Halo semuanya. Saya Valencia Febriani Yohan, salah satu penerima beasiswa prestasi di STP Trisakti 2020. Kali ini saya akan membahas tentang gaya hidup Minimalisme. Pernakah Anda mendengar dengan istilah 'Minimalism' ?Â
Minimalism sendiri menurut saya merupakan suatu gaya hidup, pola pikir, tentang keberadaan benda benda di sekitar kita, juga tentang orang orang maupun hal lainnya disekitar kita, dimana kita hanya hidup dan memiliki barang yang sekiranya penting saja, bukan hanya keinginan kita semata. Memaksimalkan barang yang kita miliki, dan mengurangi barang yang tidak terlalu berguna.Â
Saya sendiri sudah mencoba menjalani gaya hidup ini selama kurang lebih 2 tahun. Wah, banyak sekali perubahan yang saya rasakan. Salah satu dampak positif yang saya rasakan adalah dalam hal pembelian barang.Â
Dari yang dulunya saya senang shopping yang entah barangnya sudah kemana sekarang, menjadi saya yang berfikir ribuan kali sebelum membeli suatu barang. Sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang, biasanya saya akan melakukan suatu ritual.Â
Ritual apa? Ritual berfikir panjang. "Apa saya punya barang yang fungsinya sama seperti ini?", "Apa barang ini akan benar benar saya pakai kedepannya?", "Apa saya memang benar benar membutuhkan barang ini atau hanya lapar mata?". Saya bisa mempertimbangkan beberapa pertanyaan tersebut selama beberapa hari sebelum saya memutuskan untuk membeli suatu barang.
Kamar saya yang dulunya penuh dengan pajangan dan benda benda perintilan kecil, sudah menjadi lapang dan kosong. Hanya ada kasur, meja belajar, lemari, dan rak buku, mungkin juga akan saya periksa kembali barang barang yang tidak berguna dan akan saya buang atau kasih ke tetangga.Â
Dengan lingkungan yang bersih dan lapang, pikiran saya menjadi tenang dan menjadikan saya lebih fokus dalam mengerjakan suatu hal. Setiap 6 bulan, saya selalu melakukan 'declutter'. Apa itu? Declutter merupakan kegiatan untuk memilih barang dan menyingkirkan barang yang tidak diperlukan / tidak berguna.Â
Misalnya, di lemari kita masih banyak tersimpan baju baju dan celana yang sudah tidak muat, atau warnanya tidak kita suka, kita dapat menjual/mendonasikan baju dan celana tersebut agar lemari kita terkesan lapang dan hanya bermuat pakaian yang benar benar kita pakai saja.Â
Sebenarnya masih banyak keuntungan dari penerapan gaya hidup Minimalism, seperti :
1. Menjadikan kita pribadi yang simple, mengurangi beban hidup.
2. Lebih bebas dan lebih bahagia, juga memperoleh ketenangan batin.
3. Menjadikan kita pribadi yang lebih bersyukur atas apa yang kita punya.
4. Menghemat biaya hidup.
5. Terhindar dari kata materialisme dan konsumerisme.
Cerita tentang gaya hidup minimalism saya lainnya, tips, info, dan motivasi dalam menjalankan gaya hidup minimalism lainnya akan segera saya post di blog selanjutnya, Thankyou for reading! Stay simple!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H