Saya mungkin sedikit sok tahu terkait isi pikiran Anda bahkan sebelum klik dan membaca tulisan ini, paling tidak Anda adalah pengguna media sosial yang baik.Â
Masalah dampak positif maupun negatif dari penggunaan sosial media dapat saja terjadi baik dari sisi pengguna dan pemilik atau pengelolanya (platform).
Tentu saja Anda benar, bahwa jawaban singkatnya tergantung pada penggunanaya untuk apa mereka menggunakan media sosial. Akan digunakan secara positif atau untuk tujuan negatif, atau dalam istilah lain, sesuatu yang berlebihan tak terkontrol juga mendatangkan dampak negatif dalam kehidupan kita.Â
Benar sekali! Saya tidak memungkirinya, hanya saja izinkan saya menulis dalam prespektif saya yang boleh saja berbeda dengan Anda.Â
Nah pada prinsipnya, bagi saya, ada sisi lain yang merubah perilaku manusia di zaman modern ini, yang pasti bisa dilihat dari kacamata persoalan psikologis. Dimana diakui ataupun tidak, sadar atau tidak dapat secara langsung, maupun tidak mempengaruhi dan membuat sesorang berubah karena konten atau suatu kondisi yag konsisten dihadapinya, dialami atau dilihat/baca, sekalipun Anda cerdas dan dewasa dalam usia.
Dari sudut pandang inilah, seseorang dapat berbeda dengan lainnya. Pernahkah Anda membaca postingan atau komentar di sosial media dari teman atau tokoh yang Anda kagumi yang tidak terkontrol karena  terpengaruh kondisi seperti ini?Â
Pasti ada, entah banyak atau sedikit. Begitu pula Anda dapat melihat dengan kasat mata, bisa juga tutur kata yang berubah dari seseorang yang Anda tidak percaya dapat berubah karena sosial media atau sebaliknya.
BTW sudah punya akun TikTok kan? Atau belum. Sekalipun belum, boleh dong kita mengevaluasi secara komprehensif, beberapa dampak yang dapat terjadi. Sepeerti halanya penggunaan media sosial lainnya
Sebelumnya, perkenankan saya mengambarkan sedikit latar belakang dan sejarah TikTok
TikTok , dan rekanan China-nya Douyin, adalah layanan hosting video bentuk pendek yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance. Layanan Ini menghosting video yang dikirimkan pengguna, yang berdurasi berkisar dari 3 detik hingga 10 menit. Â
Douyin diluncurkan oleh ByteDance di Beijing , Tiongkok pada September 2016, awalnya dengan nama A.me, sebelum diubah namanya menjadi Douyin pada Desember 2016.Â
Douyin dikembangkan dalam 200 hari dan dalam setahun setelah 100 juta pengguna, dengan lebih dari satu miliar video dilihat setiap hari
TikTok vs Douyin
Douyin dirilis di pasar Tiongkok pada September 2016. Pengelollan TikTok sepenuhnya terpisah. Versi internasional dari Douyin, diluncurkan pada 2017 untuk iOS dan Android di sebagian besar pasar di luar Tiongkok daratan, namun malah menjadi tersedia di seluruh dunia hanya setelah bergabung dengan layanan media sosial Tiongkok lainnya, Musical.ly pada 2 Agustus 2018.
TikTok dan Douyin memiliki layanan  antarmuka pengguna yang hampir sama tetapi tidak memiliki akses ke konten satu sama lain.Â
Server mereka masing-masing berbasis di pasar tempat aplikasi masing-masing tersedia. Kedua produk ini serupa, tetapi fiturnya tidak identik. Douyin menyertakan fitur pencarian dalam video yang dapat mencari lebih banyak video dari wajah orang-orang tersebut, bersama dengan fitur lain seperti membeli, memesan hotel, dan membuat ulasan dengan geo-tag.
Selanjutnya baca sendiri ya sejarahnya di situs TikTok hehehe....Â
Apa Perbedaan TikTok dan Media Sosial Lain?
Dari Isi Konten
Pertama dan terpenting, konten TikTok berbeda dari platform lain dalam hal-hal utama. Anda tidak dapat memposting konten teks apa pun ke TikTok tanpa solusi, dan Anda juga tidak dapat memposting gambar diam, meskipun Anda dapat membuat montase sebagai video.Â
TikTok adalah tentang konten video bentuk pendek, Anda dapat mengupload video berdurasi hingga satu menit, dan hanya itu yang dapat Anda lakukan secara efektif. Platform lain memiliki spesialisasi mereka, dan TikTok adalah konten bergaya vine yang sempurna untuk meme atau kampanye viral
Dari Sisi Integrasi
Sementara semua platform utama memungkinkan Anda berbagi konten di antara mereka, TikTok secara aktif mendorong Anda untuk melakukannya.Â
Anda dapat membagikan konten Anda ke jaringan media sosial lain hanya dengan menekan satu tombol, yang tidak selalu mudah dilakukan di platform media sosial utama lainnya.Â
Banyak video TikTok menjadi terkenal melalui kemunculannya di platform seperti YouTube atau Twitter. Memang, beberapa pengguna bahkan tidak menemukan TikTok sampai mereka melihat beberapa montase ini, jadi bisa dibilang platform media sosial merupakan bagian integral dari kesuksesan TikTok.
Dari sisi Kolaborasi
Tidak seperti platform media sosial lainnya, TikTok memiliki dua alat yang sangat efektif untuk berkolaborasi dengan pengguna lain yang ada di dalam editornya.Â
Duet memungkinkan Anda untuk menambahkan video Anda bersama video orang lain, yang sempurna jika Anda ingin menambahkan harmoni vokal atau pengiring instrumental ke lagu pengguna lain, misalnya.Â
Jahitan memungkinkan Anda mengedit video Anda langsung ke konten pengguna lain, menyelingi konten Anda di seluruh konten mereka, atau hanya menambahkannya di bagian akhir. Alat-alat ini memupuk kolaborasi dan memungkinkan pengguna membuat konten hebat bersama-sama, tetapi jika Anda tidak menyukainya, Anda selalu dapat menonaktifkannya di menu opsi!
Perkembangan TikTok
Pada saat ini layanan atau fitur dan sistim sensor, syarat dan ketentuan sudah diupdate secara baik. Selain melalui penamabahan waktu tayang, dan salah satu fitur yang saya suka, tapi bisa disalahgunakan Yaitu TikTok Live yang berdurasi lebih panjang tentu saja, dan dapat bercakap-cakap dua arah bila host menaikan Anda ke room Live TikTok.
TikTok LIVE mengizinkan pengguna dan kreator untuk berinteraksi dalam waktu nyata. Anda harus berusia minimal 18 tahun ke atas untuk melakukan LIVE serta mengirim dan menerima Hadiah (virtual Giftl) selama video LIVE. Untuk mengenal lebih jauh, Layanan dan perkembangannya kini silahkan mengujungi situs resminya yang tersedia juga dalam bahasa indonesia. Paling tidak ada mengujungi tautan https://support.TikTok.com/id/
Menurut, artikel yang ditulis RouteBot, melalui routenote.com (21 Maret 2020). Dengan judul "10 Negara Teratas dengan Jumlah Pengguna TikTok Terbanyak". Sejak diluncurkan, TikTok dan Douyin telah mendapatkan popularitas global. Pada Oktober 2020, TikTok melampaui 2 miliar unduhan seluler di seluruh dunia. Morning Consult menyebut TikTok sebagai merek dengan pertumbuhan tercepat ketiga di tahun 2020, setelah Zoom dan Peacock . Cloudflare menempatkan TikTok sebagai situs web paling populer tahun 2021, melampaui google.com
Saat ini, TikTok merupakan salah satu media sosial yang populer di dunia. Menurut laporan We Are Social dan Hootsuite, aplikasi video pendek ini memiliki 1,05 miliar pengguna di seluruh dunia pada Januari 2023. Banyak bukan?
Ada juga sejarah tak enak dari layanan TikTok ini, yaitu TikTok telah dikritik karena praktik privasinya dan menyensor konten yang dibuat oleh pengguna LGBTQ+ serta konten yang mengkritik pemerintah China.
Kemudian untuk menjawab masalah privacy dan sensor untuk pengguna anak-anak di bawah usia, Tiktok telah meluncurkan beragam fitur baru TikTok untuk remaja dan keluarga.Â
Menurut TikTok, antara lain, screen time untuk setiap pengguna di bawah usia 18 tahun akan secara otomatis dibatasi menjadi 60 menit per hari.
Selanjutnya, menurut pengelola TikTok Beragam fitur ini semakin memperkuat setelan keamanan bagi pengguna remaja.Â
Sebagai contoh, akun pengguna berusia 14-15 tahun akan disetel ke private secara default, memungkinkan mereka untuk memilih dengan baik konten yang akan mereka bagikan, serta kapan dan kepada siapa mereka membagikannya.Â
Fitur pesan langsung hanya tersedia untuk pengguna berusia 16 tahun ke atas. Pengguna juga harus berusia minimal 18 tahun untuk menjadi host TikTok LIVE.
Wah malah promosi TikTok hehehe....
Maklum saya sudah lama gak ngikutin perkembangan sosial media, kalopun dulu rajin sebsgai generasi pertama pengguna beberpa media sosial, sekarang akunya saya di-private alias di kunci semua. Dan memang tidak terlalu aktif seperti dulu lagi. Termasuk TikTok dan isntagaram dan masih banyak lagi.
Ok, boleh kan kita terusin mengevaluasi TikTok ini?
Pertama pengalaman dan kesan pribadi saya pribadi saat bergabung di TikTok yang lagi baru saja launching, saya agak kurang sreg lantara satu hal saja. Eksploitasi Remaja, di dalam mengekpresikan gerak tubuhnya, hingga pakaian yang kurang pantas, membuat saya agak ogah ngiktun TikTok. Tetapi belakangan ini jadi ikutan deh, karena ada TikTokLive itu.
Saya jadi gak ngerasa kesepian lagi, ca ilee...ketika salah satu adek kompasianer yang pinter nyanyinya, ngajak gabung ke kelompok mereka saat live, Ternyata kreatif juga, dan kebetulan dipanggil om (dah tua banget rasanya), saya bebas request lagu dan tentu saja saya harus membeli fitur hadiah untuk menghargai dan memberi apresiasi buat mereka yang nyanyi, coin TikTok bisa dibeli langsung dan cepat, terhubung antara google playstore dan gopay sebagai salah satu alat bayar.
Singkat kata saya, kalo lagi kesepian, kadang pernah sampai pagi, dengerin mereka nyanyi (tapi di malam libur lho ya) karena mereka semua pekerja.Â
Namun setelah melihat fitur ini, ternyata TikTok Live banyak juga disalah gunakan , ada banyak TikTok Live (bukan channel ya), bisa dibuka oleh host yang sudah mencapai point atau follower tertentu kalo ndak salah 250 minimal followernya  baru bisa lakukan Live Streaming.  (mohon koreksi kalau salah).
Sisi negatifnya adalah pemanfaatan TikTok Live untuk debad agama yang dari dahulu kala saya kurang respek, termasuk di youtube. Caci maki pun asal keluar tanpa mikir, serasa negara TikTok ini sudah terpecah-pecah dan memiliki kapling tersendiri, baik suku, agama, komunitas, organisasi, daerah bahkan hingga negara dengan bermacam konten yang kebanyakan ndak saya senangin.
Saya cukup puas dan bahagia bergabung di group pemusik dan penyanyi di TikTok yang diceritakan di atas, sekalipun TikTok masih banyak kelemahannya, dan akan sulit dikendaiikan pengelola TikTok bila tidak ada pengguna yang aktif melaporkan penyalahgunaan.
Saya juga nemuin ada anak-anak usia dibawah 18 tahun yang sudah pinter "nipu" usianya saat gabung di TikTok, untuk ngintip konten dewasa mungkin. Ini juga terjadi Facebook dan media sosial lain. Tapi sekarang Facebook sudah agak ketat dengan verifikasi mulai dari foto hingga tanda pengenal, alamat, dan lain sebagainya agar akun kita tidak dianggap anonim dan mudah dikebalikan jika ada yang coba-coba take over. Wah malah ke Facebook. Tapi saya rasa nanti ke depan TikTok harus mengikuti jejak Facebook ini.
Nah itu dari saya, sekarang saya ajak melihat secara cukup umum dampak positi dan negatifnya, yang mungkin menjadi keberatan orang tua, pengguna bahkan suatu negara mungkin.
Kalau merujuk pada jumlah pengguna, boleh dikatakan para pemuda dan pelajar dunia telah kecanduan platform media ini dan kesehatan mental masyarakat dan pelajar juga terpengaruh oleh platform ini. Ini sebenarnya hasil penelitian umum penggunaan media sosial yang mudah ditemukan di internet.
Apa sih tujuan mereka? Diantaranya nih mereka bergabung atas dasar kesadaran diri mereka sendiri suka dan tidak ataupun tidak, mereka akhirnya mendapatkan pengikut yang mereka inginkan dan lebih dari itu, lalu secara bebas dengan cara apa pun mereka dapat melakukan apa saja hanya untuk menjadi terkenal.
Awalnya, memang sama dengan saya. muncul kekhawatiran tentang dampak negatif TikTok terhadap masyarakat, terutama generasi muda.
Apakah TikTok Baik atau Buruk Menurut Anda?
Jika ada yang bertanya kepada saya, akan saya tanyain dulu usianya berapa  dan dalam tujuan apa bergabung ke TikTok.Â
Kalau anak-anak yang bertanya "Apa sih dampak tentang TikTok? " Saran saya kepada anak-anak itu adalah jika mereka seorang pelajar atau berjuang untuk kesuksesan masa depan.
Maka TikTok mungkin kurang tepat untuk mereka, tetapi di di sisi lain ada juga konten pendidikan di TikTok akan menguntungkan mereka. Jadi mereka tinggal menimbang saja untung ruginya, semua kembali pada tujuan mereka dan harus mendaftar dengan jujur usia mereka. Disini kita harus terbuka, tidak perlu tutupi. Agar mereka kelak bisa mengambil keputusan sendiri, antara baik dan tidak.
Saya tambahkan, jika kalian ingin mendapatkan pengikut di TikTok atau menjadi terkenal melalui TikTok, maka TikTok mungkin akan menjadi baik untuk mereka, akan tetapi harus diingat satu hal yang terpenting berikan kepada pengikut konten-konten edukasi, menghibur, sambil menikmati teman yang dapat dipercaya yang menyajikan konten yang baik pula.
Dampak Positif dan Negatif TikTok
Sekali awalnya, video TikTok sebagian besar saya anggap penggunanya, dari sudut pandang saya lho nih. Mereka (termasuk saya dulu) menggunaan media sosial  dan merasakan efek negatif dan efek positifnya.Â
Nah Pengguna TikTok menggunakan tubuh dan citra tubuh mereka untuk menjadi terkenal karena menari dalam posisi yang sangat vulgar dan hanya untuk mencari ketenaran untuk diri mereka sendiri. Ini yang memang saya agak kurang sreg, tapi ada juga konten positif ya, namun memang sebagian besar begitu adanya.
Ada banyak efek positif dari media sosial dan terutama TikTok sperti seseorang menambahkan beberapa puisi intelektual. Namun perlu dicatat pula, beberapa fakta tentang media sosial dan kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan yang dikaitkan dengan pers dan jejaring sosial telah menjadi pembicaraan dan menghubungkannya dengan TikTok.
Kondisi kesehatan mental juga telah terpengaruh, entah bagaimana, banyak kasus bunuh diri lainnya telah dilaporkan di India, terutama tahun lalu, efek buruk dari media sosial dan TikTok tidak dapat disangkal.
Ini adalah platform yang sangat besar untuk mendapatkan perhatian, konten tidak harus melakukan apa pun menurut saya video harus sesuai dengan tren dan Anda hanya perlu membisikkan fakta di baliknya. Apa yang harus saya katakan hanya kesalahan Anda melanggar norma dan etika minimal yang menjatuhkan dan membuat Anda kecewa.
Kecanduan media sosial telah meningkat pada anak-anak, mereka berbicara bahwa influencer adalah orang yang salah arah, terutama di lembaga seperti perguruan tinggi sekolah atau di universitas.Â
Masalah kesehatan mental juga meningkat karena orang menghubungkan diri mereka sendiri dari penggunaan TikTok. Minimal berkaca pada seseorang yang menurutnya mungkin lebih baik, dan dirinya lebih buruk. Hal ini salah satu dampak buruk bagi mental pengguna dalam kepercayaan diri mereka
Berapa banyak pengikut yang mendapat komentar negatif sangat memengaruhi pengguna TikTok sehingga bisa sebaliknya dan pengguna TikTok bisa masuk ke keadaan depresi yang tidak bisa disembuhkan. Sayangnya, kebanyakan orang menggunakan tren TikTok, dan orang dewasa muda juga terlibat.Â
Pertanyaannya kenapa TikTok buruk buat kamu dan kenapa TikTok berbahaya? Ini pertanyaan bebas dan bisa direspon berbeda pula.
Jadi apabila kita membahas sebab dan akibat TikTok dan mencari kemungkinan hasil dan pro dan kontra dari aplikasi ini dan apa konsekuensi yang harus kita hadapi jika menggunakan TikTok, apabila kita berdedikasi untuk itu lalu apa yang harus kita lakukan dan apa efek baik dan buruk TikTok jika Anda menggunakannya dengan cepat dan tanpa alasan atau dipertimbangkan dulu.
Efek positif dari TikTok
Untuk hiburan
Inilah yang simpulkan pertama kali ketika bergabung, dan wajar ianggap sebagai fakta pertama dan paling umum tentang TikTok jika kita pertimbangkan adalah bahwa itu digunakan untuk tujuan hiburan kalau mau berpikir positif banyak konten yang tersedia di TikTok penuh dengan hiburan sebenarnya. Kalau tujuannya benar.
Sekalipun konten penggun terkait hiburan, walau tidak begitu besar jumlahnya tetapi pengguna TikTok ada yang mempromosikan sisi positifnya melalui konten mereka berusaha mendidik orang dengan cara yang temat, santai namun serius dengan cara yang benar sebagaimana seharusnya mendidik tentang fakta, etika dan moral dan ada juga berita dan ilmu pengetahuan lain, misalnya tentang teknologi atau pengetahuan akan bumi dan apa yang sedang terjadi saat ini. di seluruh dunia dapat kita lihat dari berbagi stasion tv baik melalui pihak ketiga menayangkannya yang ikut juga mengulasnya.
Pengguna TikTok bisa menjadi terkenal (Personal Branding)Â
Sebagian besar orang yang menggunakan TikTok kebanyakan menggunakannya untuk menjadi terkenal di beberapa jenis platform media sosial hanya untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Mereka ingin dan berusaha menjadi orang-orang yang dikenali oleh sebagian besar pengguna TikTok yang bahkan tidak peduli dengan kontennya.
Bagaimana mereka mengejar hal tersebut dan apa kriteria dasar tentang konten dan apa yang akan mereka peroleh darinya?Â
Kriteria dasar TikTok adalah bahwa ada orang yang ingin mendapatkan semacam ketenaran dengan memposting konten mereka mungkin itu alasan utama.
Namun jika Anda tergelincir dengan tidak memperhatikan norma dan etika, justru mementingkan ego Anda untuk muncul seksi. Saya rasa ketenaran Anda hanya sebentar saja waktunya.Â
Ada unsur pendidikan
Pendidkan formal diakui ataupun tidak, tergantung gurtu, metode mengajar dan penyampaiannya kadang membuat kita bosan. Tetapi ketika menggunakan TikTok kita akan mendapati pengguna yang mendidik generasi muda dan orang-orang di seluruh dunia dengan menyebarkan sesuatu yang mereka ketahui terkait pengetahuan, motivasi, kependulian, kebersamaan, cinta kasih  yang mungkin mereka tidak ketahui dari buku di kelas akademik.
Sangat bagus untuk melihat dan mendengar di luar sana bahwa orang-orang mempromosikan sesuatu yang baik di platform media sosial. Seperti yang saya pikir ini adalah dampak positif dari TikTok pada siswa khususnya.
Inovasi dan perubahan
Sebagian besar pengaruh media sosial dapat mengubah calon pelanggan melalui postingan dan konten mereka. Sayangnya, kebanyakan orang tidak melakukannya dengan cara yang positif tetapi tetap saja, mereka memiliki secercah harapan bahwa mereka ingin bekerja ke arah yang benar.
Dari upaya mereka menuju keunggulan, 10% orang di industri TikTok melakukannya. Perlu diingat, hal-hal positif TikTok sangat kurang untuk pelajar dan anak-anak agar mereka bisa bertumbuh dalam perubahan usia dengan baik,
Bukan dalam arti negatif, berubah dari hal positif menjadi hal negatif.
Akan tetapi menyinggung sisi inovasi, sekaligus membranding nama pengguna atau kelompok, seperti saya ceritakan di awal, TikTok Live dapat menjadi media obrolan yang seru, apalagi para pemusik dan penyanyi yang dilakukan secara live. Sekalipun fitur ini ada pula di sosial media lain, namun saya rasa, cukup ringan untuk TikTok .Â
Inilah salah satu alasan, saya masih senang membuka TikTok Live tapi tidak akan kemana-mana, saya hanya pasif, tinggal menunggu kelompok pemusik dan penyanyi itu invite. Jika ada waktu dan kesehatan baik, saya sangat terhibur untuk bergabung, apalagi anak-anaknya ramah dan sopan.Â
Contoh seperti inilah yang seharusnya ditiru. Karena mereka mungkin 1 diantara 100 pengguna TikTok Live yang menyuguhkan konten positif, bermanfaat sekaligus dapat membuat mereka terkenal. Perlu dicatat mereke nyanyi live, pemain musik ada di tempat lain, penyanyi ada ditempat lain. Bukan seperti Tiktok meniru gaya, kata-kata dan suara orang termasuk lagu bak karaoke.
Omong-omong, saya tidak sengaja liat pengguna yang lagi gunai TikTok Live yang isinya cuman berdua doang, saling curhat dan tangis, ditonton banyak orang pula.Â
Tadinya saya pikir sandiwara, tapi ternyata beneran mereka ingin tunjukin hubungan mereka ke khalayak. Ya terserahlah, itu menjadi urusan mereka, lagian bukan anak-anak lagi dan masih dalam batas kewajaran. (Heran saya kalau kepengen video call, bandwidth tidak beda jauh kalu mau ngezoom, atau video call WA atau Facebook atau malah I nstagaram dan pilihan lainnya yang  lebih private)
Nah ini lah trend  anak muda sekarang mungkin, menjadikan TikTok untuk mengguna pengguna sebagai saksi kisah percintaan dua sejoli... uhuiii.. pantas kah? Wajar saja menurut saya. Inovasi atau apa ini? hahahaha
Berusaha Menyiapkan Tren Pemasaran
Sebagian besar orang di industri TikTok menjalin pertemanan melalui postingan dan platform media sosial mereka , terutama jika mereka memiliki banyak audiens yang dapat mengikuti mereka secara membabi buta.
Mereka dapat melakukan apa pun yang Anda tuntut untuk mereka lakukan atau minta mereka lakukan jika Anda memiliki audiens 10.000 maka kemungkinan 5.000 dari mereka dapat melakukan apa saja atau membeli apa pun yang Anda minta untuk mereka beli untuk kulit bercahaya atau dukungan merek dapat dilakukan di Tik Industri Tok dan sebagian besar merek terhubung dengan pengaruh TikTok, ya dan itu fakta.
Efek negatif dari TikTok
Vulgaritas
Aspek ini juga yang awal dikesankan kepada saya, sebagian besar konten dan tren yang diikuti oleh TikToker dan pengguna TikTok kebanyakan melakukan penampakan yang "vulgar" dan tidak masuk akal seolah-olah pengaruh dibawah alam sadar pengguna mampu mempengaruhi pengguna lainnya untuk memperagakan hal yang sama.
Sebagian tren yang diikuti di TikTok dipengaruhi oleh Bollywood dan lagu Hollywood yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan.
Sebagian besar lagu pasangan ada di sana dan orang-orang mendapatkan teman untuk membelinya karena itu menarik lebih banyak penonton oleh pengaruh TikTok dan itulah yang ingin dilihat orang di sebagian besar kasus.
Menjadi kecanduan
Kebanyakan orang memiliki TikTok loop ini adalah loop yang tidak pernah berakhir karena memiliki sejumlah video dan sejumlah besar video yang dapat menangkap Anda pada saat induksi dan Anda tidak akan pernah tahu bagaimana Anda kecanduan aplikasi ini dan apa hak tersebut telah mempengaruhi hidup Anda.
Anda hanya akan kecanduan TikTok dan Anda tidak akan pernah bisa keluar darinya karena itu adalah aplikasi yang dirancang sebelumnya yang dapat membuat Anda bisa saja gugup dan memberi Anda semacam tekanan mental dan ketegangan mental juga yang dapat menyebabkan serangan sosial karena Anda begitu didikte pada hal ini, karena pikiran dan perasaan ikut terbawa suasana sehingga Anda tidak menemukan jalan keluar.
Dapat merendahkan harga diriÂ
Sangat jelas dan alami bahwa orang yang menggunakan TikTok dan menggunakannya dengan sangat adiktif dan tidak tahu bagaimana mengontrol diksi mereka dapat memiliki semacam pengaruh pada harga diri mereka karena pengikut yang mereka dapatkan misalnya memposting barang di TikTok dapat mempengaruhi presepsi suka dan tidak suka yang diberikan pengguna kepada mereka.
Jika mereka tidak menyukai postingan atau konten di postingan tersebut, konten tersebut dari pengguna TikTok tersebut dapat juga menyebabkan depresi.
Buang waktu
Menurut saya, sebagian besar platform media sosial hanya membuang-buang waktu karena dalam sebagian besar kasus mereka tidak melakukan apa-apa atau tidak memberikan apa pun yang produktif kepada orang yang menggunakannya, terserah pengguna.
TikTok adalah salah satu aplikasi paling populer di platform media sosial yang memiliki efek positif dan negatif, tetapi sayangnya, TikTok menurut kiebanyakan orang (silahkan diexplore) memiliki lebih banyak efek negatif daripada efek positif.
Para pemuda dan pelajar dunia telah kecanduan platform media ini dan kesehatan mental masyarakat dan pelajar juga terpengaruh oleh platform ini.
Mereka menghubungkan diri mereka sendiri dengan platform ini dalam suka dan tidak suka mereka mendapatkan pengikut yang mereka dapatkan dan dengan cara apa pun mereka di luar sana untuk melakukan apa saja hanya untuk menjadi terkenal.
Pengaruh yang salah
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya sebagian besar tren yang diarungi oleh para pengguna TikTok benar-benar berbasis kurang kreatif dan cenderung vulgar yang secara nayata tidak ada hubungannya dengan kenyataan yang ada hubungannya dengan intelektualitas orang-orang yang menontonnya dan karena itu salah, contoh dan pengaruh yang salah telah dibuat oleh pengguna itu sendiri.
Kesimpulan
Penggunaan TikTok yang tepat dimungkinkan jika Anda memanfaatkannya dan tidak pernah lupa bahwa lebih banyak sisi negatif TikTok daripada sisi positif TikTok. Namun Anda bisa mengubahnya dalam komunitas kecil dan menular.Â
Nah semua itu, sebenarnya juga terjadi pada media sosial lainnya. Anda harus bisa mempersiapkan diri terlebih dulu sebelum masuk menjadi anggota, atau ketika bergabung Anda harus memiliki tujuan dan berpikir positif agar dapat bertindak tanduk yang penuh moral dan etika yang baik dimasyarakat.Â
Orang tua harus mengawasi anak-anak mereka karena sosial media, khususnya tiktok  mempengaruhi otak mereka dan merusak masa depan mereka.
Di banyak negara, TikTok dilarang dan akan banyak negara melarangnya karena manfaatnya lebih sedikit dan lebih banyak kerugiannya. Jika seseorang mengunggah konten pendidikan di dalamnya atau ingin menonton konten pendidikan apa pun, boleh dikatakan baik.Â
Dan semoga TikTok dapat melakukan pembenahan terus menerus, untuk menjaga kualitas dan keprcayaan pengunannya. Namun sejatinya kembali pada calon pengguna itu sendiri.
Semua ini dari sudut pandang saya, Kalau Anda bagaimana? Kita boleh berbeda.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H