Mohon tunggu...
Jejak Opini
Jejak Opini Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup Adalah Tentang Perjalanan

Damai Penuh Makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ujung Timur Kami Terisolasi

17 April 2020   23:00 Diperbarui: 17 April 2020   22:51 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Wilaya Pedalam Asmat,Papua (dok-fagi)

Sebelum adanya pandami itu,kami juga sakit-sakitan.Bahkan  segala  penyakit telah diderita.

Anggapan kami, kematian adalah nasib, tanpa bapakisme  beritahu,kami lebi paham...

Untukmu bapakisme...

Mohon ..
Tak boleh gangu aktivitas kami di kampung-kampung...

Andaikan bapa tahu,sehari tidak bekerja dilautan dan hutan,maka dapur kami sunyi tanpa suara

Pertanyaanya adalah...

Bisakah,bapa ikhlas beri kami sesuap nasi dua kali  sehari....

Bagaimana,bisa atau tidak pak....??

Saya percaya,pertanyaan itupun sederhana,bahkan kelas Negara yang besar mampu dijawab.

Tapi dugaan sementara,jawaban yang panjang isinya,dipastikan miskin tindakan.

Duhai bapa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun