Mohon tunggu...
Valentian Syahfanza P A
Valentian Syahfanza P A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional / Universitas Negeri Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember Angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Liberalisme Ekonomi dalam Studi Hubungan Internasional: Tiongkok sebagai Salah Satu Kekuatan Ekonomi Terbesar Dunia

16 Maret 2024   20:50 Diperbarui: 16 Maret 2024   22:39 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- LIBERALISME EKONOMI -

- STUDI KASUS -

LATAR BELAKANG

Pembukaan perekonomian Tiongkok dalam hal liberalisasi melibatkan upaya mendorong reformasi ekonomi untuk mengintegrasikan Tiongkok ke pasar global dan meningkatkan daya saing. Pentingnya perekonomian Tiongkok di tingkat dunia sangatlah penting, mengingat kemunculan Tiongkok sebagai perekonomian terbesar kedua di dunia dan peran pentingnya dalam perdagangan internasional. Perubahan kebijakan ekonomi internasional akibat liberalisasi ekonomi Tiongkok telah menjadi bidang penelitian yang menarik baik bagi akademisi maupun pengambil kebijakan.


SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Restrukturisasi ekonomi

Pada tahun 1978, di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, Tiongkok memulai restrukturisasi ekonomi dengan tujuan membuka perekonomian, mendorong perusahaan swasta, dan menarik investasi asing. Rencana ini menghasilkan peningkatan luar biasa dalam laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok, rata-rata 9,3% per tahun.

Perkembangan ekonomi

Beberapa faktor berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok, antara lain angkatan kerja yang melimpah, biaya produksi yang rendah, dan lokasi geografis yang strategis. Pertumbuhan ekspor juga memegang peranan penting, mencapai 14,5% PDB pada tahun 1990 namun menurun menjadi -38,4% pada tahun 2019.

Pendekatan kebijakan terbuka

Kebijakan keterbukaan Tiongkok, yang memungkinkan akses terhadap pasar internasional, telah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonominya. Pendekatan ini mendorong menarik investasi asing, memperluas ekspor, dan meningkatkan partisipasi dalam perdagangan dengan negara lain.

LIBERALISASI EKONOMI TIONGKOK


Langkah-langkah liberalisasi perdagangan

Langkah-langkah liberalisasi perdagangan Tiongkok termasuk menurunkan tarif dan menghilangkan hambatan perdagangan lainnya untuk memperluas perdagangan luar negeri. Hasilnya, Tiongkok muncul sebagai eksportir terbesar di dunia, dengan ekspor menyumbang 38,4% PDB pada tahun 2019.

Integrasi ekonomi regional

Tiongkok telah memperdalam integrasi ekonomi secara global dan mendorong kerja sama ekonomi dengan negara lain melalui penandatanganan berbagai perjanjian perdagangan, seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Jepang-Korea (CJKFTA).

Belut and Road Initiative (BRI)
BRI adalah proyek infrastruktur berskala besar yang menghubungkan Tiongkok dengan kawasan lain di Asia, Eropa, dan Afrika. Rencana tersebut mencakup pembangunan jalan raya, kereta api, pelabuhan dan infrastruktur lainnya, yang diperkirakan akan berdampak besar pada perdagangan internasional dan pembangunan ekonomi.

DAMPAK LIBERALISASI EKONOMI TIONGKOK


Perkembangan ekonomi

Liberalisasi ekonomi Tiongkok menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, rata-rata 9,3% per tahun dari tahun 1978 hingga 2010. Hal ini menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan pemain utama dalam perdagangan global.

Peran eksportir besar

Pada tahun 2019, Tiongkok telah menjadi eksportir terbesar di dunia, dengan ekspor menyumbang 38,4% PDB, yang berdampak signifikan terhadap dinamika perdagangan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara lain.

Implikasinya terhadap politik global

Liberalisasi ekonomi Tiongkok berdampak besar pada politik global, memperdalam persaingan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain, serta meningkatkan kekhawatiran terhadap semakin besarnya pengaruh Tiongkok di dunia internasional.


KESIMPULAN
Dampak liberalisasi ekonomi Tiongkok terhadap kebijakan ekonomi internasional menyoroti pentingnya hal ini bagi akademisi dan pembuat kebijakan. Liberalisasi ekonomi Tiongkok telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat, menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia dan pemimpin dalam perdagangan global. 

Perubahan-perubahan ini juga berdampak pada politik dunia, meningkatkan kekhawatiran mengenai pengaruh Tiongkok yang semakin meluas secara global. Ketika Tiongkok melanjutkan agenda pembukaan ekonomi dan reformasinya, perannya dalam membentuk kebijakan ekonomi internasional akan menjadi lebih penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun