Mohon tunggu...
Valdorofa Pardede
Valdorofa Pardede Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sebenarnya tidak suka menulis artikel tapi karena tuntutan dari kampus makanya saya menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Gran Turismo, Apakah Balapan di Dunia Nyata Sama Dengan Dunia Game?

24 Januari 2024   03:46 Diperbarui: 24 Januari 2024   06:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul                   : Gran Turismo

Sutradara             : Neil Blomkamp

Produser               : Doug Belgrad

Penulis Naskah    : Jason Hall, Zach Baylin

Pemain                 : David Harbour, Orlando Bloom, Archie Madekwe, Derren Barnet, Geri Haliwell Horner, Djimon Hounsou

Genre                   : Drama, Racing

Studio                  : Columbia Pictures

Durasi  : 134 Menit

Film ini merupakan salah satu film game bertajuk balapan yang diangkat dari kisah nyata seorang remaja yang sejak kecil hingga beranjak dewasa terobsesi dengan game Gran Turismo. Film ini dianggap lebih baik daripada film serial balapan "Need For Speed" baik itu dari segi cerita yang mana diangkat dari kisah nyata, sedangkan film "Need For Speed" merupakan cerita yang direkayasa agar menarik.

Film "Need For Speed" juga dianggap kurang sinematik dibandingkan film "Gran Turismo" yang kaya akan suguhan adegan sinematik pada film tersebut. Cerita dari film "Need For Speed" juga seakan akan lebih mudah ditebak alurnya dan kurang dramatis sehingga kurang memancing adrenalin penonton.

Keunggulan:

  • Ceritanya diangkat dari kisah nyata yang diceritakan dari awal progress hingga tercapapai impian tokoh utama
  • Adegan sinematik yang memanjakan mata
  • Alur cerita yang tidak membuat bosan namun membuat penonton excited

Kelemahan

  • Film berbasis game balapan yang tidak memiliki adegan romantis sehingga urang  disukai remaja terutama perempuan
  • Poster yang kurang membuat penonton tertarik karena permainan warna yang terlalu gelap dan kurang aestetik
  • Tidak memiliki sekuel film selanjutnya yang membuat penonton semakin penasaran akan kelanjutan cerita

Apakah kamu sudah menonton filmnya? Bagaimana menurut kamu terkait film tersebut? Kalau belum, segera saksikan di platform streaming kesayangan kamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun