Beberapa aturan panduan kontak dengan tersangka atau pelaku:
- Jika kontak terakhir lebih dari 72 jam sebelumnya dan anak tidak memiliki perawatan medis terhadap gejala, pemeriksaan diperlukan sesegera mungkin tetapi tidak mendesak.
- Jika kontak terakhir dalam waktu 72 jam dan anak mengeluhkan gejala (yaitu nyeri, pendarahan, keluarnya cairan), anak harus segera diperiksa.
Ada dua aspek berbeda dalam pengumpulan informasi dari anak (atau pengasuh) dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak yaitu riwayat medis dan wawancara/observasi.
Fungsi dari riwayat medis atau kesehatan adalah untuk mencari tahu mengapa anak dibawa untuk perawatan kesehatan saat ini dan untuk memperoleh informasi tentang gejala fisik atau emosional anak.Â
Dia juga memberikan dasar untuk mengembangkan kesan diagnostik medis sebelum dilakukan pemeriksaan fisik. Riwayat medis mungkin melibatkan informasi tentang dugaan penyalahgunaan, tetapi hanya sejauh yang berkaitan dengan masalah kesehatan atau gejala yang diakibatkannya, seperti pendarahan pada saat serangan, atau sembelit atau insomnia sejak saat itu. Riwayat medis harus diambil oleh tenaga kesehatan.
Tahap wawancara penilaian melampaui riwayat medis di bahwa agar berusaha mendapatkan informasi forensik yang terkait langsung dengan dugaan penyalahgunaan seksual, misalnya, rincian penyerangan, termasuk waktu dan tempat, frekuensi, deskripsi pakaian yang dikenakan dan sebagainya.
Wawancara forensik pada anak-anak adalah keterampilan khusus dan, jika mungkin, harus dilakukan oleh orang yang terlatih atau profesional (misalnya pekerja perlindungan anak, petugas polisi dengan teknik keterampilan wawancara).
Namun, di beberapa komunitas, petugas kesehatan yang merawat anak akan menjadi pewawancara paling berpengalaman yang tersedia.  Terdapat bagian  tersendiri yang menyediakan pedoman wawancara forensik untuk petugas kesehatan diminta untuk memberikan layanan ini.
Terlepas dari siapa yang bertanggung jawab atas riwayat medis dan wawancara forensik. Dua aspek evaluasi anak harus dilakukan dan terkoordinasi sehingga anak tidak trauma lebih lanjut dengan pengulangan pertanyaan yang tidak perlu dan informasi tidak hilang atauterdistorsi.
Masalah Persetujuan Dan Kerahasiaan
Di sebagian besar komunitas, persetujuan harus diperoleh dari anak dan/atau pengasuh yang melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan spesimen untuk keperluan bukti forensik.Â
Namun, dalam beberapa kasus, persetujuan bisa menjadi masalah, terutama ketika kepentingan terbaik bagi anak justru bertentangan dengan anak itu sendiri dan/atau orang terdekatnya terkait kekhawatiran tentang memberikan persetujuan.