Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Dendam dan Napsu

25 April 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:24 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13037463761646135734

Tak lama setelah aku meninggalkan pesta itu, kau menyusulku, mendatangiku di rumah yang kudiami seorang diri. Kau mengajaku bercumbu melepas rindumu. Kau menyihirku, membuatku tak mampu menguasai gelora napsu. Kita bercinta hingga jelang subuh tiba.

Setelah kusadar dari lelap tidurku, kutemukan diriku seorang diri. Kau lenyap dari sisiku. Yang kutemukan hanyalah secarik kertas pesanmu

"Terima kasih, akhirnya kamu dapat menerimaku

dan menganggapku wanita yang pantas kau cumbu.

Besok aku akan kembali melanjutkan studiku,

semoga kau tetap mengenangku.

Salam manis,

Anak Bau Kencur "

Inikah maksud kesiapanmu itu, inikah asa yang kau pendam selama ini? Hanya bercinta?

Ternyata kau pendam dendammu hanya sebatas napsu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun