Mohon tunggu...
Valencia Yuniarti S.
Valencia Yuniarti S. Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Interested in media and communication studies

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengapa "The Conversation Indonesia" dapat Disebut sebagai Media Baru?

8 September 2020   10:53 Diperbarui: 8 September 2020   11:01 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi memunculkan sebuah proses baru, yaitu penyimpanan berbagai informasi dalam sebuah micro memory. Penyimpanan tersebut juga membawa sebuah keuntungan, yaitu cepatnya akses informasi yang dapat diperoleh. Digitalisasi memungkinkan kita untuk mengakses berbagai hal dalam satu perangkat.

Hal ini dapat kita temukan pada The Conversation Indonesia. Berbagai berita, artikel, dan opini ditampilkan dan disimpan dalam situsnya. Sehingga, kita dapat mengakses berbagai artikel sesuai dengan permintaan kita (on-demand). 

The Conversation Indonesia juga dapat diakses dengan internet melalui berbagai perangkat digital.

2. Interactivity

Masih ingat dengan teori jarum hipodermik? Teori tersebut menyatakan bahwa masyarakat adalah khalayak yang pasif. Mereka mudah dipengaruhi dan selalu sejalan dengan apapun yang disampaikan media.

Teori tersebut sudah tidak relevan lagi dengan media dan khalayak di tahun 2020. Media baru yang terus bermunculan justru semakin interaktif. Komunikasi antara media dan khalayak tidak lagi satu arah, tetapi dua arah.

Interaktivitas ini juga dihadirkan oleh The Conversation Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya kolom komentar di setiap tulisan yang ada di situs The Conversation Indonesia. Selain itu, mereka juga mengunggah tautan dari setiap artikel ke Twitter. Masyarakat yang menggunakan Twitter dapat memberi tanda like, melakukan retweet, dan meninggalkan komentar.

The Conversation Indonesia juga mengundang para akademisi dan peneliti di Indonesia untuk menjadi penulis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa The Conversation Indonesia ingin memunculkan budaya partisipatif dari masyarakat.

3. Hypertextual

Bagi kalian yang sering membaca artikel di situs The Conversation Indonesia, kalian pasti sering menemukan kalimat yang digarisbawahi. Ketika kalimat tersebut diklik, kita akan diarahkan menuju halaman baru yang berupa referensi pernyataan tersebut.

Hal ini yang disebut sebagai hypertext.

Hypertext merupakan sebuah fitur yang sangat sering digunakan oleh media baru. Hypertext memiliki kegunaan sebagai sebuah rujukan pada teks yang kemudian akan diarahkan menuju sumber referensi. 

4. Jaringan (global)

Kriteria media baru yang satu ini juga ditemukan di The Conversation Indonesia. Seperti yang sudah dipaparkan di atas, The Conversation merupakan media independen yang lahir di Melbourne. Sampai tahun 2020, The Conversation memiliki jaringan di berbagai negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Afrika, Prancis, dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun