Mohon tunggu...
valentino Dethan
valentino Dethan Mohon Tunggu... Pengacara - Pelajar

orang yang pintar adalah orang yang takut akan Tuhan Yesus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rindu Mama Pung Mengomel atau Rindu Mama Pung Sambayang?

1 November 2022   08:50 Diperbarui: 1 November 2022   08:54 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang ketika telah lama berpisah dengan sesuatu yang menurut mereka sangat berharga tentunya memiliki sebuah rasa Rindu, nah... menurut KBBI rindu/rin*du/a  adalah sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu, arti dari rindu adalah memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu. Ingin bertemu dengan apa yang pernah buat kita bahagia atau memiliki kenangan tersendiri.

Diriku merupakan makhluk Mulia yang dititipkan Tuhan kepada pasangan paling terbaik yakni mama dan bapak yang telah dikuduskan dan diberkati melalui sebuah pernikahan. Sebelum diriku melihat terangnya matahari dan gelapnya malam terlebih dahulu melalui proses dimana mama harus  mengandung kemudian bersalin, proses yang begitu panjang dengan penuh perjuangan oleh seorang mama hingga diriku terlahir didunia.

Suara tangisan pertama dengan keras diriku memanggil mama..mama...mama....itulah yang membuat mama dan bapa penuh tangis kebahagiaan memeluk dan mencium diriku. Sambil berjalannya waktu mama membesarkan diriku dengan penuh cinta dan kasih yang amat tulus. Sosok seorang mama dengan kasih yang sabar selalu merawat diriku yang terkadang membuat mama kelelahan tapi ketika diriku terlelap dalam tidur, setiap saat dan waktu dalam kamar yang senyap mama meneteskan air mata sambil sujud dan berdoa dengan harapan yang terbaik untuk diriku kelak diriku menjadi anak yang baik dan tidak menyusahkan oranglain.

Ketika  malam tiba sebelum diriku tertidur  ada sebuah kalimat yang mama selalu bisik ditelinga "kaka  jangan menangis tengah malam e..nanti orang bilang kaka bodok" kalimat ini yang selalu mama ucapkan. Mama tak pernah terlambat memberi diriku makan, terpenting diriku harus kenyang dan biar mama yang menahan lapar. Mama juga menjadi guru pertama yang selalu mendidik dan mengajarkan banyak hal untuk diriku yang sementara bertumbuh dan berkembang. Salah satu sifat mama yakni hanya mama saja yang bisa mendidik diriku sampai menangis tapi tidak dengan melihat diriku menangis karena disakiti oleh oranglain.

Sering kali mama dibuat gelisah ketika diriku sakit, dengan segala upaya dan Doa mama berusaha agar diriku bisa cepat sehat dan ceria  lagi.

Kini diriku telah bertumbuh dewasa dengan menikmati berbagai macam keindahan hidup ini.

Dulunya sewaktu kecil diriku menjadi taat kepada mama tapi kini ketaatan kepada mama seakan-akan tidak ada, terkadang dengan tingkah laku diriku yang kurang berkenan sering membuat mama mengomel, saat mama mengomel diriku menutup kedua telinga dengan  penuh keegoisan dan tidak menghiraukannya, justru membuat mama bisa mengomel menjadi suatu kebiasaan. Sering yang terjadi saat mama mengomel diriku membalas dengan mengeluarkan kata-kata kasar tanpa diriku memahami mungkin menyakiti mama tetapi mama selalu bersikap sabar dan tabah. Mama mengomel karena sayang akan diriku bukan sebaliknya.

Meskipun diriku yang sudah mulai berubah namun sikap mama masih tetap sama saat merawat diriku ketika masi kecil dan ketika menghadapi diriku yang sudah dewasa, mama dengan Doa dan harapan terus menghantarkan diriku setiap saat.

Diriku yang terlena menikmati kebahagiaan tanpa sadar semakin bertambah usia diriku tentunya menghantarkan mama menapaki lanjut usia, karena usianya mama sering kali sakit-sakit dan wajahnya mulai keriput dan semangatnya pun kini tak seperti dulu lagi.

Saat waktunya tiba Sang Pencipta memanggil pulang sosok mama dari kehidupanku yang mengharuskan diriku penuh tangisan tetap kuat menerima apa yang terjadi.  Mama yang kini hanya bisa dijumpai lewat mimpi telah meninggalkan banyak sekali kenangan untuk diriku. Suasana dimana  mama tak bisa ditemui lagi apa yang diriku rindukan dari sosok mama ??...  

Sekarang, dari kejauhan mama hanya melihat diriku sambil tersenyum dan berkata kini anakku semakin bijak dan siap menjalani kehidupannya.

Untuk setiap kamu yang masih memiliki mama dalam pelukan hargailah dan sayangi karena Kasih dan cinta yang tulus dari seorang mama seperti lingkaran yang selalu mengalir, berputar dan tak berujung. Jangan meunggu ketika mama sudah pergi barulah kamu merindukannya tapi bahagiakan mama selagi masi ada dalam pelukan, karena apapun keadaannya dia tetaplah mama yang terbaik.

 

. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun