Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dampak Positif dan Negatif dari TikTok

8 Mei 2023   18:59 Diperbarui: 9 Mei 2023   08:47 51268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ok, boleh kan kita terusin mengevaluasi TikTok ini?

Pertama pengalaman dan kesan pribadi saya pribadi saat bergabung di TikTok yang lagi baru saja launching, saya agak kurang sreg lantara satu hal saja. Eksploitasi Remaja, di dalam mengekpresikan gerak tubuhnya, hingga pakaian yang kurang pantas, membuat saya agak ogah ngiktun TikTok. Tetapi belakangan ini jadi ikutan deh, karena ada TikTokLive itu.

Saya jadi gak ngerasa kesepian lagi, ca ilee...ketika salah satu adek kompasianer yang pinter nyanyinya, ngajak gabung ke kelompok mereka saat live, Ternyata kreatif juga, dan kebetulan dipanggil om (dah tua banget rasanya), saya bebas request lagu dan tentu saja saya harus membeli fitur hadiah untuk menghargai dan memberi apresiasi buat mereka yang nyanyi, coin TikTok bisa dibeli langsung dan cepat, terhubung antara google playstore dan gopay sebagai salah satu alat bayar.

Singkat kata saya, kalo lagi kesepian, kadang pernah sampai pagi, dengerin mereka nyanyi (tapi di malam libur lho ya) karena mereka semua pekerja. 

TikTok Live Pemusik dan Penyanyi (dokumen Pribadi)
TikTok Live Pemusik dan Penyanyi (dokumen Pribadi)

Namun setelah melihat fitur ini, ternyata TikTok Live banyak juga disalah gunakan , ada banyak TikTok Live (bukan channel ya), bisa dibuka oleh host yang sudah mencapai point atau follower tertentu kalo ndak salah 250 minimal followernya  baru bisa lakukan Live Streaming.  (mohon koreksi kalau salah).

Sisi negatifnya adalah pemanfaatan TikTok Live untuk debad agama yang dari dahulu kala saya kurang respek, termasuk di youtube. Caci maki pun asal keluar tanpa mikir, serasa negara TikTok ini sudah terpecah-pecah dan memiliki kapling tersendiri, baik suku, agama, komunitas, organisasi, daerah bahkan hingga negara dengan bermacam konten yang kebanyakan ndak saya senangin.

Saya cukup puas dan bahagia bergabung di group pemusik dan penyanyi di TikTok yang diceritakan di atas, sekalipun TikTok masih banyak kelemahannya, dan akan sulit dikendaiikan pengelola TikTok bila tidak ada pengguna yang aktif melaporkan penyalahgunaan.

Saya juga nemuin ada anak-anak usia dibawah 18 tahun yang sudah pinter "nipu" usianya saat gabung di TikTok, untuk ngintip konten dewasa mungkin. Ini juga terjadi Facebook dan media sosial lain. Tapi sekarang Facebook sudah agak ketat dengan verifikasi mulai dari foto hingga tanda pengenal, alamat, dan lain sebagainya agar akun kita tidak dianggap anonim dan mudah dikebalikan jika ada yang coba-coba take over. Wah malah ke Facebook. Tapi saya rasa nanti ke depan TikTok harus mengikuti jejak Facebook ini.

Nah itu dari saya, sekarang saya ajak melihat secara cukup umum dampak positi dan negatifnya, yang mungkin menjadi keberatan orang tua, pengguna bahkan suatu negara mungkin.

Kalau merujuk pada jumlah pengguna, boleh dikatakan para pemuda dan pelajar dunia telah kecanduan platform media ini dan kesehatan mental masyarakat dan pelajar juga terpengaruh oleh platform ini. Ini sebenarnya hasil penelitian umum penggunaan media sosial yang mudah ditemukan di internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun