Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali "Penyakit Gaya Hidup", Agar Dapat Dicegah Dampak Buruknya Sejak Dini

23 Januari 2022   06:59 Diperbarui: 23 Januari 2022   08:34 5379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel 3. Kanker Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi

Belakangan ini bahkan hingga hari ini, kita sisuguhuhin dengan berita terkait Pandemi Covid-19, suatu jenis penyakit yang dapat ditularkan atau menular dan memang berbaya. Tapi gimana kalo kita sedikit ngebhas penyakit tidak menular atau disingkat PTM, namun dampaknya tanpa kita sadar sangat  luar biasa. Memakan korban lebih tinggi dari pandemi Covid-19 itu sendiri. Dan kejadian bisa perdetik, permenit dan seterusnya setiap harinya di seluruh dunia.

Jadi, bagaimana gaya hidup anda selama ini? Dari kecil mungkin hingga dewasa, anda semaunya sendiri menganturnya. "Udahlah jangan terlalu di atur, saya ngerti kok resikonya, semuanya fine-fine aja", kira-kira jawaban saya ketika dinasehati  orang yang peduli dan mengasihi kita, sejak  masih muda hingga kini akhirnya menderita beberapa penyakit "kronis".

Saat itu serasa nyaman dan happy-happy saja dengan kehidupan pribadi saya, di luar konteks hubungan pernikahan. Artinya saya berbicara perilaku pribadi saya, khususnya gaya hidup yang berkaitan langsung dengan pola hidup yang sehat.

Bahkan di luar itu, entah karena ikut-ikutan "nakal" sejak muda, gila kerja yang gak kenal waktu, abaikan pola hidup sehat, hinga mempertahankan gaya hidup bersosialisasi di kota besar dengan kehidupan penuh "pesata pora".

Saya gak ingin curhat berlebihan, namun karena gaya hidup saya lah yang menyebabkan pola hidup sehat terabaikan, sehingga saat ini saya harus menerima konsekwensinya. Mau nyesel? Udah terlambat. Kata orang nasi sudah menjadi bubur.

Kira-kira pengantarnya gitu aja deh. Kita lanjut mendingan ke topiknya, OK?

Nah, udah tau kan "Lifestyle Disease" atau dapat diterjemhakan sebagai Penyakit Gaya Hidup. Atau ada yang belum tau, ya syukurlah kalau sudah tahu atau belum tahu namun bisa menjadi pengingat dan sedikit membagi informasi seputar perilaku kita pada umumnya.

Menurut, Jurnal MedicineNet. (12/2016), Artikel medis yang ditulis oleh  Mathur, Prashant; Mascarenhas, Leena (2019).  Dengan judul "LIFESTYLE DISEASES: Keeping fit for a better tomorrow". Yang diterbitkan The Indian Journal of Medical Research dan sebuah artikel  "Lifestyle diseases 'cost economy'". Terbitan Cape Argus. Cape Town. (09/2011)

Menyebutkan bahwa Penyakit gaya hidup dapat didefinisikan sebagai penyakit yang terkait dengan gaya hidup seseorang. Penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit tidak menular (PTM). Disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik , makan yang tidak sehat , alkohol , gangguan penggunaan narkoba dan merokok tembakau , yang dapat menyebabkan penyakit jantung , stroke , obesitas , diabetes tipe II dan kanker paru-paru .

Penyakit yang tampaknya meningkat frekuensinya seiring dengan semakin majunya negara-negara industri dan orang - orang yang hidup lebih lama termasuk Penyakit Alzheimer , radang sendi , aterosklerosis , asma , kanker , penyakit hati kronis atau sirosis , penyakit paru obstruktif kronik , radang usus besar , sindrom iritasi usus besar , diabetes tipe 2 , penyakit jantung , hipertensi , sindrom metabolik , gagal ginjal kronis , osteoporosis , PCOD , stroke , depresi , obesitas dandemensia vaskular .

Penyakit gaya hidup mungkin akan segera berdampak pada tenaga kerja dan biaya perawatan kesehatan. Mengobati penyakit tidak menular ini bisa mahal untuk diobati. Padahal sangat penting bagi kesehatan pasien untuk menerima pencegahan primer dan mengidentifikasi gejala awal penyakit tidak menular ini. Penyakit gaya hidup ini diperkirakan akan meningkat sepanjang tahun jika orang tidak memperbaiki pilihan gaya hidup mereka.

Beberapa orang berpendapat dan mempertahankan perbedaan antara penyakit umur panjang dan penyakit peradaban atau penyakit kemakmuran. Penyakit tertentu, seperti diabetes, karies gigi dan asma, muncul pada tingkat yang lebih tinggi pada populasi muda yang hidup dengan cara "barat"; peningkatan insiden mereka tidak berhubungan dengan usia, sehingga istilah tersebut tidak dapat digunakan secara akurat untuk semua penyakit.

PENYEBAB
Menurut Vaillant, George E.; Mukamal, Kenneth (June 2001). Denga jurnal "Successful Aging". Yang diterbitkan American Journal of Psychiatry.  Mengutarakan bahwa Pola makan dan gaya hidup merupakan faktor utama yang diduga mempengaruhi kerentanan terhadap banyak penyakit. Gangguan penggunaan zat , seperti merokok tembakau , dan konsumsi alkohol yang berlebihan , dan kurang atau terlalu banyak olahraga juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu, terutama di kemudian hari.

Menurut, Statistics, Australian Bureau of Commonwealth of Australia,. "Main Features - Key findings". www.abs.gov.au. Yang diterbitkan 12/05/2016, Artikel  Key, TJ; Allen, NE; Spencer, EA (Sep 2002). Dengan judul "The effect of diet on risk of cancer". Yang diterbitkan The Lancet, Serta Artikel Kesehatan yang ditulis oleh Vallgrda, Signild (November 2011). Degan judul "Why the concept 'lifestyle diseases' should be avoided". Yang diterbitkan Scandinavian Journal of Public Health.  Mengemukakan bahwa;

Di banyak negara Barat , orang mulai mengonsumsi lebih banyak daging, produk susu , minyak nabati , tembakau, makanan manis, minuman manis , dan minuman beralkohol selama paruh kedua abad ke-20. Orang-orang juga mengembangkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tingkat obesitas yang lebih tinggi .

Tingkat kanker kolorektal , kanker payudara , kanker prostat , kanker endometrium dan kanker paru-paru mulai meningkat setelah perubahan pola makan ini. Orang-orang di negara berkembang, yang pola makannya masih sangat bergantung pada makanan bertepung rendah gula dengan sedikit daging atau lemak memiliki tingkat kanker ini lebih rendah.

Penyebabnya bukan hanya dari merokok tembakau dan penggunaan alkohol saja. Orang dewasa dapat menderita penyakit gaya hidup melalui faktor perilaku yang berdampak pada mereka. Faktor perilaku dapat mencakup pengangguran, kehidupan yang tidak aman, lingkungan sosial yang buruk, kondisi kerja, stres dan kehidupan rumah dapat meningkatkan risiko mereka mengembangkan salah satu penyakit tidak menular ini.

Sekilas Data
Penyakit gaya hidup adalah penyakit yang terutama didasarkan pada kebiasaan orang sehari-hari. Kebiasaan yang mengalihkan orang dari aktivitas dan mendorong mereka ke arah rutinitas yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit tidak menular kronis yang dapat memiliki konsekuensi yang hampir mengancam jiwa. 

Non communicable diseases (NCDs)  atau Penyakit tidak menular (PTM) membunuh sekitar 40 Juta orang setiap tahun, yaitu sekitar 70% kematian secara global. PTM bersifat  kronis dan tidak dapat dikomunikasikan dari satu orang ke orang lain. Mereka adalah hasil dari kombinasi faktor termasuk genetika, fisiologi, lingkungan dan perilaku. Jenis utama PTM adalah kardiovaskular dan pernapasan kronis

Penyakit selain kanker. PTM seperti penyakit kardiovaskular  (CVD), stroke, diabetes dan bentuk kanker tertentu adalah sangat terkait dengan pilihan gaya hidup, dan karenanya, sering dikenal sebagai penyakit gaya hidup

Penyakit kardiovaskular yang mencakup serangan jantung dan stroke  menyebabkan 17,7 juta kematian setiap tahun, menjadikannya penyakit paling mematikan secara global. Kanker membunuh sekitar 8,8 juta orang setiap tahun, diikuti oleh penyakit pernapasan yang merenggut sekitar 3,9 juta jiwa setiap tahun dan diabetes yang memiliki tingkat morbiditas tahunan 1,6 juta. Keempat kelompok penyakit ini adalah penyebab kematian paling umum di antara semua PTM2.  Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

10 penyebab kematian teratas secara global Sumber : WHO (2017). The top 10 causes of death. Fact Sheet. Bisa diakses melalui http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/
10 penyebab kematian teratas secara global Sumber : WHO (2017). The top 10 causes of death. Fact Sheet. Bisa diakses melalui http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/
Menurut WHO (2011). Global status report on noncommunicable diseases 2010.  Dapat diakses melalu situs WHO sebagai hasil dari WHO/WEF (2008). Preventing noncommunicable diseases in the workplace through diet and physical activity: World Health Organisation/World Economic Forum report of a joint event menyimpulkan bahwa,

PTM sebagian besar disebabkan oleh empat faktor risiko perilaku:  penggunaan tembakau, pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang tidak memadai, dan penggunaan alkohol yang berbahaya.. Menurut WHO, negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah dan orang-orang miskin di semua negara adalah yang paling parah terkena dampak kematian akibat PTM.

Ini adalah lingkaran setan risiko di mana orang miskin semakin terpapar faktor risiko perilaku untuk PTM dan, pada gilirannya, penyakit tersebut dapat memainkan peran penting dalam mendorong orang dan keluarga mereka menuju kemiskinan. Ini dimulai dari seorang individu dan akhirnya mempengaruhi seluruh negara. Sebuah negara seperti India, misalnya, diperkirakan mengalami kerugian ekonomi lebih dari $ 236 juta pada tahun 2015, karena gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang salah. Itulah sebabnya untuk mengatasi dampak global PTM, harus dihadapi secara agresif di daerah dan komunitas yang paling terkena dampak.
Karakteristik PTM

Menurt Aryal KK, Mehata S, Neupane S, Vaidya A, Dhimal M, et al. (2015). Dalam laporan Survei, The  Burden and Determinants of Non Communicable Diseases Risk Factors  in Nepal. Menjelaskan lebih lanjut bahwa Etiologi kompleks (penyebab), Penyakit tidak menular didorong oleh  penyebab yang tampaknya tidak terkait seperti urbanisasi yang cepat,  globalisasi gaya hidup tidak sehat, dan penuaan populasi. Penyebab yang jelas seperti peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa darah, peningkatan lipid darah dan obesitas mungkin merupakan representasi dari kebiasaan gaya hidup berbohong atau berlebihan

Multiple risk factors atau Beberapa faktor risiko adalah sejumlah faktor risiko yang menyebabkan timbulnya dan perkembangan PTM. Berbagai jenis risiko dapat dibagi menjadi tiga set risiko utama, yaitu faktor risiko perilaku yang dapat dimodifikasi, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, dan faktor risiko metabolik, yang banyak di ditemui pada masyarakat umum untuk sejumlah kasus penyakit.

Multiple risk factors/Periode latensi panjang: Periode laten PTM umumnya panjang, sering membentang dari bertahun-tahun hingga beberapa dekade 

Non-contagious origin (noncommunicable) atau bisa terjemahkan Asal tidak menular atau tidak menular saja, PTM tidak dikomunikasikan dari satu orang ke orang lain, sehingga penyakit ini berkembang  pada seseorang dari asalnya  yang memang tidak menular. Perjalanan penyakit yang berkepanjangan,  PTM dapat bersifat kronis dan dengan demikian perjalanan penyakit jika sering waktu berjalan sehingga membutuhkan waktu bertahun tahun sebelum pasien dapat dipaksa untuk memilih perawatan medis atau intervensi.

Gangguan atau kecacatan fungsional,  PTM biasanya menimbulkan keadaan yang menyulitkan pasien untuk menjalani kehidupan normal.  Pasien dengan PTM kronis mungkin tidak dapat melakukan aktivitas fisik secara teratur, pergi ke kantor atau makan secara normal.

Lebih lanjut soal penyebab, seperti dikemukakan oleh Sharma M, Majumdar PK (2009). Lewat artikelnya yang berjudul Occupational lifestyle diseases: An  emerging issue. Diterbitkan oleh Indian Journal of Occupational and Environmental Medicine. Ia menjelaskan bahwa penyebab PTM dapat dibagi menjadi tiga kategori besar seperti di awal sudah disebutkan yaitu, faktor risiko perilaku yang dapat dimodifikasi, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi,  dan faktor risiko metabolik

Faktor risiko perilaku yang dapat dimodifikasi:

Faktor risiko perilaku seperti  penggunaan alkohol yang berlebihan, kebiasaan makan yang buruk, makan dan  merokok tembakau, kurangnya aktivitas fisik, postur tubuh yang salah, dan jam  biologis yang terganggu meningkatkan kemungkinan PTM. Pengaturan pekerjaan  modern dan stres yang terkait dengan pekerjaan juga dilihat  sebagai faktor risiko potensial untuk PTM.

Menurut WHO, lebih dari 7 juta orang meninggal setiap tahun karena penggunaan tembakau dan tingkat kematian diproyeksikan meningkat  tajam di tahun-tahun mendatang. Penggunaan natrium yang berlebihan  dalam makanan menyebabkan 4,1 juta kematian per tahun sementara  asupan alkohol menyebabkan sekitar 1,65 juta kematian akibat PTM.  Kurangnya aktivitas fisik telah merenggut 1,6 juta nyawa setiap tahun

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan atau dimodifikasi dengan penerapan intervensi dapat disebut faktor  risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan meliputi:

  • Age (usia
  • Race (Ras dan pengertian sejenisnya)
  • Gender (Jenis Kelamin)
  • Genetics (Faktor Genetik)

Faktor risiko metabolik
Faktor risiko metabolik menyebabkan empat  perubahan besar dalam sistem metabolisme yang meningkatkan kemungkinan PTM

  • Increased blood pressure (Tekanan darah meningkat)
  • Obesity (Kegemukan)
  • Increased blood glucose levels or hyperglycemia (Peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia)
  • Increased levels of fat in the blood or hyperlipidemi (Peningkatan kadar lemak dalam darah atau hiperlipidemia)

EMPAT RESIKO PENYAKIT UTAMA GAYA HIDUP

CVD - Cardiovascular Disease

Atau dikenal dengan penyakit kardiovaskular adalah sekelompok gangguan jantung dan  pembuluh darah dan mungkin termasuk:

  • Penyakit jantung iskemik
  • Stroke
  • Penyakit arteri perifer
  • Penyakit jantung bawaan

CVD adalah penyebab kematian nomor 1 secara global dan menyebabkan lebih dari  17 juta kematian per tahun. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun  2030 menjadi lebih dari 23 juta per tahun

Pendapat tersebut diutarakan, Mathers CD, Loncar D (2006). Dengan judul "Projections of Global Mortality and Burden  of Disease from 2002 to 2030". Yang diterbitkan PLoS Medicine

Tabel 1. CDV Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi
Tabel 1. CDV Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi

Diabetes

Diabetes adalah gangguan metabolisme yang mempengaruhi cara  tubuh menggunakan makanan untuk energi dan pertumbuhan fisik. Ada 4  jenis diabetes: Tipe 1, Tipe 2, Gestational, dan Pra-Diabetes (Gangguan  Toleransi Glukosa). Tipe 2 adalah diabetes yang paling umum di dunia dan disebabkan oleh faktor risiko perilaku yang dapat dimodifikasi.

Tabel 2. Diabetes Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi
Tabel 2. Diabetes Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi

Kanker

Kanker mempengaruhi berbagai bagian tubuh dan ditandai dengan  pembentukan sel-sel abnormal yang cepat di bagian itu dan juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya. Lebih dari 7 juta orang meninggal karena  kanker setiap tahun dan 30% dari penyakit tersebut dikaitkan dengan pilihan gaya hidup.

Tabel 3. Kanker Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi
Tabel 3. Kanker Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi

Hal ini sesuai publikasi WHO (2017)  tentang "Cancer. Fact Sheet". Dapat diakase melalui http://www.who.int/ mediacentre/factsheets/fs297/en/

Penyakit pernapasan kronis

Beberapa kondisi yang paling tidak terdiagnosis, penyakit pernapasan kronis (CRD) adalah penyebab kematian yang kuat secara global dengan 90% kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma adalah dua jenis utama CRD.

Tabel 4 Pernapasan Kronis Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi
Tabel 4 Pernapasan Kronis Menurut Faktor Penyebab PTM/Koleksi pribadi

Sebagi catatan akhir, tetapi bukan yang terkahir. Seperti publikasi dari World Health Organization tentang Penyakit tidak menular (13 April 2021)

Menghadirkan beberapa Fakta-fakta kunci bahwa:

  • Penyakit tidak menular (PTM) membunuh 41 juta orang setiap tahun, setara dengan 71% dari semua kematian secara global.
  • Setiap tahun, lebih dari 15 juta orang meninggal karena PTM antara usia 30 dan 69 tahun; 85% dari kematian "prematur" ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
  • 77% dari semua kematian PTM terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
  • Penyakit kardiovaskular menyumbang sebagian besar kematian PTM, atau 17,9 juta orang setiap tahun, diikuti oleh kanker (9,3 juta), penyakit pernapasan (4,1 juta), dan diabetes (1,5 juta).
  • Keempat kelompok penyakit ini menyumbang lebih dari 80% dari semua kematian dini PTM
  • Penggunaan tembakau, aktivitas fisik, penggunaan alkohol yang berbahaya dan diet yang tidak sehat semuanya meningkatkan risiko kematian akibat PTM.
  • Deteksi, skrining dan pengobatan PTM, serta perawatan paliatif, merupakan komponen kunci dari respon terhadap PTM.
  • Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit kronis, cenderung berlangsung lama dan merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku.
  • Jenis utama PTM adalah penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronik dan asma) dan diabetes.
  • PTM secara tidak proporsional mempengaruhi orang-orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana lebih dari tiga perempat kematian PTM global - 31,4 juta - terjadi.

Orang yang berisiko PTM

Lebih lanjut dalam publikasi WHO yang sama, disebutka bahwa, orang-orang dari semua kelompok umur, wilayah dan negara dipengaruhi oleh PTM. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kelompok usia yang lebih tua, tetapi bukti menunjukkan bahwa lebih dari 15 juta dari semua kematian yang dikaitkan dengan PTM terjadi antara usia 30 dan 69 tahun. Dari kematian "prematur" ini, 85% diperkirakan terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Anak-anak, orang dewasa dan orang tua semuanya rentan terhadap faktor risiko yang berkontribusi terhadap PTM, baik dari pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik, paparan asap tembakau atau penggunaan alkohol yang berbahaya.

Penyakit-penyakit ini didorong oleh kekuatan yang mencakup urbanisasi cepat yang tidak direncanakan, globalisasi gaya hidup tidak sehat dan penuaan populasi. Diet yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik dapat muncul pada orang-orang seperti peningkatan tekanan darah, peningkatan glukosa darah, peningkatan lipid darah dan obesitas. Ini disebut faktor risiko metabolik yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, PTM terkemuka dalam hal kematian dini.

Dampak sosial ekonomi PTM

PTM mengancam kemajuan menuju Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang mencakup target pengurangan kematian dini akibat PTM hingga sepertiga pada tahun 2030.

Kemiskinan sangat erat kaitannya dengan PTM. Peningkatan pesat PTM diperkirakan akan menghambat inisiatif pengurangan kemiskinan di negara-negara berpenghasilan rendah, terutama dengan meningkatkan biaya rumah tangga yang terkait dengan perawatan kesehatan.

Orang-orang yang rentan dan kurang beruntung secara sosial menjadi lebih sakit dan meninggal lebih cepat daripada orang-orang dengan posisi sosial yang lebih tinggi, terutama karena mereka lebih berisiko terpapar produk berbahaya, seperti tembakau, atau praktik diet yang tidak sehat, dan memiliki akses terbatas ke layanan kesehatan.

Dalam pengaturan sumber daya rendah, biaya perawatan kesehatan untuk PTM dengan cepat menguras sumber daya rumah tangga. Biaya PTM yang terlalu tinggi, termasuk pengobatan yang seringkali panjang dan mahal, ditambah dengan hilangnya pendapatan, memaksa jutaan orang jatuh miskin setiap tahun dan menghambat pembangunan.

Pencegahan dan pengendalian PTM

Cara penting untuk mengendalikan PTM adalah dengan fokus pada pengurangan faktor risiko yang terkait dengan penyakit ini. Solusi berbiaya rendah tersedia bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi faktor risiko umum yang dapat dimodifikasi. Memantau kemajuan dan tren PTM dan risikonya penting untuk memandu kebijakan dan prioritas.

Untuk mengurangi dampak PTM pada individu dan masyarakat, diperlukan pendekatan komprehensif yang mengharuskan semua sektor, termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, pendidikan, pertanian, perencanaan dan lain-lain, untuk berkolaborasi untuk mengurangi risiko yang terkait dengan PTM, dan untuk mempromosikan intervensi untuk mencegah dan mengendalikan mereka.

Berinvestasi dalam manajemen PTM yang lebih baik sangat penting. Manajemen PTM termasuk mendeteksi, menyaring dan mengobati penyakit ini, dan menyediakan akses ke perawatan paliatif bagi orang yang membutuhkan. Intervensi PTM esensial berdampak tinggi dapat dilakukan melalui pendekatan perawatan kesehatan primer untuk memperkuat deteksi dini dan pengobatan tepat waktu. Bukti menunjukkan intervensi semacam itu merupakan investasi ekonomi yang sangat baik karena, jika diberikan lebih awal kepada pasien, mereka dapat mengurangi kebutuhan akan perawatan yang lebih mahal.

Negara-negara dengan cakupan asuransi kesehatan yang tidak memadai tidak mungkin menyediakan akses universal untuk intervensi NCD esensial. Intervensi manajemen PTM sangat penting untuk mencapai target global pengurangan relatif 25% risiko kematian dini akibat PTM pada tahun 2025, dan target SDG pengurangan sepertiga kematian dini akibat PTM pada tahun 2030.

Ini adalah hasil GBD 2015 Risk Factors Collaborators. Global, regional, and national comparative risk assessment of 79 behavioural, environmental and occupational, and metabolic risks or clusters of risks, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015. Lancet, 2016; 388(10053):1659-1724

Lalu bagaimana dengan saran yang lebih spesifik untuk mengindari Penyakit Gaya Hidup ini atau dikenal juga dengan PTM.

Tedapat sedikit saran dari  medlineplus-gov antara lain khususnya tentang topik Hidari gaya hidup tidak aktif

Menjadi "kentang sofa" istilahnya. Tidak berolahraga. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak atau tidak aktif. Anda mungkin pernah mendengar semua frasa ini, dan artinya sama: gaya hidup dengan banyak duduk dan berbaring, dengan sedikit atau tanpa olahraga.

Banyak orang di seluruh dunia menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas menetap. Di waktu senggang, kita sering duduk: sambil menggunakan komputer atau perangkat lain, menonton TV, atau bermain video game. Banyak dari pekerjaan kita menjadi lebih menetap, dengan hari-hari yang panjang duduk di meja. Dan cara kebanyakan dari kita berkeliling melibatkan duduk - di dalam mobil, di bus, dan di kereta.

Bagaimana saya bisa mulai berolahraga?

Jika Anda tidak aktif, Anda mungkin perlu memulainya secara perlahan. Anda dapat terus menambahkan lebih banyak latihan secara bertahap. Semakin banyak yang dapat Anda lakukan, semakin baik. Tetapi cobalah untuk tidak merasa kewalahan, dan lakukan apa yang Anda bisa. Berolahraga selalu lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali. Akhirnya, tujuan Anda adalah mendapatkan jumlah olahraga yang disarankan untuk usia dan kesehatan Anda.

Ada banyak cara berbeda untuk berolahraga; penting untuk menemukan jenis yang terbaik untuk Anda . Anda juga dapat mencoba menambahkan aktivitas ke dalam hidup Anda dengan cara yang lebih kecil, seperti di rumah dan di tempat kerja.

Bagaimana saya bisa lebih aktif di sekitar rumah?

Ada beberapa cara agar Anda bisa aktif di sekitar rumah:

  • Pekerjaan rumah tangga, berkebun, dan pekerjaan pekarangan adalah pekerjaan fisik. Untuk meningkatkan intensitas, Anda bisa mencoba melakukannya dengan kecepatan yang lebih kuat.
  • Terus bergerak sambil menonton TV. Angkat beban tangan, lakukan peregangan yoga ringan, atau mengayuh sepeda olahraga. Alih-alih menggunakan remote TV, bangun dan ganti saluran sendiri.
  • Berolahraga di rumah dengan video latihan (di TV atau di internet)
  • Berjalan-jalan di lingkungan Anda. Akan lebih menyenangkan jika Anda mengajak anjing Anda jalan-jalan, mengantar anak ke sekolah, atau jalan-jalan dengan teman.
  • Berdiri saat berbicara di telepon
  • Dapatkan beberapa peralatan olahraga untuk rumah Anda. Treadmill dan pelatih elips sangat bagus, tetapi tidak semua orang memiliki uang atau ruang untuk itu. Peralatan yang lebih murah seperti bola yoga, matras olahraga, pita peregangan, dan beban tangan juga dapat membantu Anda berolahraga di rumah.

Bagaimana saya bisa lebih aktif di tempat kerja?

Sebagian besar dari kita duduk saat bekerja, seringkali di depan komputer. Faktanya, dewasa ini, khususnya bagi mereka yang perstaus pegawai atau memilih pekerjaan rutin kantoran atau bahkan dari rumah, sering melakukan pekerjaan yang aktif secara fisik. Mungkin sulit untuk menyesuaikan aktivitas fisik dengan hari kerja Anda yang sibuk, tetapi berikut adalah beberapa tip untuk membantu Anda bergerak:

  • Bangun dari kursi Anda dan bergerak setidaknya sekali dalam satu jam
  • Berdiri saat Anda berbicara di telepon
  • Cari tahu apakah perusahaan Anda dapat menyediakan meja stand-up atau treadmill
  • Naik tangga bukan lift
  • Gunakan waktu istirahat atau sebagian dari jam makan siang Anda untuk berjalan-jalan di sekitar gedung
  • Berdiri dan berjalan ke kantor rekan kerja alih-alih mengirim email
  • Lakukan pertemuan "berjalan" atau berdiri dengan rekan kerja alih-alih duduk di ruang konferensi

Sedangkan tips lain mengenai pola makan yang sehat dan pola hidup yang sehat lainnya, ada mudah untuk mencarinya dengan googling. Namun  paling tidak sudah di ulas di awal beberapa faktor penyebab dan setidaknya anda diharapkan dapat menghindarinya dalam gaya hidup dan pola hidup yang sehat

Sayangilah diri anda sebelum anda mengasihi atau mencitai orang lain dalam pengertian postif yaitu khususnya kesehatan.

Semoga Berguna

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun