Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hindari Penipuan: Berpikir dan Periksa Dulu Sebelum Anda Klik!!

7 Februari 2012   08:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_169129" align="aligncenter" width="640" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption]

Hampir tak terhitung, banyaknya artikel yang membahas  tentang cara menghindar dari penipuan di internet. Tetapi masih saja ada orang yang terjebak di dalamnya. Entah mengapa, mungkin karena tidak peduli dengan privasi sendiri atau ingin coba-coba terhadap sesuatu yang menarik dan menggiurkan di mata.

Coba kita list link yang mengadung kata, kalimat ataupun gambar yang menarik perhatian untuk di kilik.  Gratis, hadiah,  gosip, atau (maaf) telanjang. Kata-kata dan gambar ini selain dapat kita lihat pada konten web namun sangat sering ditemui dalam email kita.  Siapa yang tidak tergoda ketika subject email atau isi konten web atau email berbunyi " selamat anda mendapatkan us $ 100", atau "selamat anda mendapatkan hadiah dari teman anda", atau "gossip panas anang dan syahrini, telanjang !" Yang terakhir ini kadang menggoda pria untuk membukanya.

Ketika anda klik apa yang terjadi ? Anda akan berhadapan pada beberapa masalah Malware, Virus, Spyware bahkan kena ulah Phishing. Anda mungkin tidak menyadarinya tetapi itulah kenyataanya, banyak orang  mengambil kesempatan dan peluang tanpa berpikir resiko apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Saya sendiri kadang bosan mendengar pertanyaan yang sama berulang kali dari teman-teman yang mengalami masalah karena ulah link-link jebakan itu. Belum lama ini, seorang teman merasa sangat terganggu dengan berbagai macam email yang dia terima, isinya pun hampir sama menawarkan berbagai produk, hadiah dan paket wisata dengan potongan harga menggiurkan. Apalagi dia hampir saja menderita kerugian ketika ingin membeli produk online yang ditawarkan. Untung saja pikiran sehatnya muncul.

"Lalu dari mana datangnya ? Kok mereka tau email saya ?" Mau salahkan siapa ? Kalau menurut saya, email nyasar itu datang karena ulah kita sendiri. Ulah yang bagaimana ? Coba anda pikir-pikir, dimana saja anda melakukan registrasi menggunakan email  anda tersebut ? Tidak pernah ? Baik ! Coba anda pikirkan lagi apakah jejaring sosial anda tidak memuat alamat email yang terlihat oleh publik ? Sudah disembunyikan kok ! Ok, begini saja. Anda pernah baca tulisan saya tentang Import Contact Facebook ke Google+ (Mengakali Facebook) ? Inilah cara mudah menyalin semua alamat email teman anda di Facebook. Jadi tidak bisa dihindari dong ? Ya memang, tergantung anda berteman dengan siapa di Facebook, kalau salah berteman dia akan menyalin email anda.

"Ah sudahlah kalau memang sudah resiko, kita harus hati-hati kali ya !" Hati-hati yang bagaimana ? Buktinya banyak yang masih terkena penipuan yang sama. Kok bisa ? Ya itu ulah Phishing. Apa itu ? hmm banyak artikel sebenarnya yang dapat anda baca, tapi baiklah saya jelaskan dengan sangat awam.

Anda pasti tidak akan curiga ketika mendapatkan email dari BCA, apalagi email tersebut memberitahukan bahwa anda menerima transfer sejumlah dana. Alamat email yang masuk dibuat sedemikian rupa seolah-olah berasal dari BCA (dengan e-mail spoofing hal ini bisa dilakukan). Pada saat membaca isi email tersebut anda diminta untuk mengisi data anda dengan mengklik sebuah link (tautan). Ketika diklik, anda pasti akan dibawa ke sebuah halaman web yang juga dibuat sedemikian rupa mirip dengan  BCA. Pada halaman tersebut anda diminta untuk mengisi beberapa data dan bisa juga termasuk nomor rekening beserta PIN ATM BCA, dengan alasan agar dana segera ditransfer secara otomatis. Tanpa pikir panjang anda melakukan hal ini. Setelah itu, karena penasaran anda langsung memeriksa rekening BCA, bukanya dananya bertambah malah  berkurang. Menyesalnya bukan main  !

[caption id="attachment_169061" align="aligncenter" width="520" caption="ilustrasi (allspammedup.com)"]

13286020801715161276
13286020801715161276
[/caption]

Nah perbuatan seperti itu disebut Phishing, mereka sengaja menggunakan alamat web atau email yang terkenal dan mudah dipercaya orang banyak. Pada prinsipnya, phishing bertujuan untuk mendapatkan data pribadi anda seperti username, password , dan rincian kartu kredit. Dalam contoh diatas, seharusnya pemberitahuan transfer tidak pernah dilakukan oleh BCA seperti itu, namun karena mungkin terlalu senang, anda tidak berpikir lagi untuk menghubungi BCA untuk menanyakan hal sebenarnya. Inilah sisi phsikologis yang dimanfaatkan oleh pelaku  Phishing dan terbukti dapat menipu banyak orang.

Dalam perkembanganya, Phishing dilakukan secara interaktif dan lebih manual agar terlihat sisi 'manusianya', artinya si pengirim masih berbalasan email dengan anda, menggunakan bahasa 'ibu' anda untuk meyakinkan anda tentang apa yang mereka informasikan. Di sinilah anda terlena dan mudah mempercayai mereka.

Untuk kasus pembobolan akun media sosial dan email kadang cara inipun digunakan. Anda mungkin pernah mendapat email yang isinya menyebutkan "teman anda si X telah mengomentari status anda". Setelah email tersebut dibuka, anda klik tautannya (link) yang ada. Setelah itu anda akan dibawa ke halaman Facebook 'fiktif', disitulah anda diminta memasukan informasi email dan password untuk login seperti biasanya. Tanpa memperhatikan url, anda langsung mengisi informasi yang diminta. Alhasil, informasi tersebut digunakan untuk menjebol akun anda. Logikanya, harusnya ini tidak terjadi. Anda sebenarnya dapat membuka Facebook langsung pada browser tanpa harus klink tautan yang diberikan.

Nah semua itu dapat terjadi karena kita tidak mau berpikir panjang, bahkan ada yang cenderung coba-coba Ya, mungkin tidak mudah mengetahuinya apalagi karena kita tidak memikirkan resiko yang akan terjadi, yang penting coba-coba dulu.  Ini fenomena perilaku pengguna internet dan khususnya media sosial yang tidak dapat dihindari. Bagaimana kita tahu, kalau tidak mencoba menelusurinya ? Benar sekali. Mungkin pemikiran seperti ini berdasarkan prinsip trial and error atau trial by error dalam ilmu komputer.  Wajar dan memang begitu biasanya seseorang mendapat banyak pengalaman selama menggunakan internet.  Namun bukan berarti kita membiarkan kesalahan tersebut berulang kali terjadi pada diri kita bukan ?  Kalau dibiarkan dan menjadi kebiasaan, berarti tidak ada proses belajar di dalamnya.

Ok baiklah, selain tips di  atas, anda mungkin dapat membaca tips lainya di internet. Namun yang terpenting adalah, ketika anda melihat berbagai link 'penggoda' di internet khususnya saat mendapat email dari situs penting atau 'ternama', perhatikan baik-baik link yang diberikan. Ini cara mudahnya, dekatkan pointer mouse pada link yang diberikan, baca pada pojok kanan bawah atau kiri browser anda, akan terlihat dengan jelas alamat link sebenarnya. Sebagai contoh coba anda dekatkan pointer mouse pada link yang saya berikan https://www.klikbca.com/cgi-bin/webscr?cmd=_login-run/ atau dapatkan pulsa gratis sebesar Rp. 200.000

Cara berikutnya dengan menggunakan link yang sama, anda hanya mengambil nama domain awal untuk memeriksa web yang diberikan, dalam contoh http://klikbca.com. Baca hati-hati, karena nama domain awal bisa saja http://wwwklikbca.com/ atau http://www-klikbca.com atau http://www.klikbcacom.com/ atau http://clickbca.com.cc. Karna kelihatanya sama, anda mungkin akan terburu-buru untuk mengkliknya.

Selanjutnya, berpikir dan periksa dulu sebelum anda putuskan untuk klik. Kalaupun anda terlanjur klik, jangan memasukan informasi penting apapun yang diminta. Sekali lagi, berpikir dan periksa dulu sebelum anda klik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun