Mohon tunggu...
Jejak Opini
Jejak Opini Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup Adalah Tentang Perjalanan

Damai Penuh Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akademisi UTI Mimika Ajak Generasi Muda Kembangkan Diri Tanpa Miras dan Narkoba

30 Desember 2022   13:31 Diperbarui: 30 Desember 2022   13:49 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TIMIKA, (JAJAK PENDAPAT)

Muhamad A. E. Rumbou, S.Sos, M. Si, Akademisi Universitas Timika (UTI),Papua Tengah, ajak generasi muda  kembangkan diri tanpa menyalahgunakan  minuman keras (Miras) dan dan memakai obat terlarang  Narkoba dan lainya.

Hal demikian, disampaikan Rumbou, usai mengikuti salah satu kegiatan di Jalan Budi Utomo pada Kamis (29/12) kemarin.

Dikatakan, generasi muda apalagi masi di bangku sekolah, lebih di dorong mengutamakan belajar daripada harus mengikuti tren yag tidak memberikan dampak yang baik yakni mengkonsumi Miras dan Narkoba.

"Dampak Miras ini bukan hanya pada kesehatan pribadi , tetapi termasuk berdampak pada konflik generasi muda di Mimika, dan kadang  imbasnya ke isu lainya,"paparnya.

Diakui, sosialisasi soal generasi muda stop miras dan narkoba, suda diharuskan  dikembangkan pada sekolah-sekolah setempat oleh semua elemen.

"Kita semua mempunyai tugas untuk perhatikaan generasi muda kita aman dari pergaulan bebas, mereka harus diperhatikan, karena mereka adalah penerus pembangunan di Mimika,"ujarnya.

Adapun itu, Rumbou mengajak pula, khususnya kepada orang tua di rumah, agar selalu berkomunikasi baik dengan anak-anaknya.

"Dampingi mereka  kembangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Maka dengan begitu, mereka akan terhindar dari semua barang haram tersebut,"tuturnya.

Adapun itu, Rumbou mengajak seluruh masyarakat  di Mimika, agar tidak menjadi objek bisnis salah satunya Miras.

"Miras tidak  habis dimusnahkan di Mimika , jika konsumen masi banyak. Maka itu kita harus sadarkan mereka untuk tidak lagi mengkonsumsi dengan cara sindiran yakni mereka adalah objek bisnis,"tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun