SEM merupakan gabungan dari SEO dan SEA (Search Engine Advertising). SEM terbukti menjadi alat yang sukses untuk melakukan pengoptimalan website pada mesin pencarian.Â
SEM dan SEO memiliki perbedaan pada cara kerjanya. SEO dilakukan secara organik dengan membuat konten yang menarik dan konsisten, sedangkan SEM dilakukan dengan cara mengiklankan website yang kamu miliki.Â
Ada biaya yang harus kamu keluarkan untuk menggunakan SEM. Metode pembayaran yang biasa digunakan, yaitu PPC (Pay per clik). Hal ini mengharuskan pengiklan membayar jasa mesin pencarian setiap iklannya diklik.
Biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan SEM juga beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Kamu dapat menargetkan daerah, range umur, dan jenis kelamin dari calon pembaca. Tentunya, penggunaan SEM akan lebih tepat sasaran dan relatif lebih cepat.
Perbedaan SEO dan SEM, Mana yang Lebih Baik?
Perbedaan mendasar dari SEO dan SEM terdapat pada cara kerjanya. SEO mengandalkan pertumbuhan organik dari konsistensi konten yang menarik, sedangkan SEM mengandalkan pertumbuhan melalui pengiklanan.
Selain itu, tampilan dari website yang menggunakan SEO dan SEM memiliki perbedaan. Website yang menggunakan SEM akan muncul paling pertama pada tampilan mesin pencarian. Kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi website yang menggunakan SEM. Terdapat tulisan pada kotak kecil di bawah judul artikel bertuliskan 'iklan' atau 'ad'.
Website yang menggunakan SEO akan berada di bawah SEM.
Sebenarnya tidak ada yang jauh lebih baik di antara keduanya. SEO dan SEM akan jauh lebih efektif jika digunakan sesuai dengan kebutuhan kamu. Biasanya SEM lebih cocok digunakan untuk website yang menjual sebuah produk atau jasa.
SEO dan SEM sebenarnya dapat saling membantu bagi sebuah website. Tanpa kehadiran dan konsistensi konten yang menarik, website yang hanya mementingkan SEM tidak meninggalkan bekas di hati pembacanya. Sehingga, website kamu mungkin hanya mendapat pengunjung bukan pelanggan.