Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sahabat Inspiratif

2 Januari 2012   00:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_160550" align="aligncenter" width="650" caption="Pimpinan Cengengesan Orkestra - Edi"][/caption]

Sebenarnya untuk menulis artikel edisi special mengenai sosok Kompasianer yang inspiratif untuk awal tahun ini, saya agak milih-milih. Belum lagi perlu konfirmasi terlebih dulu kepada yang bersangkutan, membuat saya mengurungkan niat. Padahal sudah ada beberapa nama Kompasianer yang ingin saya ulas, bukan untuk "menelanjangi" lho nih.

Namun karena tergoda pada shout seorang sahabat Kompasianer yang kebetulan telah masuk dalam list tersebut, dengan semangat 45 walaupun baru saja bangun, saya langsung menelusuri dan mengingat kembali sosok Edi Kusumawati yang saya kenal selama ini.

1325462227528685314
1325462227528685314

Nah, pernyataan Mas Har di atas inilah yang memacu saya, "menguliti", jadi paling tidak ada provokator dibalik tulisan ini. Bahkan saya udah ga mikir lagi ancamannya beberapa bulan yang lalu yang ingin jadiin saya seperti "molen" di sini

Karena ancaman itulah, saya kemudian merubah namanya menjadi Mak Molen. Kompasianer yang dipanggil Mbak edi atau  Mak Edi ini bergabung bersama Kompasiana sejak 25 January 2011. Sampai hari ini, dIa telah menulis 188  artikel  dan menghasilkan 12 tulisan headline.

Sosok Mba Edi atau Mak Molen, bagi saya pribadi adalah seorang sahabat inspiratif yang tak pernah mengenal susah. Lagi nangis saja bisa ketawa. Apalagi kalo udah curhat, ga kelihatan sedikitpun kesedihan di hatinya. Beliau (untuk mengormati orang sudah tua, baiknya saya menyebutnya begini) adalah pribadi yang lucu, cerdas dan sekaligus bocor (*cengir).

Dia termasuk kompasianer pertama yang saya ajak berteman sejak bergabung di Kompasiana. Dan sampai saat ini, persahabatan kami masih terus terjaga bahkan kalo boleh di bilang bakal kekal abadi, hihihi. Ya, susah menemukan "mahluk" yang super ceria ini, langka bagi saya, sehingga akan saya pertahankan sampai tetes iler penghabisan.

Wah kata pengantarnya terlalu panjang. Jadi begini nih, daripada disangka "menguliti" atau "menelanjangi" beliau atau istilah kerennya sekarang "bully", biarlah tulisannya sendiri yang membuka tabir, siapa sesungguhnya Edi Kusumawati.

Tergolong Bandel Saat SMA

"Cerita saya selama SMA ya standar aja. Masih suka bolos pelajaran, tapi kalo ini bolosnya ya kabur dari sekolah gitu.  Suka jadi cheerleader kalo pas acara tawuran antar sekolah". (Napak Tilas Masa Muda)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun