Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mundur ala "Bushido", Lebih Terhormat daripada Dipecat dari Kursi Menteri

8 November 2021   16:15 Diperbarui: 8 November 2021   19:26 2339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : (JIJI PRESS/AFP/Getty Images)

***

Seperti yang kita ketahui bersama,. belakangan ini, mencuat adanya desakan masyarakat untuk memecat salah satu menteri jokowi meramikan jagat maya aka medsos.  Meyusul Kelompok Jokowi Mania (JoMan) bersikukuh mendesak sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen untuk mengundurkan diri dari jabatannya (Suara.com 4/10/2021)

Kemudian disusul lagi, dua hari yang lalu, tepatnya 6 November 2021, yang disuarakan oleh Sekjen DPP relawan Pro Jokowi melalui kompas TV.

Untuk sepengetahuan bersama, terakhir Presiden Jokowi, melakukan perombakan kabinet yang ke 5 selama dua periode kepemimpinannya pada 22 Desember 2012.

Kalo saya, jika terjadi perombakan kabinet entah dirotasi atau diganti, menunjukan adanya persoalan menteri terkait dalam memimpin kementeriannya untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebaik mungkin sesuai dengan visi dan misi Presiden. Untuk penggunaan istilah "diganti" saya sinonimkan dengan kata "dipecat", ini opini saya ya.

Oleh karena itu, gak ada salahnya bila adanya tuntutan dari masyarakat untuk merombak kabinet. Maka terkait dengan desakan ini, sekalipun menjadi hak prerogative presiden yang seharusnya gak ada beban politik yang berarti setelah berakhir kepemimpinan kedua nanti. Gak ada salahnya bila ada, ya.. termasuk saya. Mengajukan suatu wacana atau kasarannya tantangan juga bolehlah.

***

Sebagai bangsa timur, yang kaya akan norma dan budaya yang baik dan dilestarikan secara turun temurun, masak gak ada satupun dipegang teguh hingga ketika menduduki posisi penting di republik ini.

Gak ada salahnya bertolak dari hal ini saja, para pembantu presiden dapat mengundurkan diri tanpa menunggu "dipecat" dari kursi menteri. 

Sikap ini bukanlah cela, jika memang gak melakukan cela. Jika merasa diri gak sanggup atau masalah pribadinya menganggu jalannya pemerintahan secara baik. Bagi saya adalah sikap yang patut dihargai, kejujuran yang lahir dari hati sanubari, tanpa memikirkan segala tete bengek dampak politik dan penilaian sinis sebagian masyarakat.

Nah, jika memang Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet, bagi saya lho ini.. alangkah elegannya dan terhormat bagi menteri yang merasa diri gagal dan tersangkut masalah untuk mengundurkan diri daripada dipecat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun