Dalam tulisan ini, merupakan opini dari sudut pandang saya pribadi, yang dapat saja berbeda dengan pemahaman pembaca. Saya sangat menghargai perbedaan itu.
Pada bagian pemahaman umum ini saya ingin menjelaskan beberapa hal mendasar dari pengamatan dan penelitian saya, mungkin secara singkat saja dalam beberapa point penting
- Adalah kebebasan seseorang memilih untuk memiliki satu atau lebih smartphone, bukan menjadi urusan saya. Semua menjadi hak anda pribadi
- Dalam penelitian saya beberapa tahun lamanya, penggunaan smartphone, memiliki konsekwensi bagi pengguanya untuk mengalokasikan dana (pendapatan/tabungan) untuk membeli paket tertentu sesuai kemampuan dan tujuannya. Sehingga sadar atau tidak, pengeluaran anda per bulan untuk penggunaan smartphone sudah menjadi biaya (kebutuhan) tetap dari pendapatan anda yang tidak dapat anda hindari. Seberapa banyak kuota internet, bahkan paket telepon tinggal anda tentukan sendiri. Apalagi yang memiliki smartphone lebih dari satu. Jangan mengeluh jika kebutuhan itu harus anda penuhi. Oleh karena keputusan tersebut meruakan plihan anda sendiri.
- Mengikuti trend perekmbangan smartphone terbaru, memang menggoda, dan dapat memaksa anda untuk beralih untuk membeli model/merk yang baru, keputsan ini juga menjadi konsekwensi baru, baik dibeli secara tunai atau mencicil. Jika keputusan ini anda ambil, maka sarankan sebaiknya jangan membeli smartphone "bekas" sekalipun kelihatannya mulus dan aman. Anda tidak akan tahu permasalahan teknis dari smartphone bekas tersebut.
- Di dalam penelitian saya, jika seseorang sudah terjebak dalam gaya hidup dengan ketergantungnya pada teknologi, spesifiknya device terbaru, entah laptop maupun smartphone akan menjebak anda menjadi kecanduan. Di sisi lain, juga dipicu karena ingin memenuhi gaya hidu anda. Kalau sudah begini, anda akan terlihat terburu-buru dalam merencanakan pengeluaran atau mencari sumber pendanaan lain (meminjam misalnya) untuk memenuhi gaya hidup tresebut, padahal device anda yang lama masih bisa digunakan dengan baik, sekalipun itu menjadi hak anda. Saya sarankan pikirkan sekali lagi untuk tergantung pada perkembangan teknologi yang semakin cepat dan kekinian. Dan Indonesia menjadi pasar potensial bagi pemasaran smartphone inport yang mungkin anda tidak tahu keasliannya, KW 1, atau 2 dan seterusnya.
- Jika gaya hidup yang disebutkan di atas, dicontohi oleh anak-anak anda, maka konsekwensi pembiayaan serta pengawasan pada penggunaannya tak terelakan.
- Sehingga tidak heran, bila ada keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan (maaf) jika memaksakan diri untuk terlena dengan gaya hidup seperti disebutkan di atas, maka kebutuhan keluarga akan bertambah dan konsekwensinya anda harus bekerja keras, hutang atau bahkan menuntut kenaikan gaji pada boss anda. Ini fenomena yang saya nilai tidak sehat, karena yang diperlukan adalah kebutuhan dasar hidup rumah tangga, khususnya pemenuhan gizi agar anak-anak anda tidak terganggu dengan masalah tumbuh kembang anak. Belum lagi permasalahan penyalahgunaan smartphone dan media sosial yang terpasang di dalamnya memiliki dampak tersendiri yang merugikan masa depannya.
Okay, itu sekelumit pengamatan dan penelitian saya, jika dijelaskan lebih rinci bisa dibahas dalam topik tersendiri.
Sekarang saya beralih pada topik selanjutnya.
Beberapa "kekeliruan" teknis dalam menggunakan dan  merawat smartphone
Smartphone atau Ponsel cerdas saat ini lebih canggih dari sebelumnya, sarat dengan fitur dan peningkatan baru demi mempermudah kehidupan digital kita. Namun, seperti kebanyakan hal dalam hidup, alih-alih memanfaatkan perangkat harusnya digunakan dengan sebaik-baiknya, kita semua hanya mengikuti rutinitas pintasan dan saran dari teman yang tidak memiliki pengalaman di bidang tersebut.Â
Dengan banyaknya fitur luar biasa yang terkunci di setiap ponsel cerdas, mudah untuk mengabaikan kebiasaan kecil yang menghabiskan waktu dan masa pakai baterai anda misalnya.
Jadi, untuk memanfaatkan perangkat Anda sebaik-baiknya (dan membantunya memanfaatkan waktu Anda sebaik-baiknya), beriku ini beberapa hal terkait cara menggunakan dan merawat ponsel cerdas Anda. Dan untuk mengetahui lebih banyak cara memanfaatkan fitur ponsel anda dengan baik.
Charge Smartphone Secara Berlebihan (over charge)
Kita semua kemungkinan besar mencolokkan ponsel kita semalaman untuk memastikan baterai kita berada pada kapasitas penuh untuk penggunaan di keesokan hari. Oleh karena itu, salah bila anda beranggapan mengisi daya ponsel anda secara berlebihan dapat merusak baterainya, dan masih ada efek buruk dari kebiasaan anda mengisi daya secara berlebihan tersebut.
Menurut John Bradshaw, manajer komunikasi pemasaran di Cadex Electronics, ponsel Anda akan terus mengisi dayanya dalam semalam, bergantian antara pengisian daya penuh dan hampir penuh. "Tickle charge" ini menyebabkan ponsel Anda memiliki suhu sekitar yang lebih tinggi, mengurangi masa manfaat dari waktu ke waktu. Solusinya? Isi daya ponsel anda di siang hari, dan pastikan untuk berhenti mengisi daya setelah mencapai 100 persen. Dan untuk fakta lainnya tentang ponsel Anda,