Mohon tunggu...
Valencia Bakri
Valencia Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Trisakti School of Management 2017

Trisakti School of Management 2017

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Perusahaan dalam Memilih Calon Pegawai yang Sesuai di Masa Pandemi Covid-19

28 April 2021   14:06 Diperbarui: 28 April 2021   14:16 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan persaingan industri berlangsung terus-menerus secara ketat. Sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penting dalam pekembangan perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan perlu memperhatikan proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Terlebih lagi karena adanya Pandemi Covid-19 ini menyebabkan adanya PHK massal di tahun 2020 lalu. Dimana hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran serta menggeser sistem kerja pegawai dalam suatu perusahaan. Terlebih lagi ditahun 2021 karena Pandemi Covid-19 ini tidak kunjung selesai, maka jumlah Fresh Graduated yang belum mendapatkan pekerjaan semakin meningkat. Mereka berlomba-lomba untuk menampilkan dan mengasah skill mereka untuk dapat diterima di perusahaan. Karena hal ini juga, perusahaan mendapatkan beberapa tantangan dalam memilih karyawan yang tepat dan sesuai dengan standar perusahaan. Dalam memilih calon pegawai yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan tentu diperlukan adanya tahapan awal yang tepat, yaitu proses rekrutmen dan seleksi. Umumnya proses rekrutmen dapat dinilai cukup kompleks karena melibatkan waktu, tenaga, dan uang yang perlu dikorbankan.

Dimulai dari proses Psikotes, Interview dengan HRD Perusahaan, Medical Check up, hingga pada akhirnya menandatangani surat kontrak kerja. Pada Pandemi Covid-19 ini perusahaan mendapatkan beberapa tantangan dalam merekrut pegawai yang tepat sesuai dengan kriteria dan standar perusahaan. Banyak perusahaan yang melakukan PHK massal secara terpaksa untuk mengurangi cost yang perlu dikeluarkan untuk menggaji karyawan tersebut. Adapun perusahaan yang merekrut anak magang atau internship untuk menekan cost yang harus dikeluarkan. Dengan merekrut anak magang, cost yang dikeluarkan tidak setinggi untuk menggaji karyawan kontrak ataupun karyawan tetap. Adapun perusahaan yang memutuskan untuk merumahkan pegawainya agar tidak mengeluarkan cost untuk menggaji, namun karyawan tersebut tidak di PHK.

Dengan begitu berbagai cara untuk merekrut karyawan di era pandemi covid-19 saat ini, tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama yang dilakukan sebelum adanya pandemi covid-19. Jika dahulu sebelum pandemi perekrutan karyawan dilakukan secara onsite, saat pandemi perekrutan dilakukan sebisa mungkin secara online. Beberapa Tes Validation untuk menilai calon pegawai dilakukan secara online, yaitu dikirimkan melalui email calon pegawai. Tes Validation terdiri dari 2 jenis yaitu Design Prediktif dan Design Concurrent. Dalam Design Prediktif, pelamar kerja diberikan tes. Pelamar yang lolos dari proses seleksi dipekerjakan, dan dibeberapa titik kemudian, mereka yang dipekerjakan dievaluasi berdasarkan kinerja pekerjaan mereka. Sedangkan dalam Design Concurrent,  peneliti menguji pemegang jabatan dan mendapatkan ukuran kinerja pekerjaan dari orang yang sama dan pada waktu yang sama (oleh karna itu, istilahnya disebutkan konkuren). Design Concurrent lebih umum digunakan daripada Design Prediktif karena dinilai lebih efektif dan praktis.

Disamping tahap perekrutan, perusahaantentu perlu melakukan pelatihan kepada pegawainya untuk memastikan skill yang dimiliki serta perkembangan skill pada setiap individu. Training Cycle memiliki 4 point yaitu ; Need Assessment, Training and Development, Evaluation, dan Training goal. Need Asssessment melibatkan tiga entitas utama yaitu ; organisasi, tugas dan KSA serta orang yang akan dilatih. Training and Development memberikan tujuan instruksional yang dimana dapat menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang yang terlatih dengan baik. Program pelatihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan mendengarkan ceramah ataupun film, diskusi kelompok kecil, mengikuti interaksi dengan program komputer, membaca buku, serta mengamati seorang pekerja dengan menyelesaikan tugas dan praktik di tempat kerja. Berikutnya adalah Evaluation, dimana memiliki 3 model yaitu ; Individual Difference, Experimental, dan Content. Individual Difference melibatkan pengumpulan data tentang positif relatif peserta pelatihan dalam menghubungkan data pelatihan dengan data kinerja pekerjaan. Experimental melibatkan penggunaan kelompok terlatih dan kontrol untuk menunjukan efek pelatihan. Diharapkan bahwa tes pengetahuan diberikan diawal dan diakhir pelatihan akan menunjukan sebuah hasil. Sedangkan Content hanya mengharuskan pelatihan dihubungkan ke KSA yang ditemukan oleh analisis pekerjaan. Yang terakhir adalah goal dari pelatihan itu sendiri. Dimana karena pelatihan dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi, ada baiknya untuk memeriksa apakah pelatihan tersebut menghasilkan hasil yang diinginkan.

Jika perekrutan dan pelatihan telah dilakukan dengan baik dan benar, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan perusahaan serta mencapai visi dan misi yang telah ditentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun