Â
Mungkin karna sebelumnya,saya  saya telah lama tinggal di kota yang mayoritas muslim.Saya merasakan  kehidupan bermasyarakat yang saling  menghargai perbedaan.Terutama toleransi antar ummat beragamaSehingga telah menjadi kebiasaan setiap kali Hari Raya Idul Fitri, Saya bersama Istri selalu semangat mengucapkan selamat berbahagia kepada keluarga dan tetangga ummat muslim di sekitar
Tidak hanya itu sangat menariknya, Saya bersama istri-pun menyesuaikan masakan dan minum favorit seperti masakan keluarga muslim di hari kebahagiaan mereka.
Sunguh luar biasa untuk ummat muslim, karena telah berjuang menyelesaikan ibadah puasa selama 30 hari dalam setahun
Nah,Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah kali ini, saya dan istri berencana memasak menu rendang .
Olehnya itu waktu sorehnya, sambil ngaburit di hari terakhir puasa ramadhan ummat muslim, saya bergegas  pergi ke Pasar Mama-Mama Papua Distrik Agats Kabupaten Asmat  untuk membeli beberapa bahan utama pembuatan rendang
Bahan pembuatan rendang diantaranya,kelapa parut, Â bawang putih,bawang merah, daging sapi,
Kunyit, jahe, lada, lengkuas dan ketumbar
Saking semangat saya ke pasar, whadu..??.baru menyadari, Â ada aturan PSBB dan pembatasan aktivitas di jam-jam tertentu, Â tapi pikiran saya, ini kan mau lebaran pasti banyak kios-kios yang buka pada malam hari 08.00 WIT, untuk melayani pembeli
Nah kisah terharu juga bagi saya, sementara melihat bahan-bahan rendang,waktu berbuka puasa terakhir  untuk ummat muslim di Asmat Provinsi Papua telah tiba, berbuka puasa itu sekitar 6.80 WIT ditandai pula berkumandangnya suara  adzan
yang terdengar dari mesjid Raya An-Nur Kabupaten Asmat,maupu dari radio dan televisi
Diselah dikumandangkan suara adzan,sambil mengisi bahan rendang dalam tas kresek.Saya  berhenti sejenak mendengar percakapan penjual bahan makanan dan bumbu rempah
 "Alhamdulillaaaaah...". Suara pak haji penjual bahan makanan dan Bumbu/Rempah yg berada tepat di sampingku sambil meneguk Air mineral yg sedari tadi sudah berada di genggamannya