26 September 2020   19:32 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skenario ini, tetap menjalankan amanat konstitusi dalam melaksanakan rotasi kepemimpinan di tingkat daerah. Skenario ini adalah suatu kebijakan sementara untuk kembali melaksanakan pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Pemberian kewenangan kepada DPRD tersebut, memiliki alasan kuat mengingat potensi Covid-19 yang semakin mewabah. 

Pilkada semacam ini, juga menjadi momentum untuk menguji kembali kualitas produk demokrasi kita, khususnya kualitas kinerja para wakil rakyat yang telah dipercaya rakyat untuk memperjuangkan aspirasinya. Dalam konteks ini, aspirasi tersebut adalah untuk memilih sosok pemimpin yang sungguh akan melayani rakyat untuk lima tahun ke depan.

Di samping solusi pemilihan kepala daerah melalui DPRD tersebut, telah disuarakan juga untuk melakukan pemberian suara oleh rakyat dari rumah atau dengan sistem e-voting. 

Sebagaimana halnya pilkada "jalan tengah" melalui DPRD, pelaksanaan e-voting juga dimaksudkan untuk menghindarkan kerumunan masyarakat. Pelaksanaan e-voting ini, juga dipandang lebih efektif dan efisien, dalam artian lebih cepat dalam penghitungan suara dan lebih hemat biaya.

Akhirnya, kita kembali dihadapkan pada pertanyaan, masihkah relevan pelaksanaan sistem dan mekanisme demokrasi melalui pilkada secara langsung di masa pandemi Covid-19 ini? Layakkah gagasan pilkada "jalan tengah" melalui DPRD, dilaksanakan pada saat ini?

Dengan segala kondisi yang kita hadapi saat ini, apapun pilihan kita terhadap beberapa alternatif tawaran waktu dan sistem pilkada di atas, sesungguhnya rakyat hanya membutuhkan sebuah produk pilkada yang menghasilkan pemimpin yang sungguh berkualitas. Pemimpin yang mampu dan mau melayani serta mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat, yang jauh dari tipe pemimpin yang dikhawatirkan oleh Lord Acton.

Valentino Barus dan Putu Suasta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun