Mohon tunggu...
Jejak Opini
Jejak Opini Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup Adalah Tentang Perjalanan

Damai Penuh Makna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Durasi Makna "Kasih"

24 Agustus 2020   21:17 Diperbarui: 24 Agustus 2020   21:21 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujung Timur-Saya terlahir dari rahim ibu seorang muslim,abangku dari rahim seorang kristen

Kami saling mengenal,sejak saya merantau di tanah emas,  tepat di Kabupaten Asmat Provinsi Papua.

Abangku Kornelis Empi adalah alumni IPDN dan sekarang menjabat sebagai Kasubag Protokoler Setda Kabupaten Asmat,Provinsi Papua

Mungkin di aktivitas kantor pasti agak formal,saya  tetap profesional menghormati beliau sebagai  atasan

Asiknya, setelah keluar pintu kantor,Beliau adalah abang saya dan sekaligus teman cerita segala  hiruk pikuk kehidupan

Tulisan pendek ini,mungkin agak sulit di pahami,tapi saya yakin bagi orang dengan paham yang sama, akan merasakan hakekatnya

Satu kata awal..

Bagimu agamamu,dan bagiku agamaku

Narasi  diatas telah kami lalui, disirami pemahan yang sama
 
Malam kemarin sangat berbeda dengan yang lalu ....

Kita yang biasa bertemu hanya  bercanda gurau,akhirnya memasuki sebua konsep yang jarang kami ceritakan...

Mungkin,hal tersebut,bagi kami privasi ataupun kaku untuk membahas hal-hal sakral tersebut

Dan secara tak sadar, pembahasan hal-hal yang sakral,malam inipun akhirnya mengalir tanpa koma

"Saya curiga,  Tuhan mencoba mempertemukan kami untuk menguatkan pemahaman yang sama ,agar  lebi memperkuat tali persaudaraan,"

Ataukah ,hanya karena terbawa suasana.Tapi entahla...setiap pertemuan pasti ada jawaban

Selaku manusia,perlu diakui bahwa, dijelaskan dalam filosofi Budda ..

 "Apa yang engkau pikirkan hari ini adalah jalan yang akan kau jalani besok"

Dibalik malam itu,histori kehidupan,mengagungkan tuhan hingga dengan cara masing-masing begitu menyentuh

Kamipun kembali hanyut dengan segala kemampuan nalar  dialami keyakinan masing-masing

Abangku terus bergelora,memberi paparan  konsep  histori horizontal dan vertikal, dari penjelasan . kamipun menyatukan persepsi yang sama.

Berjalan hingga larut, tak ada singungkan dan sensitif keyakinan..

kami lanjut cerita soal perbedaan memujapun begitu menakjubkan, dengan segala  lantunan dalam sajak-sajak yang tersimpan di memori masing-masing

Hingga gerombolan cicak yang berbaris di atas plafon bercet puti itu berdatangan  mengagangu,  dengan cara  menghentakkan kaki mereka

Karena tak puas, dengan cara lain, merekapun  membisikan suara-suara kebenciannya

Sang abang tidak diam, dirinya  terus mengetuk meja itu hingga mereka ketakutan,kami tetap bersemangat melanjutkanya..

Bait demi bait,tentang "Kasih" perlahan terus terkupas.Hingga menuju lembah terdalam

Terasa merinding seluruh sanubari kami

Akhirnya di ujung cerita ,perlahan lembar durasi makna "Kasih"  kembali pergi tanpa koma maupun titik...

Abang dan saya,akhirnya saling bersalaman,dan kembali beristirahat.
...........
Karna agama bukan doktrinan bukan hanya soal meyakinkan masuk  surga  atau neraka.Akan tetapi tentang berlomba-lomba menenang jiwa dan berharap ampunan

Selain itu agamapun sebagai jalan pencerah,untuk menyatukan ummat manusi dari perbedaan warna

Tak Ada sekat,mungkin hanya perbedaan syarat, tapi  satu tujuan yaitu ,memuji 'TUHAN '

Tujuan  lainya ,menjalankan perintahNya,menjauhi larangNya

Dalam kitab Al-Qur'an bahas arap "Amar Ma'ruf Nahi Mungkar"

Jalan,Frans Kaisiepo
#Agats,(Asmat,Papua)
#Sabtu 22 Agustus 2020
#(03.37 WIT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun