Penanaman Pohon Mangrove Di  Wilayah Pesisir Desa Daun Kecamatan Sangkapura Kota Gresik
Valentino Tandean/5020221070
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email:valentino28035@Gmail.com
ABSTRAK
Kita mungkin sudah sering mendengar mengenai hutan mangrove, atau paling tidak kita sering mendengar nama hutan mangrove di telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia. Hutan mangrove ini sama saja dengan jenis hutan yang lainnya. Alasan mengapa hutan ini dinamakan sebagai hutan mangrove adalah karena pepohonan yang hidup di hutan ini didominasi atau hampir semuanya adalah pepohonan mangrove atau pepohonan bakau, sehingga dinamakan sebagai hutan mangrove.
Hutan mangrove atau hutan bakau  ini merupakan hutan yang berada di lingkungan perairan payau. Hutan ini merupakan hutan yang sangat dipengaruhi okeh keberadaan pasang surut air laut ini juga khas. Ke khasan ekosistem hutan mangrove ini salah satunya karena adanya pelumpuran di wilayah hutan tersebut. Karena jenis tanah yang dimiliki oleh hutan ini cenderung berlumpur, maka bisa dibayangkan hanya sedikit jenis tumbuhan yang bisa hidup di daerah ini.
l.PENDAHULUAN
Wisata Mangrove ini terletak di Dusun Daun Laut (selatan), Desa Daun, Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Sejak berdirinya Super Beru yang di resmikan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2020, banyak masyarakat yang mengunjungi ekowisata ini karena keasrian dan nuansa alamnya yang kental. Selain itu, area pembibitan berbagai jenis tanaman mangrove membuat obyek wisata ini bernilai edukasi. Sekelompok burung bangau dan biawak juga menjadikan hutan mangrove itu menjadi habitat tersebut semakin menambah daya tarik, untuk memasuki kawasan ini kita harus menyeberang jembatan kayu sekitar 300 meter dan tinggi dua meter di atas air. Selama melewati jembatan kita akan disuguhi hutan mangrove yang lebat dan sejuk, selain terdapat Pohon Gubuk Rindang untuk berfoto selfie dan bisa digunakan untuk duduk -- duduk santai.
ll.PEMBAHASAN
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari 13.667 pulau dan mempunyai wilayah pantai sepanjang 54.716 kilometer.Wilayah pantai (pesisir) ini banyak ditumbuhi hutan mangrove. Luas hutan mangrove di Indonesia sekitar 4.251.011,03 hektar dengan penyebaran: 15,46 persen di Sumatera, 2,35 persen di Sulawesi, 2,35 persen di Maluku, 9,02 persen di Kalimantan, 1,03 persen di Jawa, 0,18 persendi Bali dan Nusa Tenggara, dan 69,43 persen di Irian Jaya (Fao, 1990 dalam Hainim, 1996). Namun, menurut Cifor (2012), luas hutan mangrove di Indonesia telah mengalami penurunan 30-50% pada setengah abad terakhir ini karena pembangunan daerah pesisir, perluasan pembangunan tambak, abarasi air laut, dan penebangan yang berlebihan. Sedangkan berdasarkan data Kementrian Kehutanan (2013), Hutan mangrove di Indonesia tersebar di beberapa provinsi di berbagai gugusan kepulauan. Luasan hutan mangrove di Indonesia lebih kurang 3,7 juta hektar yang merupakan hutan mangrove terluas yang ada di Asia dan bahkan di dunia. Menurut catatan Statistik Kehutanan Tahun 1993 NTB mempunyai luas kawasan hutan sebesar 1.063.273,20 ha., dan 160.878,50 ha (15,13 %) berada di pulau Lombok. Luas hutan mangrove dalam Statistik Kehutanan NTB Tahun 1993, sebesar 49.174 ha. (Chaniago dan Hayashi , 1994). Menurut Imran (2016), ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas tinggi dibandingkan ekosistem lain dengan dekomposisi bahan organik yang tinggi, dan menjadikannya.