Ketika saya bertanya  tentang usahanya memotivasi sesama penyandang cacat untuk mengikuti jejaknya. Habibie hanya bisa senyum, pertanda keinginan tersebut masih terus diperjuangkannya. Menurut Habibie memang perlu usaha keras dan tentu dengan semangat yang terus menyala-nyala, karena tidak semua orang mau dan mampu bertahan untuk jenis pekerjaan yang saat ini ia geluti.
Hal lain yang kami bicarakan menyangkut fasilitas umum yang belum berpihak pada kebutuhan  kaum difabel. Terkait hal ini,  habibie pun berbicara mengenai ketulusan hati banyak orang normal bahkan para pentingi di negara ini.  Menurutnya, ketulusan hati untuk membantu kaum difabel  kadang terlihat hanya semu, terkesan pura-pura ketika mereka memiliki kepentingan saja.  Habibie pun mengajak semua orang berkolaborasi bersama, termasuk berbagai organisasi peyandang disabilitas untuk bersatu  memperjuangan hak-hak mereka.
Oleh karena itu Habibie bersama IDCC, sebuah komunitas yang berprinsip kolaborasi antara penyandang disabilitas dan non-penyandang disabilitas. Komunitas ini  terbentuk dari keprihatinan para penggagas atas banyaknya komunitas penyandang disabilitas yang masih terpisah-pisah dengan anggota hanya dari penyandang disabilitas  tertentu (eksklusif).
Tanggal 3 Desember 2012 nanti, komunitas ini berulang tahun yang pertama. IDCC digagas oleh beberapa pemerhati dan  penyandang disabilitas. Mahasiswa, pekerja sosial, pengusaha, orang tua penyandang  disabilitas, dan penyandang disabilitas menjadi satu untuk membuat sebuah gerakan  kepedulian dan pendidikan demi terciptanya masyarakat inklusif.
Pada tahun ini, IDCC, melaksanakan Festival Disabilitas (Fesdis) 2012 dengan tema "Rayakan Kekuranganmu; Kita Raih Mimpi Bersama". Mereka  ingin mengajak masyarakat luas untuk menganggap disabilitas sebagai bagian dari kehidupan kita. Jika masyarakat, baik penyandang disabilitas maupun nondisabilitas sudah menerima kekurangan sebagai anugerah Tuhan, maka akan lebih mudah bagi semua orang untuk meraih impian-impiannya, asalkan semuanya mau dan mampu bergandengan tangan.
Bagi anda yang tertarik, dapat hadir pada hari Minggu, 2 Desember 2012. Â Pukul 08.00 - 10.00 WIB bertempat di Area Car Free Day, Bunderan Hotel Indonesia.
Berbicara dengan Habibie dan aktivis IDCC pada hari itu menjadi kebahagiaan tersendiri. Menambah semangat saya dan para sukarelawan IDKita Kompasiana untuk tetap bersemangat membagi waktu kami untuk pekerjaan-pekerjaan sosial. Â Bahkan saya pribadi sangat ingin untuk menjadikan Habibie sebagai salah satu Icon IDkita Kompasiana. Mungkin saatnya akan tiba ketika saya menyampaikannya secara langsung kepada Habibie maupun Ibunda. Semoga saja diizinkan.
"Hidup bukan hanya sekedar tulisan. Dimana kamu dapat dengan mudah mengganti kertas yang tidak sengaja terobek karena penamu yang terlalu tajam. Hidupmu bukanlah kertas. Kamu harus tetap melanjutkan sisa tulisanmu di kertas yang robek hingga selesai dengan lebih berhati-hati. Biarlah robekan yang ada tetap merusak beberapa baris kata saja di awal paragraf hidupmu"
(Habibie - habibieafsyah.com)
Profil Habibie di Kompasiana : http://www.kompasiana.com/habibieafsyah
Profil Ibunda Habibie di Kompasiana : http://www.kompasiana.com/ibuhabibie