Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Jamming di Ubud

6 April 2024   23:05 Diperbarui: 6 April 2024   23:06 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tommy merasa tidak nyaman ketika melihat Adian sebagai bagian dari panitia. Apalagi melihat Adian memakai kaos kru, yang juga dipakai beberapa orang di situ. Tapi dia segera mencari sosok Kimaya, itu lebih penting.

"Kim," Tommy agak berteriak. Dia tidak mau kehilangan cewek itu yang lalu lalang di depan dan belakang panggung. Kimaya hanya melambai dan mengacungkan jempolnya. Aku tidak boleh mengganggunya, pikir Tommy.

Para pemain musik satu demi satu naik ke panggung. Memainkan lagu yang cukup dikenal. Satu demi satu saling menyahut sesuai selera petikan gitar dan piano sendiri. Satu lagu pop mengawali, kemudian perlahan berubah menjadi pop jazz.

Tommy heran sendiri, dia bisa menikmati pertunjukan yang  sebelumnya menurutnya aneh.

Setelah jeda 10 menit. Panggung gelap lalu ada satu sorot lampu di tengah, menyinari Ben yang duduk di kursi tinggi dengan satu gitar yang mengkilat. Tommy melihat berkeliling mencari Kimaya.

Mata Tommy terhenti pada Kimaya yang menatap Ben dengan serius. Satu sosok mendekatinya. Hah, cowok tadi yang di depan, batinnya.

Ketika petikan lagu mulai mengalun, lagu asing buat Tommy tapi indah di kupingnya, satu sinar redup memperlihatkan Kimaya yang memeluk Adian. Sedetik kemudian, mereka bergerak menghilang di kegelapan.

Tommy merasa kehilangan. Dia menuju ke arah di mana Kimaya tadi berdiri, namun seseorang menghalanginya. Hanya untuk kru katanya. Tak ada pilihan lain, Tommy pergi keluar cafe untuk mencari Kimaya.

"Are you okay?" terdengar suara cowok di balik tembok dekat parkiran. Mengintip sedikit, Tommy akhirnya menemukan Kimaya yang sedang berhadapan dengan cowok tadi. Sebenarnya dia tidak ingin menguping, karena dia percaya kalau menguping endingnya sakit hati. Tapi rasa penasarannya mengalahkan prinsipnya.

"Yuda ...," terdengar Kimaya menyebut sebuah nama yang dilanjutkan dengan isakan.

"Kim, aku nggak ngerti kenapa kamu minta lagu itu di jamming ini? Bukannya jamming itu terserah musisinya? Kamu kayak nggak inget saja, Yuda sudah bikin kamu gimana?" kata-kata suara cowok tadi mengagetkan Tommy. Dia semakin ingin menguping dengan jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun