Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik

DSD Telah Mengakui : Abbott dan Textor Memilih Menjadi Pecundang dan Pengecut!

21 November 2013   05:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:52 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PM Abbott hanya menyatakan penyesalannya yang mendalam atas situasi yang memalukan terkait laporan media massa yang menimpa presiden dan bangsa Indonesia. Hanya sebuah penyesalan? tanpa mau mengakui dan meminta maaf apa yang telah dilakukan pemerintahnya, apalagi badan intelijen Australia (DSD) sudah mengakui tindakan penyadapan itu.

Pernyataan Kepala BIN,  Norman sebenarnya sudah sangat jelas bahwa  badan intelijen Australia (DSD) telah mengakui terjadi penyadapan paling tidak untuk kurun waktu 2007-2009, sama seperti bocoran yang dikeluarkan theguardian.com (18/11/2013). Lalu tunggu apa lagi? Hanya negarawan pengecut saja yang tidak mau mengakui dan meminta maaf karena kesalahan pemerintahannya.

Norman memang menyadari adanya potensi yang akan mengganggu hubungan bilateral kedua negara. Sehingga ia berusaha agar adanya komitmen baru yang dibuat bersama "mitra" intelijen di Australia. Norman mungkin masih menganggap mereka adalah mitra, karena ada alasan tertentu dan berusaha memperbaikinya melalui loby-loby diplomatik atau malah "basa-basi" intelijen karena selama ini bantuan peralatan maupun pelatihan intelijen juga turut dibantu oleh Australia dan tentunya didukung Amerika Serikat dan krooni-kroninya.

Apapun yang dikatakan Norman, Presiden telah menyatakan sikap tegas pada Rabu, 20 November 2013. Salah satunya adalah penghentian sementara kerjasama pertukaran informasi dan pertukaran intelijen hingga menunggu penjelasan resmi dari Pemerintah Australia soal penyadapan

Kita tunggu saja  si pecundang dan pengecut itu untuk meminta maaf secara terbuka!

Sampai kapan? Sambil menunggu, jangan pernah salahkah anak-anak kita yang masih terus "menggempur" dengan cara mereka yang  tentu dengan cara yang sudah lebih bijaksana

-----------------------------

Update 13:05, 21/11/2013

Metrotvnews.com, Kamis, 21 November 2013, Canberra: Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengaku menyesal atas hebohnya pemberitaan media terkait penyadapan terhadap petinggi Indonesia di  media. Abbott menyampaikan itu di depan parlemen Australia tak lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghentikan sementara kerja sama dengan negara tersebut. Abbot mengaku dengan tulus meminta maaf karena telah mempermalukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

-----------------------------

Update 23/11/2013 10:28

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun