Tak lama setelah aku meninggalkan pesta itu, kau menyusulku, mendatangiku di rumah yang kudiami seorang diri. Kau mengajaku bercumbu melepas rindumu. Kau menyihirku, membuatku tak mampu menguasai gelora napsu. Kita bercinta hingga jelang subuh tiba.
Setelah kusadar dari lelap tidurku, kutemukan diriku seorang diri. Kau lenyap dari sisiku. Yang kutemukan hanyalah secarik kertas pesanmu
"Terima kasih, akhirnya kamu dapat menerimaku
dan menganggapku wanita yang pantas kau cumbu.
Besok aku akan kembali melanjutkan studiku,
semoga kau tetap mengenangku.
Salam manis,
Anak Bau Kencur "
Inikah maksud kesiapanmu itu, inikah asa yang kau pendam selama ini? Hanya bercinta?
Ternyata kau pendam dendammu hanya sebatas napsu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H