Mohon tunggu...
Valentina Tris Marwati
Valentina Tris Marwati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Setiap pribadi adalah unik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Peningkatan Kemampuan Membaca Teks Deskripsi Melalui Penerapan Discovery Learning

5 Desember 2023   21:09 Diperbarui: 5 Desember 2023   21:41 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pendahuluan

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting bagi kehidupan seseorang sebagai sarana komunikasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan. Membaca adalah kegiatan yang kompleks yang melibatkan banyak jenis keterampilan. Kemampuan seorang pembaca dalam memahami dan mengingat apa yang dibaca sebagian besar bergantung pada kemampuan pembaca menerapkan keterampilan itu dalam membaca (Sudiati, 2022: 72). Tujuan membaca ini tentu tidak dapat tercapai jika kemampuan membaca peserta didik masih rendah. 

Hal inilah yang mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan membaca teks deskripsi kelas X-3 SMA Budi Utama Tahun Ajaran 2023/2024. Dengan menggali kendala dalam kemampuan membaca peserta didik, memberi peluang bagi guru untuk menyesuaikan metode pengajaran serta menyediakan sumber belajar yang sesuai. Dengan demikian, hal ini dapat memperbaiki proses pembelajaran yang berdaya guna bagi peserta didik.

Ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca teks deskripsi pada peserta didik yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kesulitan memahami isi bacaan tanpa pendampingan guru, kurangnya motivasi untuk menyelesaikan bacaan, kebiasaan membaca teks singkat di media sosial yang memengaruhi kemampuan dalam teks panjang, dan rendahnya kesadaran terhadap manfaat literasi. Di sisi lain, gangguan dari teman sekelas saat pembelajaran membaca serta kurangnya contoh kebiasaan membaca dari orang tua dan guru adalah faktor eksternalnya.

Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inovatif discovery learning. Menurut Joyce (2018), discovery learning bertujuan untuk memungkinkan peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan peningkatan partisipasi. Melalui metode ini, peserta didik dapat menemukan pola situasi konkret maupun abstrak, menggunakan strategi tanya jawab untuk memperoleh informasi yang berguna, membentuk cara kerja bersama yang efektif, serta meningkatkan kemampuan berbagi informasi dan mendengarkan ide-ide orang lain.

Dalam proses pembelajaran ini, guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan panduan, mendukung, dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan membaca teks deskripsi dengan efektif. Guru membantu dalam memilih teks yang relevan dan menarik bagi peserta didik, memberikan strategi membaca yang sesuai, serta mendorong analisis mendalam terhadap teks deskripsi tersebut. Selain itu, guru juga memfasilitasi diskusi dan refleksi untuk membantu peserta didik dalam memahami konten teks, mengaitkan informasi yang didapat, serta mengembangkan kemampuan kritis dan pemecahan masalah melalui pembelajaran berbasis discovery learning.

Dalam proses tersebut, tidak hanya melibatkan guru dan peserta didik, tetapi juga kurikulum dan lingkungan belajar. Guru bekerja sama dengan siswa dalam memilih teks yang cocok dengan kebutuhan dan minat mereka, tetapi menemukan materi yang sesuai dengan beragam tingkat kemampuan dan minat peserta didik merupakan tantangan. Kurikulum perlu mendukung metode discovery learning dengan strategi yang sesuai untuk memastikan pemahaman yang mendalam dari teks deskripsi. Lingkungan belajar juga perlu mendukung interaksi, kolaborasi, dan akses sumber daya, dengan mempertimbangkan perbedaan gaya belajar serta kebutuhan individu peserta didik dalam memahami teks deskripsi.

B. Pembahasan

Model discovery learning menggerakkan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah mereka sendiri serta tujuan membaca dari teks deskripsi yang dipilih. Dengan kegiatan diskusi, mereka membentuk cara kerja bersama yang efektif, berbagi informasi, dan mendengarkan ide orang lain untuk memahami teks deskripsi yang dibaca.

Menurut Pujiriyanto (2019: 23), discovery learning adalah model pembelajaran abad 21 yang fleksibel dan potensial di berbagai tingkatan usia, jenjang pendidikan, dan bidang studi. Dalam model ini, peserta didik memperoleh pembelajaran melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Saat mempelajari teks deskripsi, peserta didik menentukan tujuan membaca dan meramalkan isi berdasarkan judul, mencatat informasi dari teks, dan berdiskusi untuk menyelesaikan kesulitan saat membaca, serta membuat kesimpulan dan presentasi.

Guru bertugas untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan peserta didik, melibatkan diskusi untuk membantu pemahaman teks, memberikan umpan balik selama presentasi kelompok, dan memperkuat hasil kerja peserta didik. Perubahan paradigma guru, sesuai dengan Pujiriyanto (2019), lebih menekankan pada pengembangan kreativitas dan keterampilan belajar mandiri peserta didik, yang melibatkan validasi, sintesis, pemanfaatan, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah berbasis informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun