Mohon tunggu...
Valentine Eman
Valentine Eman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Sistem Rekognisi (Perkuliahan Tugas 1)

3 Oktober 2022   21:33 Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai sistem rekognisi ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui dasar dasar dari apa itu sistem dan apa itu rekognisi.

Sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani adalah suatu kerjasama yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. sedangkan menurut kbbi rekognisi adalah rekognisi/re*kog*ni*si/ /rkognisi/ n 1 hal atau keadaan yang diakui; pengakuan; 2 pengenalan; 3 penghargaan. 

Pada pertemuan ini kami mempelajari 3 objek yang dapat dikenali oleh komputer , 3 objek tersebut adalah Teks,Gambar / Citra dan suara / voice.
Selanjutnya beberapa istilah yang ada pada sistem rekognisi yaitu sebagai berikut :

Kita akan membahas mengenai Citra,Citra (gambar) terbagi atas citra digital dan citra analog. Pengertian citra digital adalah gambar dua dimensi yang bisa ditampilkan pada layar komputer sebagai himpunan/ diskrit nilai digital yang disebut pixel/ picture elements. Dalam tinjauan secara matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya dalam bidang 2 dimensi. Sedangkan Citra analog adalah citra yang bersifat continue, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan pemandangan alam, hasil CT scan, gambar-gambar yang terekam pada pita kaset, dan lain sebagainya. 

sesuai apa yang kita dipertontonkan pada link yang diberikan dosen bahwa ini adalah contoh penerapan computer vision dalam kehidupan.

1. Perusahaan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) merupakan perusahaan energi dan petrokimia yang terdiversifikasi. Perusahaan ini  telah menggunakan proses padat karya untuk mengklasifikasikan karakteristik sampel batuan yang membutuhkan waktu dan energi berharga dari ahli geologi dan data scientist kemudian data hasil klasifikasi ini dimasukan kedalam sebuah sistem yang disusun oleh aloritma agar mampu memilah batu atau bahan bahan berkualitas yang dapat diolah menjadi sumber energi gas / minyak.


2. Perusahaan Knockri (startup berbasis) di Kanada juga menerapkan / menggunakan computer vision , machine learning, dan ilmu data perusahaan ini dapat mengukur keahlian (soft skill) kandidat kariyawan yang akan direkrut oleh suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat memilih kandidat yang berkualitas. dengan hal ini computer vision dapat dikatang telah merevolusi proses perekrutan sehingga menjadi lebih efisien.Knockri membuat gelombang dengan alat penilaian soft skill video AI untuk mengukur soft skill dan melakukan penilaian pada kandidat awal karyawan perusahaan. Sehingga dapat mengefesienkan dan memudahkan proses seleksi awal kandidat karyawan. Dalam hal ini, perusahaan membuat database untuk pengkategorian kandidat yang "baik" dan "tidak baik" berdasarkan syarat perekrutan perusahaan.

3. perusahaan untuk mengklasifikasikan bagian menara / tower yang berkarat Proses ini dimulai dengan seorang di lapangan mengambil gambar resolusi tinggi dari sudut yang berbeda, bisa secara manual ataupun menggunakan drone. Kemudian, spesialis visi komputer dapat memotong gambar menjadi kotak gambar yang lebih kecil. Dengan masing-masing gambar yang lebih kecil dapat dikembangkan pengklasifikasi gambar khusus yang mendeteksi keberadaan struktur logam versus struktur lain versus objek non-logam. Dengan pengklasifikasi logam khusus ini, dapat ditentukan area gambar mana yang mengandung logam. Kemudian,  membuat pengklasifikasi khusus lain untuk menentukan tingkat karat berdasarkan pedoman atau kriteria struktural tertentu.  Dan terakhir, dengan mengirimkan citra melalui pengklasifikasi kedua untuk mendeteksi karat, selanjutnya dapat menentukan tingkat karat untuk area tertentu pada citra yang mengandung logam. Sehingga membantu perusahaan dalam melakukan perawatan / mengganti bagian bagian tersebut sehingga dapat menghemat biaya untuk perusahaan asuransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun