Lanjut..Awalnya beliau menulis di kompasiana, bertujuan untuk "terapi otak" pasca stroke, diajak oleh seorang wartawan kompas teman dan sahabatnya. Aktivitas dan Kreativitas beliau Ini menjadi sumber peneliitian juga banyak dokter bahkan profesor karena kemajuan fisiknya secara perlahan-lahan lantaran hobinya menulis sebagai terapi penyembuhan otak secara mandiri. So.. jangan lupa, sudah banyak terbukti bahwa menulis banyak manfaatnya.Â
Jika anda melihat ragam tulisannya, cukup banyak. Untuk mengenalnya gampang bangat di luar tulisannya di kompasiana. Silahkan googling saja namanya, antara lain, memperoleh penghargaan MURI dua kali berturut-turut. Dengan kategori Nasional dan Internasional. Telah menerbitkan puluhan buku. Dan oleh Wikipedia Indonesia, namanya diabadikan dan dikelompokan sebagai salah satu TokohWanita Indinesa. Jika berbicara di media, baik media cetak dalam luar negeri telah banyak yang meliputinya, termasuk hampir stasiun Televisi di Indonesia, belum Koran dan tabloid. Prestasinya banyak.Â
Nah saat ini, iapun sedang gencar-gencarnya menyuarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas, dari banyak hal, hingga memberi masukan kepada pemerintah dan mengoreksi pembangunan di Jakarta yang kurang ramah disabilitas. Silahkan anda masuk ke kanal beliau dan membaca seputar masalah disabilitas ini.
Jadi saya gak perlu jauh-jauh bila ingin menceritakan bagaimana saya berperan dalam kehdiupannya sejak terserang stroke. Baik menampinginya dalam berbagai kegiatan, membantu, memberi masukan, mewjudukan impiannya mengadakan puluhan event tunggal beliau, menemaninya dalam berbagai aktivitas, hingga masa covid-19. Namun sementara saat ini, karena terpisah karena jarak , hanya dapat berkomunikasi melalui telelpon untuk bertukar pikiran.
**
Ok kita tinggalkan dulu cerita tentang Ibu Christie ya, ntar dicari deh di kompasiana, ada juga tulisan saya tentang beliau. Â
Tadinya saya gak mau ngebahas UU 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas untuk melengkapi tulisan ini, karena agak sedikit geram hehehe. Karena banyak hal yang dapat dibahas dan menjadi kritik kepada pemerintah, termasuk swasta dan masyarakat umum. Namun saya gak akan masuk ke ranah tersebut pada tulisan ini, terlalu banyak yang bisa dipretili pasal demi pasal.
Selanjutnya dalam tulisan ini, dalam kaitannya membantu dan peduli terhadap penyandang disabilitas saya membaginya dalam beberapa kategori. yang pertama yaitu pendampingan atau hubungan secara personal, berikutnya pendampingan, Hubungan dan motivasi secara organisasi/institusional dan terakhir keterpanggilan dalam gerakan sosial secara umum peduli penyandang disabilitas.
Saya memulainya dengan hal yang umum dulu. O ya, saya tadi harusnya disclaimer dulu,  karena apa yang saya tuliskan di sini adalah based on a true story. Sehingga opini/pendapat, interpretasi, penilaian, hingga kesimpulan  semua berdasarkan pengalaman saya bersama kaum disabilitas.
Moga-moga tulisan ini gak panjang, karena cukup banyak dan cukup bersemangat saya untuk menuliskan perihal penyandang disabilitas dan permasalahannya.