Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Faktanya Adalah, Cinta Secara Universal Tidak Mengenal Hirarki

20 Desember 2021   06:31 Diperbarui: 20 Desember 2021   12:46 5088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudah-mudahan dipahami ya? Kalo gak saya udah diketawain aja, udah tua duren hahaha lagi pastilah pada mesem-mesem. Tapi bodo ah, pengen nulis kok. Berbeda boleh, diejek pun boleh, itulah resiko penulis. Ketika dipublish bukan lagi milik penulis, tetapi sudah menjadi milik pembaca.

Ok saya mulai ya, mohon maaf kalo agak  mengerutkan kening, karna bersifat filosofis atau berbau filsafat, yang biasanya bisa multitafsir.. Jika gak terarik, boleh berpindah ke tulisan yang anda sukai. Gak masalah, nyantaiii

**

Ketika setiap orang menjadi tak kenal takut dengan mencintai orang lain seharusnya gak menjadi masalah besar dan dipersoalkan, dan memang seharusnya begitu adanya, kita tidak perlu takut untuk mencintai seseorang. Sebab hal utama sekali lagi adalahh karen akita semua ingin dicintai.

Karena egolah,  kita dapat melakukan segala macam hal aneh bahkan telihat "gila" untuk membuat orang lain untuk dapat mencintai kita. Apapun resikonya. Bahkan ketika kenyataan dibencipun, beberapa diantaranya, atau bahkan diam-diam, atau melupakan sementara perasaan mencintai itu.  Oleh karena itu di sini kita akan mengenal bahwa  cinta secara universal pada dasarnya tidak mengenal hierarki.

Kok bisa hirarki?

Kalau dalam Kitab Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hirarki didefinisikan

  • Urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan)
  • Organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas
  • Deretan tataran biologis, seperti famili, genus, spesies;
  • Kumpulan pembesar gereja yang diatur menurut pangkat

Jadi seolah-olah hirarki itu ada tinggi rendahnya, bagian dari berbagai kelompok atau kasta yang lebih tinggi atau rendah. Bahkan dalam soal wewenang atau kuasa, kadang dihubungkan dengan kepangkatan, status sosial, budaya dan perbedaan lainnya yang dapat menempatkan seseorang lebih rendah atau lebih tinggi bahkan jauh lebih mulia dan benar dibandingkan orang lain.

Apa yang dimaksud dengan ini?  Sebagai manusia, kita memiliki free will, keinginan yang bebas mendefinisikan cinta menurut pemahaman kita bahkan ketika berbicara dan menulis mampu mengubah arti dari apa itu cinta menurut pemahaman sebenarnya sepanjang sejarah peradapan manusia oleh berbagai macam orang mulai dari orang biasa, pemikir, pujangga, filosof  dan bebagai macam profesi.

Namun seiring waktu berjalan, tanpa sadar kita telah menerima pendapat orang lain tentang apa itu cinta dan bagaimana kita membaginya dengan orang lain, misalnya bagaimana kita mencintai orang-orang tertentu lebih dari yang kita perlakukan pada keompk atau orang lain. Hirarki, atau peringkat ini, bukanlah cinta yang seharusnya. Cinta itu tanpa syarat.

Ada pemahaman bahwa ketika kita lebih akrab dengan orang-orang tertentu, kita lebih terbiasa dengan perilaku mereka dan sebaliknya, tetapi itu bukan ekspresi penuh dari apa yang dicakup oleh cinta satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun