Prediksi ini menunjukkan bahwa mungkin ada pemberontakan melawan orang kaya karena orang-orang merespon kondisi ekonomi yang anjlok. Syair lain menambahkan bahwa kekerasan dan perselisihan bisa terjadi pada orang kaya.
Bunyinya: "Terompet bergetar dengan perselisihan yang hebat.
"Sebuah kesepakatan dilanggar: mengangkat wajah ke langit:
"mulut yang berdarah akan berenang dengan darah;
"wajah yang diurapi dengan susu dan madu terletak di tanah."
Ulasan : Â Ini ulasan ramalan apa provokasi? Ada benarnya beberapa negara sedang bergejolak, terkait hak-hak sipil dan pada umumnya terkait kondisi negaranya masing-masing bila ditinjau dari berbagai faktor. Namun dari sekian negara yang sedang bermasalah, anarkis seperti ini kemungkinan besar tidak akan terjadi secara masal di negara-negara yang bermasalah tersebut.Â
Mengapa? Dari berbagai negara melalui badan atau organisasi kerjasamanya dan tentu saja PBB dalam upaya menyelesaikan permasalahan negara-negara yang lagi apes. Jika adanya ramalan tentang demo masyarakat sipil, bisa saja dan di negara manapun hal itu dapat terjadi. bahkan di tahun 2023 Â untuk negara yang dinilai aman. Namun dalam pemahaman saya masih dalam skala kecil.
Ulasan Penutup
Sampai di sini, saya masuk pada ulasan atau kesimpulan umum terkait ramalan Nostradamus. Saya sepakat dengan para akademisi sejaman dengannya atau setelahnya hingga saat ini bahwa, bahwa mereka menolak anggapan bahwa Nostradamus memiliki kemampuan kenabian supernatural asli dan menyatakan bahwa asosiasi yang dibuat antara peristiwa dunia dan kuatrain Nostradamus adalah hasil dari salah tafsir atau salah terjemahan (kadang-kadang disengaja).
Para akademisi ini juga berpendapat bahwa prediksi Nostradamus secara karakteristik tidak jelas, artinya dapat diterapkan pada hampir semua hal, dan tidak berguna untuk menentukan apakah penulisnya memiliki kekuatan kenabian yang nyata.
Banyak fakta sejarah dan kisah  dimana Nostradamus  masih hidup, seperti kisah-kisah klasik dan fakta sejarah. Antara lain,  Pada suatu masa beberapa ratus tahun lalu, warga Eropa, khususnya di wilayah Italia Utara, Jerman, Prancis, Swiss, serta kawasan yang saat ini menjadi wilayah Belanda, Belgia dan Luksemburg, pernah dicekam ketakutan akan sihir. Ketakutan itu berbalik  menjadi histeria para 'penyihir' atau orang yang dituding sebagai penyihir dan keluarganya, sejak 5 Desember 1484.