Mohon tunggu...
Vadila Zikra Rahma
Vadila Zikra Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pembelajaran IPS dalam Mengajarkan Kesadaran Lingkungan dan Perubahan Iklim di ASEAN

13 September 2023   09:18 Diperbarui: 13 September 2023   10:06 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ASEAN ( Association of Southeast Asian Nations), adalah sebuah organisasi regional yang terdiri dari sepuluh negara anggota di Asia Tenggara. Saat ini, ASEAN sedang menempatkan perubahan iklim dan perlindungan lingkungan sebagai salah satu fokus utamanya. Hal ini mencerminkan urgensi global untuk mengatasi tantangan lingkungan, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, pelestarian keanekaragaman hayati, dan mitigasi dampak perubahan iklim. Namun, penting juga untuk memahami bagaimana pendidikan dasar, khususnya Pembelajaran IPS di SD, dapat memainkan peran kunci dalam membentuk pemahaman siswa tentang pentingnya melindungi lingkungan dan bagaimana tindakan individu dan kolektif dapat memengaruhi lingkungan. 

ASEAN, dengan keragaman geografis dan budaya yang luar biasa, adalah rumah bagi berbagai ekosistem dan sumber daya alam yang berharga. Namun, seperti bagian lain dunia, wilayah ini juga menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim. Kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, dan peningkatan tingkat laut semakin merusak lingkungan dan sumber daya alam di ASEAN. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi tantangan ini. Pendidikan adalah kunci untuk mengubah perilaku dan sikap individu, dan Pembelajaran IPS di SD memiliki potensi besar dalam menanamkan kesadaran lingkungan pada generasi muda. Melalui kurikulum ini, siswa dapat memahami hubungan antara manusia dan lingkungan, serta dampak dari aktivitas manusia terhadap ekosistem. 

Di dalam kelas, guru dapat menggunakan studi kasus isu lingkungan di ASEAN sebagai alat untuk mengajarkan konsep-konsep seperti keberlanjutan, tanggung jawab lingkungan, dan perubahan iklim. Kesadaran lingkungan adalah langkah awal yang penting menuju tindakan yang berkelanjutan dalam melindungi lingkungan. Ketika siswa memahami bagaimana aktivitas sehari-hari mereka dapat memengaruhi ekosistem dan iklim, mereka lebih cenderung melakukan perubahan positif. 

Pembelajaran IPS di SD dapat membantu siswa mengidentifikasi tindakan individu yang dapat mereka lakukan, seperti menghemat air dan listrik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung upaya pelestarian hutan dan sumber daya alam lainnya. Peran guru sangat penting dalam membentuk kesadaran lingkungan siswa. Guru bisa memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti berita dan perkembangan terkini tentang isu lingkungan di ASEAN dan dunia. Guru juga harus mampu menjadi contoh teladan dalam praktek-praktek ramah lingkungan dan berperan sebagai pembimbing yang menginspirasi. Mereka dapat mengorganisir proyek-proyek sekolah yang berfokus pada lingkungan. Terdapat berbagai macam proyek sekolah yang dapat difokuskan pada lingkungan untuk membantu siswa memahami isu-isu lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Berikut adalah beberapa contoh proyek-proyek sekolah yang berfokus pada lingkungan:

  1. Proyek penanaman pohon adalah salah satu cara paling langsung untuk memperbaiki lingkungan. Siswa dapat bersama-sama dengan guru dan orang tua mereka menanam pohon-pohon di sekitar sekolah atau di area yang membutuhkan reboisasi. Ini tidak hanya membantu dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan keindahan lingkungan sekolah.

  2. Siswa dapat mengadakan acara pembersihan lingkungan di sekitar sekolah atau daerah lokal mereka. Mereka dapat membersihkan taman, sungai, pantai, atau jalanan dari sampah dan plastik. Proyek ini dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah sampah plastik dan memberikan kontribusi nyata terhadap menjaga lingkungan bersih.

  3. Sekolah dapat memulai program daur ulang di mana siswa belajar untuk memilah sampah dan mengolahnya kembali menjadi barang-barang baru. Mereka dapat mengumpulkan kertas, plastik, kardus, dan barang-barang lainnya di sekolah, dan bekerja sama dengan fasilitas daur ulang lokal.

  4. Sekolah dapat memiliki kebun yang dikelola oleh siswa. Mereka dapat belajar tentang pertanian organik, merawat tanaman, dan memanen hasil pertanian mereka sendiri. Ini tidak hanya mengajarkan tentang keberlanjutan pangan tetapi juga menghubungkan siswa dengan alam

  5. Jika sekolah berada di dekat area yang memiliki masalah dengan satwa liar terancam punah, siswa dapat terlibat dalam proyek penyelamatan satwa. Ini dapat melibatkan penyuluhan tentang konservasi, penggalangan dana untuk organisasi penyelamatan satwa, atau bahkan partisipasi dalam upaya penyelamatan langsung.

  6. Siswa dapat mengadakan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di sekolah. Mereka dapat mempromosikan penggunaan botol minum yang dapat diisi ulang, peralatan makan yang dapat digunakan berulang kali, dan tas belanja kain sebagai alternatif plastik.

Proyek-proyek seperti ini bukan hanya memberikan manfaat nyata bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat kesadaran dan tanggung jawab lingkungan siswa. Melalui partisipasi dalam proyek-proyek ini, siswa dapat belajar untuk menghargai alam, memahami pentingnya pelestarian lingkungan, dan merasa terlibat dalam perubahan positif. Pembelajaran IPS di SD dapat memainkan peran kunci dalam membentuk pemahaman siswa tentang isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, serta menginspirasi mereka untuk menjadi agen perubahan yang berkelanjutan. Dengan guru yang berdedikasi dan kurikulum yang relevan, kita dapat mempersiapkan generasi masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, sehingga menjaga keindahan dan keberlanjutan ASEAN dan planet kita secara keseluruhan. 

Referensi:

Dasar, Di Sekolah, and Nurlinda Safitri. Manajemen Lingkungan Berbasis Sekolah Dalam Penanaman Karakter Dan Kesadaran Lingkungan Hidup Berkelanjutan.

Dasar, Sekolah, and Y. P. K. Elida. Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Menjadi Produk Daur Ulang Untuk Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Pada Anak. Vol. 1, no. 2018, 2023, pp. 6--9.

Hidup, Pendidikan Lingkungan, et al. Analisis Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup Di Sekolah Dasar Maharani. Vol. 6, no. 1, 2022, pp. 181--86.

Hukum, Departemen, et al. LITRA: Jurnal Hukum Lingkungan Tata Ruang Dan Agraria PERTANGGUNGJAWABAN INDONESIA DALAM MENANGANI PENCEMARAN ASAP LINTAS BATAS DITINJAU DARI ASEAN AGREEMENT ON TRANSBOUNDARY HAZE POLLUTION INDONESIA ' S RESPONSIBILITY IN MANAGING CROSS-BORDER SMOKE POLL. Vol. 2, no. April, 2023.

Jember, Fkip-universitas. Copyright Anggyet Al, 2018 , This Is an Open Access Article Distributed under the Terms of the FKIP E-Proceding License, Which Permits Unrestricted Use, Distribution and Reproduction in Any Medium, Provided the Original Work Is Properly Cited. 2018, pp. 36--43.

Akhmad, H. (2017). Integrating ASEAN Economic Community into Social Studies Curriculum: A Case Study in Indonesia. Journal of Social Studies Education Research, 8(4), 1-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun