Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Curhat si Udin

5 Agustus 2011   23:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk Yuni di kampung

Apa kabar dek Yun ? mudah-mudahan sehat saja ya. Aku sudah dua hari ini, mimpi kamu terus. Bahkan sampai mimpi dicokot tikus juga. Kata temanku, kalau digigit tikus itu artinya bakal dapet duit banyak. Untung saja giginya tikus itu ompong. Lumayanlah daripada gak di cokot sama sekali, biarpun duitnya dipotong giginya tikus, Yang penting dapat duit. Habis mimpi dicokot tikus, aku mimpi ketemu buapakmu yang brengosan itu. Masak dalam mimpi, beliau jadi bencong, sambil nyanyi lalu joget ala india. Lucu banget. apa bokapmu aslinya seperti itu yun ? ya sudah salam saja untuk buapakmu, tapi jangan kasih tau kalo aku mimpiin dia.

Di suratmu kemarin, kamu minta aku cerita pengalamanku selama di Jakarta seminggu ini, aku gak tau mau cerita apa. Karena banyak sekali pengalaman baru di sini.

Di Jakarta, nama pasar aneh-aneh sekali Yun. Pakai nama hari segala. Beda dengan di solo, yang ada cuman pasar kliwon saja. Di sini ada pasar darii senin sampai minggu. Kebetulan aku kerja dekat pasar rebo namanya.

Hari senin kemarin, aku main internet sama teman di warnet. Ada artikel yang bunyinya "sekali ciuman dapat membakar 9 kalori, jadi untuk menurunkan 1/2 kilo, dibutuhkan 389 kali ciuman". Aku gak percaya sama artikel itu, buktinya kita pernah ciuman lebih dari itu badan mu tetap gendut gak karuan kaya gitu. Bener gak ? ada-ada saja orang pinter ngarang cerita.

Bos aku kebetulan gendutnya minta ampun. Aku bertanya-tanya makan apa dia setiap hari. Kata temenku, dia makan gajah. Masak ada orang makan gajah ? Kata dia, kalau gak percaya coba saja periksa badan si bos di bawah pusernya ada belalai panjang. Wah ada-ada saja, lha itu bukan belalai kan Yun ?

Kemarin aku sempat naik bis, dari pulo gadung ke jakarta timur. Kebetulan duduk disamping seorang ibu yang sedang menggendong anak kecil. Beberapa saat kemudian, anaknya nangis gak karuan. Mungkin karena anaknya minta netek tetapi ibunya gak kasih saking malunya. Karena anaknya nagis terus, ibunya nyerah. Aku perhatikan saja tingkah ibunya. Mungkin karena risih ibunya menatap aku lalu berkata "ehm... silahkan minum". Aku salah tingkah sekali, lalu memilih berdiri dekat kondektur di bagian belakang.

Nah itu Yun, kabarku selama seminggu ini di Jakarta. Aku sebenarnya agak gak betah di sini, tapi mau gimana lagi. Namanya juga harus cari sesuap nasi.Kamu jangan khawatir, aku bisa jaga diri baik-baik dan tidak akan tergoda dengan ibu kota, ada bapak kota (nama panggilan pakde ku) yang selalu menjagaku di sini.

Sampai di sini dulu ya Yun, jaga diri baik-baik. Jangan terlalu banyak makan, biar badanmu bisa langsing. Nanti kalau aku kembali kita bisa praktekin artikel yang tadi, mungkin ada benarnya, tapi aku harus siapkan tenaga dulu. Doakan aku ya.

Salam Kangen

Udin

Catatan :  Sebagai Bahan latihan jelang [FSC] “Fiksi Surat Cinta” di Kompasiana, Sabtu, 13 Agustus 2011 Update Daftar Peserta Group FB

Sumber gambar : comot dari google

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun