Mohon tunggu...
Savaira Yuktana
Savaira Yuktana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

hello there

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peralihan Penayangan Film dari Bioskop ke Sarana Digital di Masa Pandemi

12 Juli 2021   15:03 Diperbarui: 12 Juli 2021   15:14 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               Sampai saat ini, wabah Covid-19 belum jua ada penurunan dan perhentian bahkan setiap hari semakin bertambah banyak korbannya. Virus yang menyerupai mahkota ini, bila dilihat dari mikroskop, menyerang tanpa pandang bulu dan batasan usia. Penyebarannya yang semakin tidak dapat dikontrol menyebabkan pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan untuk melakukan lockdown. Kebijakan untuk tetap berada di rumah mungkin menyebabkan sebagian masyarakat jenuh karena keadaan ini sangat mengubah interaksi antar manusia terutama masyarakat Indonesia yang senang bertemu satu sama lain. 

               Banyak yang terdampak dari pandemi ini, salah satunya produksi film Indonesia mengalami penurunan drastis pada pertengahan April 2020 akibat banyak perusahaan film menghentikan atau menunda produksinya. Pembatasan sosial dan keinginan orang untuk beraktivitas di luar rumah juga sangat berdampak terhadap dunia perfilman ini. Gerai bioskop ditutup sehingga pemutaran perdana film yang sudah direncanakan jauh hari pun tertunda. Namun, hal ini bisa menjadi kesempatan baik untuk platform streaming online selama masih diberlakukan lockdown atau pembatasan sosial, yaitu dengan berpindah haluan mengakses sarana digital untuk menemani hiburan di kala pandemi ini. 

Memanfaatkan Sarana Digital sebagai Media Penayangan Alternatif yang Multi Akses

               Dengan adanya kebijakan pembatasan sosial atau tetap berada di rumah, rutinitas yang biasa dilakukan, salah satunya berkumpul menonton film di bioskop bersama teman, pacar, maupun keluarga menjadi hal yang tidak bisa lagi dilakukan. Meski hal tersebut tidak bisa lagi dilakukan, bukan berarti kita tidak bisa merasakan sensasi keseruan menonton film bersama. Ada banyak cara atau alternatif dengan tetap di rumah saja untuk melakukan hal semacam itu. Bagaimana caranya agar masyarakat tetap bisa merasakan keseruan itu. Dengan adanya kemajuan teknologi lah kita dapat memanfaatkan sarana digital sebagai media penayangan alternatif.

               Peralihan penayangan yang seharusnya di bioskop dan beralih ke sarana digital adalah bentuk pencegahan persebaran Covid-19. Hal ini diharapkan dapat menghindari terjadinya kerumunan secara massal guna mengurangi jumlah kasus positif Covid-19 yang pada dasarnya ditujukan kepada masyarakat luas untuk tetap berada di rumahnya masing-masing. Sekalipun ingin menikmati hiburan dan rekreasi, kita dapat menyaksikan drama atau film sejenisnya melalui sarana tersebut. Selain menghemat biaya transportasi karena tidak perlu berpergian ke mall atau semacamnya, juga dapat membantu industri perfilman untuk tetap memproduksi karya walau dalam keterbatasan ruang. 

               Namun, ada sebagian masyarakat yang ingin menonton tetapi tidak mau mengeluarkan uang lebih sehingga mereka mencari situs film illegal atau gratis dengan berbagai cara. Tentu saja hal ini sangat merugikan pihak industri karena situs illegal dapat merusak hak cipta film tersebut dan membuat film tersebut mengalami penurunan pendapatan yang tidak sedikit. Selain terkait dengan hak cipta, banyak situs illegal yang bersifat mengambil kepentingan data diri kita untuk mendapatkan keuntungan. Kemudian, perangkat kita juga dapat mengalami kerusakan karena situs yang kita buka belum tentu aman dari virus tersebut.

               Bukan hanya itu, dengan menonton film secara illegal, kita sama saja tidak mendukung perkembangan industri film di Indonesia saat ini. Dengan maraknya situs streaming illegal serta dihadapkan dengan pandemi Covid-19 saat ini, tentu saja membuat industri film di Indonesia sangat mengalami penurunan. Jadi, jika kita menonton film di situs illegal sama saja kita tidak mendukung dan menghargai industri film di Indonesia. Secara tidak langsung, perilaku tersebut lah yang mematikan karya anak bangsa itu sendiri. 

               Nah, untuk itu, di tengah pandemi ini kita tetap saling menjaga untuk berjaga jarak dan di rumah sebisa mungkin. Pembatasan sosial ini membuat kita menjadi rindu akan suasana berkumpul bersama teman, salah satunya menonton bersama atau kerap disebut nobar. Hal yang tidak bisa dilupakan sebenarnya adalah momen keseruan menonton bersama teman. Selain itu, untuk meminimalisir terjadinya tontonan secara illegal, bisa juga dikreasikan dengan cara menonton bersama secara online, seperti melalui video call maupun akses lainnya. Hal tersebut juga bisa meminimalisir rasa jenuh kita untuk menonton sendirian dan bisa merasakan situasi seperti berada di bioskop bersama teman dengan memanfaatkan sarana digital tersebut.

               Dengan demikian, peralihan penayangan dari bioskop menggunakan sarana digital dapat dijadikan salah satu kegiatan untuk menghilangkan jenuh di masa pandemi. Walau terjadi penundaan penayangan film di bioskop karena adanya pandemi Covid-19 tetapi dengan adanya sarana digital itulah kita masih bisa menikmati karya anak bangsa. Di sisi lain pun kita membantu industri film di Indonesia untuk tetap membuat karya. Namun, perlu kesadaran diri masing-masing juga untuk mendukung industri film di Indonesia agar bisa berkembang menjadi lebih baik sehingga dapat menemani kita di masa pandemi ini dengan tujuan mengurangi aktivitas di luar rumah dan mengurangi angka penyebaran Covid-19 saat ini. Mari kita sikapi situasi ini dengan bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun