Mohon tunggu...
Valdo Setiawan
Valdo Setiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Valdo Setiawan fakultas: teknobiologi prodi: bioteknologi universitas: UNIKA Atmajaya hobi saya mempelajari nutrigenomika, biologi molekuler, mikrobiologi, dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Si Biru dari Maluku dan Potensinya sebagai Anti-Inflamasi

18 November 2022   17:59 Diperbarui: 18 November 2022   18:12 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Bunga telang (Marpaung 2020).

Secara lebih mendalam, penelitian yang dilakukan oleh Yanti et al. mencari tahu efek ekstra CTA terhadap ekspresi gen atau inaktivasi gen pada Akt1, PKB, p53, Ilk, Pdk2, dan Pik3Ca. Dimana keenam gen tersebut merupakan gen-gen yang terlibat pada jalur PI3K dan dapat distimulasi dengan diinjeksikannya karagenan. Penelitian tersebut pun menemukkan bahwa ekspresi dari keenam gen terinhibisi dengan adanya senyawa CTA, baik dalam dosis rendah maupun dalam dosis tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa CTA memiliki efek perlindungan terhadap edema.

Grafik 2 Efek CTA pada ekspresi gen Akt1, PKB, p53, Ilk, Pdk2, dan Pik3Ca (Yanti et al.2020).
Grafik 2 Efek CTA pada ekspresi gen Akt1, PKB, p53, Ilk, Pdk2, dan Pik3Ca (Yanti et al.2020).

Penemuan ini pun didukung oleh beberapa penelitian lainnya seperti yang sudah dilakukan oleh Mauray et al. Dimana mereka menemukan bahwa ekstrak antosianin sangat efektif dalam mengatur ekspresi gen yang menyebabkan terjadinya inflamasi dengan cara menginhibisi NG-kB serta ekspresi kemokin pada monosit.  Tidak hanya itu, penelitian serupa dilakukan oleh Chi et al. yang menemukan bahwa ekstrak antosianin yang berasal dari bunga Scutellaria radix berfungsi sebagai inhibitor dalam ekspresi COX-2 serta pro-inflamasi sitokin seperti IL-ß, IL-6, TNF-𝛼, dan NO.

Penanganan inflamasi menggunakan inhibitor PI3K, seperti antosianin, akan menyebabkan menurunnya fosforilasi dari Akt1 menyebabkan ekspresi PKB, p53, Ilk, Pdk2, dan Pik3Ca akan ikut menurun. Oleh karena itu, Akt1 digunakan sebagai indikator untuk aktivitas PI3K. Gen Akt1 sendiri merupakan gen yang memicu terjadinya peningkatan permeabilitas pada pembuluh darah apabila terjadi inflamasi yang distimulasi oleh senyawa-senyawa pro-inflamasi seperti karagenan. Maka dari itu, inhibisi pada gen Akt1 dapat menekan pembengkakan yang terjadi dengan cara menurunkan permeabilitas dan migrasi leukosit yang berlebih. 

Selain mekanisme inhibisi Akt1, inhibisi gen p53 pun juga sangat berdampak pada penanganan inflamasi yang terjadi pada tubuh. Gen p53 ini berperan dalam ekspresi gen yang memiliki sangkut pautnya dengan apoptosis, siklus sel, metabolisme, serta sitokin pro-inflamasi. Diyakini bahwa ketika aktivitas p53 terinhibisi oleh NF-𝜅 dan STAT1, maka toleransi terhadap inflamasi pun meningkat. Hal ini pun kemudian menyebabkan berkurangnya fenotipe makrofag serta berkurangnya gen pro-inflamasi.

Terakhir, apabila PKB diaktivasi, hal ini akan menyebabkan PI3K untuk mengubah PIP2 menjadi PIP3 yang akan menempel dengan domain PH dari PKB dan menyebabkan fosforilasi dari struktur PKB. Fosforilasi ini dari PIP3 memicu perubahan struktur target gen pada nukleus, sehingga aktivasi neutrofil pun dapat teregulasi dan ekspresi dari senyawa-senyawa yang menyebabkan inflamasi dapat diturunkan Maka dari itu, aktivasi dari PKB pun dapat membenamkan neutrofil yang menginfiltrasi jaringan bengkak, menurunkan sekresi mediator inflamasi, serta menenangkan inflamasi yang terjadi.

Konklusi

Ekstrak antosianin dari Clitoria ternatea memiliki khasiat untuk menyembuhkan inflamasi yang terjadi pada tubuh. Hal ini pun didukung oleh penelitian yang menunjukkan berkurangnya volume edema pada mencit dengan ekstrak CTA dengan cara menginhibisi ekspresi gen-gen yang meregulasi pada jalur PI3K signaling.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell NA, Reece JB. 2008. Biology. Ed ke-8. Jakarta (ID): Erlangga. 

Marpaung AM. 2020. Tinjauan manfaat bunga telang (Clitoria ternatea L.) bagi kesehatan manusia. J of Functional Food and Nutraceuticals. 1(2): 47-69.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun