[caption id="attachment_261727" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi : Android (funlava.com)"][/caption]
Android diperkirakan merajai platform mobile saat ini, namun dari segi keuntungan ternyata masih menduduki peringkat kedua dibandingkan IOS. Platform Android memperoleh 43 persen keuntungan dari usaha industri smartphone di kuartal pertama tahun 2013 (Q1 2013), dimana dari jumlah tersebut, Samsung mendapat bagian sebesar 95 Persen.
Hal tersebut diberitakan thenexweb, menyambut hari pertama konferensi pengembang tahunan, Google I/O 2013 yang keenam di Moscone Center, San Francisco, Amerika Serikat, yang secara resmi dibuka oleh Google kemarin (15/5).
Menyambut pengumuman resmi Android 4.3, menurut perkiraan StrategyAnalytics.com,   pada kuartal pertama tahun 2013, industri smartphone meraup keuntungan sebesar US$ 12.500.000.000. Dari jumlah tersebut, smartphone Android Samsung menghasilkan laba usaha sebesar US$ 5.100.000.000 meninggalkan jauh pemain Android yang tersisa, seperti LG.
[caption id="attachment_261729" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber : StrategyAnalytics.com"]
Dari tabel di atas terlihat bahwa satu-satunya pemain lain selain Samsung yang ditampilkan oleh Strategy Analytics adalah LG. Namun tidak seperti Samsung, LG tidak memiliki mata rantai distribusi yang efisien, beragam produk atau cara pemasaran untuk meraih profitabilitas yang lebih tinggi. Sehingga dalam analisa, LG terlihat tertinggal jauh.
Lebih lanjut menurut Strategy Analytics, sebenarnya LG dapat saja bersaing ketat dengan Samsung, karena terkait dengan keberadaan Nexus 4 di pasaran, dimana Google tentu saja banyak menginvestasikan dana di sana. Dengan posisi ini, seharusnya LG dapat meraih keuntungan yang lebih besar  karena tidak perlu bersusah payah menanamkan dana yang besar.
Masalah utama untuk Google yang perlu dicatat di sini adalah bahwa meskipun Nexus merupakan produk Android terdepannya, namun perusahaan Amerika tidak bisa membuat keputusan besar untuk pasar Android di dunia tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan mitra Korea Selatan-nya.
Bahkan menurut Strategy Analytics, dalam kenyataanya, mungkin keadaan LG sebenarnya lebih buruk dibandingkan dari hasil tabel analisa di atas.
Dengan demikian perlu diakui bahwa saat ini  Samsung merupakan raja yang tak perlu diragukan lagi untuk industri smartphone Android secara global. Stragey Analycs percaya bahwa Samsung menghasilkan lebih banyak pendapatan dan keuntungan dari platform Android  dibandingkan yang dilakukan oleh Google.
Akibatnya, Samsung merupakan satu-satunya pemain Android dengan kekuatan pasar yang nyata. Hal ini dapat berpotensi bahwa Samsung dapat menggunakan posisinya untuk pempengaruhi arah dan masa depan ekosistem Android. Misalnya saja, Samsung dapat meminta fitur khusus dari Google untuk platform Android, atau meminta untuk mendapatkan update perangkat lunak yang terbaru sebelum vendor saingannya meminta dari Google, bila perlu Samsung dapat meminta untuk update perangkat lunak secara eksklusif.
Kabar baiknya adalah belum adanya indikasi bahwa hal tersebut sudah terjadi. Sejauh ini tampaknya Google telah mendominasi permainan bahkan kurang fair, oleh sebab itu pesaing Samsung yang lain hanya perlu melangkah dan berusaha lebih baik lagi, dengan demikian kita akan melihat kemudian, khususnya dalam Google I/O 2013, apakah Google akan mengulurkan tangan untuk membantu mereka. Demikian menurut Stragey Analycs dan thenexweb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H