Dilihat dari data di atas, jumlah kecelakaan tertinggi terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek tahun 2018, sebanyak 465 dan menelan korban jiwa sebanyak 31 orang. Hingga tahun 2020 sesuai tanggal laporan, jumlah kecelakaan tertinggi, tiga tahun berturut-turut juga di ruas tol ini,  sehingga secara akumulasi jumlah kecalakaan di ruas tol ini hingga tahun 2020 (per tanggal laporan) adalah 1.109 kecealakaan dan memakan korban jiwa 79 orang.
Sedangkan untuk indikasi penyebab kecelakaan secara keseluruhan adalah faktor manusia atau pengemudi. Menurut table di atas, untuk tahun 2018 untuk Ruas tol Jakarta-cikampek untuk jumlah kecelakaan tertinggi sepanjang 3 tahun yaiutu 468, faktor pengemudi adalah 415, sedangkan kendaraan 47 dan sisanya 6 karena faktor lingkungan
Sebagai catatan tambahan, Â menurut Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero). Kendaraan Tak kurang dari 70.000 kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek per hari. (Kompas.com, 23/09/2021). Â Sedangkan berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) volume lalu lintasnya tertinggi, pada tahun 2017, pada ruas tol ini adalah 205.111.304.
Dengan demikian, ruas jalan tol Jakarta-Cikampek ini adalah ruas tol terpadat dan rawan kecelakaan di Indonesia. Namun kecelakaan di ruas tol dapat terjadi di ruas Tol lain, misalnya Cipali KM 113 yang menimpa rombongan guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) (4/11/2021).
Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyoroti tingginya angka kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali. Sepanjang tahun 2020, rata-rata terjadi 36 kali kecelakan dalam satu bulan. (otosia.com, 19/12/2020)
Jika menurut data di atas, maka untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada jalan tol yang perlu diperhatikan  adalah faktor pengemudi.
Oleh sebab itu dibawah ini, terdapat beberapa tips bagi pengemudi selama berkendara di jalan tol, dengan asumsi kendaraan yang dikendarai dalam kondisi prima.
Â
Persiapan DiriÂ
Selama berkendara di mana saja, dapat beresiko jika gak mempedulikan kesehatan, insting dan keahlian mengemudi. Apalagi berkendara di jalan tol, anda harus siap dengan kondisi kesehatan yang baik, bukan saja persoalan kurang tidur penyebabnya. Faktor phiskologis juga menentukan apakah anda dapat berkosentrasi secara baik atau ngak. Â Eminum minuman keras dan obat-obatan yang dapat menggangu kosentrasi dan rasa kantuk, dihindari.
Selain skill mengemudi dan penguasaan pada kendaraan, anda memerlukan insting di dalam mengemudi. Insting bisa digambarkan dengan perhitungan anda untuk mengambil keputusan yang tepat saat berkendara, apalagi dalam cuaca yang kurang bersahabat.