Jika Anda belum pernah mendengar tentang TikTok sebelumnya, itu adalah aplikasi berbagi video bentuk pendek yang memungkinkan pembuat berbagi video tentang topik apa pun dan mengekspresikan estetika unik mereka sendiri. Mulai dari mengungkapkan pikiran, perasaan, dan opini, hingga menyanyi, menari, komedi, sinkronisasi bibir, tantangan, dan tangkapan. Sehingga kreator memiliki kebebasan untuk menjangkau komunitas besar di seluruh dunia hanya dalam beberapa menit saja.
Tidak seperti YouTube, video TikTok memiliki aspek rasio vertikal 9:16 dan biasanya biasanya klip pendek dan mudah digunakan, serta dapat direkam dan diedit langsung di dalam aplikasi. Pengguna dapat berbagi video in-feed, video cerita, video gambar tayangan slide, dan bahkan mempublikasikan iklan video.
Meskipun TikTok digunakan untuk membuat konten pasif yang kelihatanya sederhana dan singkat durasinya, namun pemilik merek dagang juga dapat menggunakannya untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Yang menarik bagi saya, sekalipun saya sudah mengetahui bahwa TikTok menjanjikan endapatan bagi konten kretaornya, namun saya menganggapnya masih jauh dibawah YouTube.
Eh ternyata, dari pengakuan salah satu konten kreatornya, yang sama sekali tidak memiliki keahlian editing video dan peralatan canggih dalam membuat video ternyata TikTok cukup menjanjikan bagi konten kreator berupa uang seperti monetize video di Youtube.
Apa itu YouTube?
Kalau mengulas tentang YouTube, sebagai pengguna dan konten kreator juga penikmat, cukup mengenalnya secara baik, termasuk aturan mainnya. Namun saya mungkin akan mengulasnya secara umum saja seperti halnya TikTok
YouTube adalah situs web dan aplikasi berbagi video gratis yang terkenal dengan video yang memiliki format ukuran panjang dan lebar layar atau aspek rasio 16:9. Mulai dari genre populer seperti ASMR, podcast video, tutorial, komedi, dan lainnya, YouTube memungkinkan kreator, bisnis, dan pengguna memiliki kebebasan berkreasi jika sesuai dengan pedoman YouTube. Dan bagi para Pembuat konten (konten kretaor) dapat menemukan kemudahan, mengajak komunitas yang terlibat, dan bahkan menghasilkan uang di YouTube.
Ok, biar sedikit seru. Saya coba membandingkannya, dari sudut pandang saya, disertau tentunya dengan dukungan refrensi yang saya peroleh.
Waktu dan durasi menonton
Salah satu perbedaan paling signifikan antara video YouTube dan TikTok adalah berapa lama waktu menonton bagi pengguna atau penikmat. Konten kreator TikTok dapat berbagi video antara 15 detik dan 10 menit, tetapi YouTube memberi pembuatnya kemampuan untuk berbagi hingga 15 menit hingga tidak terbatas untuk akun terverifikasi.