Setelah asik mendengarkan percakapan dan ikut nimbrung dengan para pembeli tersebut, penulis pun kembali mengabadikan momen dan menunggu antrian pembeli lainnya. Karena mendapatkan antrian ke-15, penulis harus ekstra menunggu untuk bisa membeli dan merasakan Lupisnya Mbah Satinem. Selang kurang lebih 3 jam dari subuh penulis menunggu, akhirnya penulis mendapatkan giliran untuk membelinya.Â
Setelah membeli Lupis Mbah Satinem, penulis langsung bergegas pulang dan sesampainya di kost langsung mencicipi lupisnya. Ketika penulis membuka bungkusannya, Lupis Mbah Satinem ini terlihat sangat menggiurkan.Â
Tanpa pikir panjang, penulis langsung menyantapnya dan rasanya sungguh WOW! Cita rasa yang ada di dalamnya memberikan nuansa rasa manisan masa lalu yang sampai sekarang masih khas tidak lenyap oleh zaman. Apalagi gula jawanya yang menurut penulis paling enak dan sangat terasa di lidah penulis ketika memakannya. 3 jam menunggu rasanya tidak sia-sia setelah merasakan nikmatnya jajanan pasar Lupis Mbah Satinem yang mendunia ini.
Nah, untuk para kompasianer yang ingin membeli jajanan pasar Lupis Mbah Satinem harus siap untuk bersabar ya. Seperti yang penulis ceritakan di atas, jika kompasianer mendapat nomor antrian yang berjumlah belasan siap-siap untuk menunggu berjam-jam hehe. Tapi tidak apa-apa, karena rasa dari jajanan pasar Lupis Mbah Satinem akan membuat lelahnya menunggu itu terasa tidak sia-sia.Â
Ah iya, penulis ada satu trik ini nih jika ingin cepat membelinya. Yaitu dengan menitip dengan pembeli yang mendapatkan nomor antrian 1-10. Itupun jika pembeli itu mau dititipin ya kompasianer.
Sekian deh dari penulis. Selamat mencoba jajanan pasar Lupis Mbah Satinem para kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H