Mohon tunggu...
Valentina Febrianti
Valentina Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai apa pun, selagi tidak nyata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alih

11 Juli 2024   12:30 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perang memperebutkan wilayah tak kunjung usai. Apa yang orang dengan kedudukan tinggi pikirkan dengan perang yang tak kunjung selesai ini selain kemenangan? Rakyat seperti kita harus bertahan hidup dengan melakukan apapun, padahal tidak banyak hal yang dapat dilakukan selama perang berlangsung. 

Sudah tiga tahun aku menjadi asisten di gedung ini. Bukan gedung mewah yang memiliki banyak hiasan, menunjukkan orang yang tinggal didalam memiliki pangkat. Gedung tempat aku bekerja bisa disebut layak, meskipun saat hujan deras kami harus menyelamatkan barang medis terlebih dahulu. 

"Abela, ambil kain kasa di rak nomor dua lalu berikan ke ruangan nomor 27."

"Abela bantu aku membersihkan luka ini"

"Abela panggil perawat yang lain, ini darurat."

"Abela data pasien yang baru datang!"

"Abela bantu bangsal sebelah, kami bisa menanganinya."

"Terimakasih atas kerja keras kalian"

Akhirnya, para pejuang yang di transfer dari camp area telah kami obati. Mereka hanya perlu istirahat dan sesekali kami melakukan pengecekan. 

"Kau belum makan Abel, "

"Terimakasih sudah mengingatkan Susan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun