Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tunggu Anak Diperkosa Baru Sadar?

9 Januari 2014   04:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:00 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lakukan pendekatan yang terbaik pada anak, karena andalah yang orang yang paling memahami karakter anak sejak dia lahir, dan tentu saja terus menanamkan nilai-nilai Agama dan Norma yang telah diwariskan secara turun menurun. Jangan malah kita yang diatur oleh anak, karena merengek, keinginan mereka kita penuhi seolah-olah menjadi kebutuhan yang teramat penting. Inilah unsur GAPTEK sebenarnya, gagap teknologi tidak berarti lagi dalam hal gagap mengoperasikan secara teknis peralatan canggih tersebut, tetapi lebih dari itu tidak mampu memahami manfaat dan bahayanya, bahkan tanpa mempertimbangkan usia anak.

Bagi pengguna internet termasuk media atau jejaring sosial, koreksilah perilaku kita selama ini. Bila mendapatkan konten pornografi anak, jangan didiamkan apalagi dinikmati dan sungguh keterlaluan bila ikut menyebarluaskan tanpa takut pada sangsi hukum yang berlaku. Laporkan pada pengelola media sosial sekaligus kepada badan/lembaga atau kementrian yang berkepentingan dalam menangani persoalan ini, atau kepada NGO, komunitas atau aktivis yang dapat membantu menindaklanjutinya.

Kepada pemerintah, jangan hanya dapat memblokir situs berbahaya saja tetapi bidik juga pemilik/pelakunya dengan perlatan canggih yang katanya sudah dimiliki (walau eksesnya sempat disadap menyumbangnya) . Manfaatkan payung hukum yang ada dan telah menjadi wewenangnya.

MOU antara Kominfo bersama Mabes Polri dalam menindak pelaku “kriminal online” (cyber crime) harus di buru, ditangkap dan diberi hukuman sesuai Undang-Undang yang berlaku. Untuk masalah perbuatan asusila terhadap anak dibawah umur, berilah hukuman yang seberat-beratnya. Jangan hanya terduga teroris dan tersangka korupsi saja.

Isu seperti ini mungkin tidak seksi menghadapi pesta demokrasi atau gosip para selebriti yang santer dan kurang mengedukasi masyarakat, namun mudah-mudahan saja, demokrasi yang dihasilkan nanti tidak menciptakan generasi “democrazy” nantinya.

Silahkan direnungkan, karena sejatinya, kami “berjuang” tidak bisa sendiri, peran anda semua sangat dibutuhkan secara sadar, sukarela, terpanggil secara mandiri mengedukasi orang lain tentang isu yang telah kami kemukakan selama ini, termasuk yang telah dilakukan oleh pemerintah, komunitas dan aktivis lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun